Berita Kriminal
Stres Terjerat Pinjol, Mahasiswa di Surabaya Rampok Sopir Taksi, Disetrum Alat Kejut: Trauma & Nyeri
Stres karena terjerat utang pinjaman online (pinjol), mahasiswa di Surabaya, Jawa Timur nekat merampok sopir taksi online dengan alat kejut.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Stres karena terjerat utang pinjaman online (pinjol), mahasiswa di Surabaya, Jawa Timur nekat merampok sopir taksi online dengan alat kejut.
Korban yang awalnya girang mendapatkan orderan langsung merintih kesakitan saat tubuhnya disetrum menggunakan alat kejut listrik bertenaga 100 watt.
Akhirnya, korban berhasil berteriak histeris meminta bantuan warga setempat.
Beruntung pelaku kini berhasil diringkus oleh pihak kepolisian.
Diketahui, sopir taksi bernasib nahas tersebut bernama Khozin berusia 58 tahun.
Khozin bersyukur berhasil selamat setelah sempat melakukan perlawanan.
Baca juga: KRONOLOGI Pria di Sidoarjo Hantam Kepala Istri Pakai Tabung Elpiji, Sempat Karang Cerita: Dirampok
Baca juga: Baru Kenal via Aplikasi Langsung Berzina di Hotel, Wanita di Solo Ditikam Pria:Harta Korban Dirampok
Saat perampokanm terjadi, ia diserang oleh pelaku menggunakan alat kejut listrik berdaya 100 watt.
Saat ditemui di rumahnya, di kawasan Tambaksari, Khozin mengeluhkan badannya masih terasa nyeri.
Terutama di bagian leher, lengan dan tangan.
"Sudah dua hari saya gak kerja. Selain badan masih sakit, saya masih trauma," ucap Khozin, Jumat (2/2/2024).
Perampokan tersebut terjadi di Jalan Dukuh Pakis Gang II pada Rabu (31/1/2024) pukul 15.00 WIB.
Hari itu dia menerima order mengantarkan penumpang trip pergi-pulang dengan rute lumayan jauh.
Penumpang dijemput di Dukuh Pakis dengan tujuan Jetis Kulon.
"Ya awalnya saya senang. Lagi sepi dapat, lah kok dapat orderan jauh. Ya sudah saya ambil," katanya.
Tak ada perasaan curiga, ia pun mengantarkan penumpangnya ke tujuan.
Bahkan di perjalanan, ia sempat terlibat obrolan ringan dengan penumpangnya.
Namun, saat kembali ke Dukuh Pakis, ia merasa janggal karena sang penumpang tak kujung turun.
Baca juga: DETIK-DETIK Minimarket di Bogor Dirampok, Pelaku Todong Pistol, Uang Rp 70 Juta Raib, Karyawan Lemas
Tiba-tiba badannya tersetrum hingga berjingkat dari kursi kemudi.
Merasa terancam, ia refleks keluar dari mobil dengan membuka pintu kemudi.
Secara bersamaan, penumpang ikut keluar dan berusaha masuk ke kursi kemudi.
Pelaku kemudian melarikan mobil dengan kondisi pintu terbuka dan Khoizin dengan sigap berhasil merebut kunci mobilnya.
Kendaraannya yang melaju langsung berhenti setelah menabrak pot bunga.
Duel antara keduanya terjadi sekitar 10 menit dan Khoizin meneriaki maling ke penumpangnya.
Warga sekitar akhirnya membantu Khozin menangkap penumpang itu dan menyerahkannya ke Polsek Dukuh Pakis.
Belakangan terungkap bahwa pelaku bernama Rocky (23), warga Pati, Jawa Tengah.
Ia tercatat sebagai mahasiswa semester akhir di salah satu universitas negeri di Surabaya.
"Saya mengetahui identitas tersebut karena hari itu ada dua teman pelaku datang ke polsek," terang Khozin.
"Kata penyidik pelaku mau begal saya karena punya utang di beberapa pinjaman online." jelasnya.
"Salah satunya ada yang sebesar Rp 40 juta," tandasnya.
Kini pelaku terancam hukuman berat atas perbuatannya.
KRONOLOGI Pria di Sidoarjo Hantam Kepala Istri Pakai Tabung Elpiji, Sempat Karang Cerita: Dirampok
Awalnya bikin rekayasa perampokan, seorang pria di Sidoarjo, Jawa Timur akhirnya mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap istrinya.
Dalam aksinya, pelaku memukul istrinya menggunakan tabung gas elpiji berukuran 3 kg.
Tubuh korban pun tewas bersimbah darah akibat aksi brutal dari suaminya menggunakan tabung gas.
Diketahui, pelaku bernama Riyadi berusia 58 tahun, warga Desa Pranti, Sedati, Sidoarjo membunuh sang istri bernama Nur Azizah (55).
"Pelaku melakukan kekerasan fisik dengan memukul kepala korban menggunakan tabung elpiji hingga korban meninggal dunia," kata Kusumo di Mapolresta Sidoarjo, Kamis (14/12/2023).
Kemudian, pelaku berusaha melakukan rekayasa seakan telah menjadi korban perampokan.
Baca juga: KRONOLOGI Prada MZR Tewas Dianiaya Seniornya di Semarang, Organ Vital Dipukul: Korban sempat Dihukum
Baca juga: PILU Kondisi Balita yang Dianiaya Pacar Tantenya, Luka Berat di Kepala, Pelaku Sebut Korban Terjatuh
Bahkan, dia sengaja membuat rumahnya menjadi tampak seperti dibobol seseorang.
"Pelaku merekayasa peristiwa (pembunuhan) tersebut dengan cara mengarang cerita, bahwa seolah-olah terjadi perampokan yang mengakibatkan istrinya terbunuh," jelasnya.
Untuk meyakinkan rekayasanya, pelaku lantas mengacak-acak rumahnya.
"Pelaku mengeluarkan isi pakaian yang ada di lemari dan mengacak-acak kasur kamar depan." ujarnya.
"Kemudian pelaku memindahkan posisi korban ke ruang keluarga dengan cara diseret," tambahnya.
Selanjutnya, pelaku pergi ke rumah orangtuanya yang tak jauh dari lokasi kejadian pembunuhan itu.
Dia pun bercerita tentang istrinya yang tewas usai menjadi korban pembobolan.
Baca juga: NESTAPA Remaja di Labuhanbatu Bola Mata Kirinya Hilang, Tewas Dianiaya OTK: Kening & Kaki Melepuh!
"Kedua orangtua pelaku ke lokasi kejadian dan melihat kondisi korban tergeletak di ruang tamu yang bersimbah darah." ujarnya.
"Tak lama kemudian datang para tetangga," ucapnya.
Saat diinterogasi, Riyadi sempat bersikukuh telah menjadi korban perampokan rumah hingga istrinya tewas.
Bahkan, dia mengaku kehilangan handphone serta uang Rp 20 juta akibat perampokan itu.
"Akhirnya tersangka baru mengakui telah melakukan kekerasan fisik terhadap istrinya sendiri hingga mengakibatkan korban meninggal dunia, Selasa (12/12/2023)," ujar dia.
Atas kejadian itu, pelaku dijerat dengan Pasal 44 ayat (3) UU RI No 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga.
Pelaku kini mendapatkan ancaman hukuman 15 tahun penjara atau denda Rp 45 juta.
"Sedangkan terkait dengan adanya barang berharga yang disampikan telah hilang merupakan karangan pelaku belaka," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Nur Azizah (55) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi berdarah pada Senin (11/12/2023).
Aparat kepolisian menemukan luka terbuka di bagian kepala korban.
Hal tersebut membuat sebagian tubuh perempuan itu berlumuran darah.
Polisi telah membawa jenazah nenek itu untuk dilakukan proses otopsi di RS Bhayangkara Porong.
Tim forensik pun menemukan fakta korban sempat mengalami kekerasa sebelum meninggal dunia.
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
| Nasib Heryanto yang Tega Bunuh Dina Karyawati Minimarket di Purwakarta, Kini Terancam Hukuman Mati |
|
|---|
| Kronologi Hadi Siswanto Tembak Mati Warga di Banyuasin, Cekcok Antrean di SPBU, Panik Lihat Obeng |
|
|---|
| 6 Fakta Bocah di Bojonggede Tewas Dianiaya Ibu Tiri, Luka Lebam & Cekekan Ngaku Jatuh, Pelaku Panik |
|
|---|
| Pengakuan Gandi Pegawai BUMN Bunuh Istri di Banyuwangi, Ketahuan Selingkuh, Menyesal Usai Ingat Anak |
|
|---|
| Sosok Pegawai BUMN di Banyuwangi Tega Tusuk Istri hingga Tewas, Tinggalkan 3 Anak, 14 Tahun Menikah |
|
|---|