Breaking News:

Berita Viral

Nasib Mantan Insinyur Google Setelah Diam-diam Bocorkan Data Rahasia ke China, Hadapi Empat Dakwaan

Inilah nasib mantan insinyur Google setelah diam-diam bocorkan data rahasia ke China.

Editor: Eri Ariyanto
Kompas/PAUL SAKUMA
Kantor google. 

Beberapa waktu sebelum Mei 2023, Ding juga mendirikan perusahaannya sendiri yang berbasis di China, Shanghai Zhisuan Technology Co (Zhisuan), dan menamai dirinya sendiri sebagai CEO, katanya.

Tuduh sebarkan informasi yang sangat rahasia, Iran eksekusi mata-mata Mossad Israel
Ilustrasi data rahasia dibocorkan. (Kompas.com)

Nasib Joshua Schulte, Eks Perwira CIA yang Bocorkan Data Rahasia Negaranya, Dijatuhi Hukuman Berat

Inilah nasib mantan perwira CIA, Joshua Schulte (35) setelah membocorkan data rahasia negaranya.

Terkini Joshua Schulte telah dijatuhi hukuman 40 tahun penjara.

Seperti diketahui, data itu berasal dari sejumlah alat peretas rahasia ke platform pelapor pelanggaran WikiLeaks.

Baca juga: SOSOK Vladyslav Zalistovskyi, Pilot Tempur Sejati yang Gugur Membela Ukraina, Berusia 23 Tahun

Selain itu, Schulte juga dinyatakan bersalah karena memiliki gambar mengenai pelecehan anak.

Jaksa menuduhnya membocorkan alat CIA "Vault 7", yang memungkinkan petugas intelijen meretas ponsel pintar dan menggunakannya sebagai alat pendengar.

Mereka mengatakan, kebocoran tersebut adalah salah satu yang paling "keji" dalam sejarah Amerika Serikat (AS).

Sebagaimana diberitakan BBC pada Jumat (2/2/2024), Schulte membagikan sekitar 8.761 dokumen ke WikiLeaks pada 2017 yang merupakan pelanggaran data terbesar dalam sejarah CIA, kata departemen kehakiman AS.

Dia membantah tuduhan tersebut, tetapi dinyatakan bersalah atas berbagai tuduhan di tiga persidangan federal terpisah di New York pada 2020, 2022, dan 2023.

Pada Kamis (1/2/2024), dia dijatuhi hukuman atas tuduhan spionase, peretasan komputer, penghinaan terhadap pengadilan, membuat pernyataan palsu kepada FBI, dan kepemilikan gambar pelecehan anak.

"Joshua Schulte mengkhianati negaranya dengan melakukan kejahatan spionase yang paling berani dan keji dalam sejarah Amerika," kata Jaksa AS Damian Williams.

Berdasarkan bukti di persidangan, Schulte bekerja sebagai pengembang perangkat lunak di Pusat Intelijen Siber yang melakukan spionase siber terhadap organisasi teroris dan pemerintah asing.

Jaksa mengatakan bahwa pada 2016 dia mengirimkan informasi yang dicuri ke WikiLeaks, kemudian berbohong kepada agen FBI tentang perannya dalam kebocoran tersebut.

Mereka mengatakan bahwa ia tampaknya termotivasi oleh kemarahan atas perselisihan di tempat kerja.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniMantan Insinyur GoogleFBIAmerikaChina
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved