Prostitusi Online yang Sediakan Wanita Gemuk Merebak, Ditawarkan Lewat Media Sosial: Datang ke Pesta

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Prostitusi online yang sediakan wanita gemuk merebak di negara Thailand.

Muncikari prostitusi online itu diketahui menjual jasa untuk pria yang meyukai wanita gemuk.

Sebagai informasi, muncikari atau germo adalah orang yang berperan sebagai pengasuh, perantara, dan/atau pemilik pekerja seks komersial.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Gadis 16 Tahun di Sidoarjo Dijual Muncikari Lewat MiChat, Layani 4 Pria dalam Sehari

Pada 9 Maret 2024 polisi Thailand menangkap Nyonya Sophang atau Kae, berusia 49 tahun, di dalam resor, Soi Ramintra 66, Kecamatan Tha Raeng, Distrik Bang Khen, Bangkok.

Dari situasi tersebut, pihak Biro Kepolisian Metropolitan diberitahu melalui laman Biro Kepolisian Metropolitan itu mengatakan ada seseorang yang mendatangkan wanita paruh baya gemuk untuk prostitusi dan mengundang pelanggan pria.

Muncikari itu juga membuat janji untuk mengadakan pesta di sebuah resor di kawasan Ramintra.

Untuk terlibat dalam aktivitas seksual di mana seseorang dibayar untuk berpartisipasi dengan beriklan di aplikasi X (Twitter).

Nyonya Sophang  memposting gambar dan video klip yang mengundang orang untuk datang ke pesta.

Hal ini jelas menandakan pasti ada prostitusi di lokasi tersebut.

Petugas pun melakukan penyelidikan. dan menemukan bahwa orang tersebut adalah pengguna akun pengguna tersebut adalah pengiklan seperti itu.

Petugas polisi dari Divisi Analisis Berita dan Perlengkapan Khusus Biro Kepolisian Metropolitan mengirimkan agen rahasia untuk menghadiri acara tersebut. Melalui saluran aplikasi LINE Di iklan ada Line ID untuk kontak.

Konon tiket pesta berharga 1.800 baht (Rp 800 ribu) per orang, deposit 800 baht (Rp350 ribu), dan pria hidung belang diketahui bisa melakukan semuanya.

Dari menggunakan ruang pesta, serta makan dan minum beralkohol akan tersedia sepanjang acara.

Termasuk berhubungan seks dengan wanita gemuk sesuai selera yang disukai pelanggan pria, putarannya tidak terbatas.

Oleh karena itu, deposit tersebut ditransfer ke rekening bank Krungthai, nama rekening Sopang, dll.

Kemudian pada tanggal 9 Maret 2024, sekitar pukul 21.20, polisi Komite analisis berita dan alat khusus mata-mata dikirim untuk menghadiri acara tersebut. Siap muncul untuk ditangkap

Interogasi awal Terdakwa menerangkan bahwa dialah yang sebenarnya mengorganisir acara tersebut.

Mereka menerima 800 baht (Rp 350 ribu) per orang sebagai kompensasi, sehingga petugas membawanya pergi.

Petugas penyidik di Polsek Bang Khen akan melakukan penuntutan sesuai hukum.

"Polda Metro Jaya memiliki tim patroli online untuk mengusut dunia media sosial." kata Pol Mayjen Theeradej Thamsuthee, komandan Kepolisian Kerajaan Thailand

"Dalam kasus ini, yang ditangkap memiliki bentuk undangan berupa pelacuran Bagi penyuka ukuran wanita 3XL, pemberantasan proaktif juga dilakukan untuk mencegah bentuk kejahatan lainnya."

Bu Guru TK Kepergok Kerja Sambilan Jadi PSK, Niat Berhenti tetap Dipaksa Muncikari: Wali Murid Murka

Baru-baru ini seorang guru TK kepergok memiliki pekerjaan sebagai seorang Pekerja Seks Komersil (PSK) dan membuat wali murid ngamuk.

Guru tersebut akhirnya mengakui pekerjaan sampingannya tersebut setelah berulang kali didesak.

Dia pun mengakui bahwa dirinya sebenarnya ingin berhenti dari pekerjaan sambilannya sebagai PSK.

Sejak dirinya diterima menjadi guru TK, wanita itu ingin melepaskan pekerjaannya sebagai PSK.

Namun, dia tetap dipaksa oleh muncikari yang menjualnya.

Orangtua murid pun tetap murka padanya meski telah mendengar pengakuan tersebut.

Pasalnya, guru yang seharusnya memberikan kaidah yang mulia, justru berperilaku bejat.

Baca juga: Keluar Dulu Dek! PSK di Bogor Bawa Anak Jual Diri di Hotel, Anak Disuruh ke Lobi: Mama Ada Tamu!

Baca juga: Memilukan! Jenazah PSK di Surabaya Ditolak Warga Gegara Idap HIV, Cemas Tertular: Punya 1 Anak

Dilansir TribunNeswsmaker.com dari Mainichi Shimbun pada Selasa, (20/2/2024), kasus ini dialami oleh seorang guru TK asal Jepang berinisial A.

Guru berusia 20 tahun itu tinggal dan bekerja di kota Koriyama, provinsi Fukushima.

Pada siang hari A bekerja menjadi guru TK, lantas malam harinya A pergi ke hotel untuk menjajakan keperawanannya.

Dia mulai dipekerjakan sebagai guru pada April 2020.

Namun, tidak ada yang tahu kalau gadis muda ini juga punya pekerjaan sambilan.

Pada siang hari, Ibu A tetap bekerja sebagai guru PAUD seperti biasa.

Namun, pada malam hari, dia pergi ke sebuah hotel di pinggiran kota untuk menjual seks.

Seminggu dua kali selama 3 tahun 5 bulan (sampai Agustus 2023), A bekerja sebagai pelacur tanpa diketahui siapa pun,

Setiap bulan, Nona A mendapat penghasilan sekitar 200.000 yen Jepang atau setara dengan Rp2 juta dari penghasilannya sebagai PSK.

Baru pada awal Januari 2024 pemerintah kota Koriyama menerima informasi anonim tentang A yang bekerja sebagai guru taman kanak-kanak di siang hari dan bekerja sebagai pelacur pada malam hari.

Setelah penyelidikan dibuka, A harus mengakui bahwa dia memiliki pekerjaan paruh waktu di hotel agar memiliki lebih
banyak uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sejak diterima sebagai seorang guru, A ingin melepaskan pekerjaan haram itu.

Namun atasannya tetap menahannya dan memintanya untuk terus bekerja.

A merasa sangat canggung dan tidak bisa menolak, maka dia menerimanya.

Wali murid pun murka dengan pengakuan A.

Mereka menilai bahwa seseorang yang melakukan pekerjaan memalukan seperti itu tidak akan memiliki cukup kualifikasi dan kualifikasi untuk menjadi guru muda. 

Akhirnya karena tekanan masyarakat, A dengan sukarela mengajukan pengunduran dirinya.

Dia juga diskors dari pekerjaannya sebagai guru selama 6 bulan.

Pemerintah kota Koriyama juga menanggapi kejadian ini dengan mengatakan bahwa mereka akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, pendidikan, dan pelatihan terhadap karyawan yang bekerja di industri pendidikan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto)