Breaking News:

Berita Viral

Dokter di Kenya Mogok Kerja Massal, Ternyata Gegara Bayaran, Pemerintah Dinilai Tak Tepati Janji

Fakta-fakta terkait dokter di Kenya mogok kerja akhirnya terkuak. Ribuan dokter itu mogok kerja massal dikarenakan kecewa dengan kelutusan pemerintah

Editor: Eri Ariyanto
freepik.com
Ilustrasi dokter 

TRIBUHNNEWSMAKER.COM - Fakta-fakta terkait dokter di Kenya mogok kerja akhirnya terungkap.

Ribuan dokter di Kenya dilaporkan mogok kerja massal dikarenakan kecewa dengan kelutusan pemerintah.

Seperti diketahui, mereka tidak punya uang untuk memenuhi permintaan dokter-dokter tersebut, terlebih kenaikkan gaji.

Baca juga: Skandal Kontaminasi Darah di Inggris, Anak-anak Jadi Kelinci Percobaan, Terkena Penyakit Mematikan

Memperkerjakan dokter magang juga sulit karena tidak adanya cukup uang untuk menggaji mereka, kata pemerintah.

Jika pun ada uang, pemerintah mengaku bahwa uang-uang itu sudah dialokasikan untuk keperluan lain yang sama-sama penting dan tidak dapat dialokasikan kembali.

Presiden Kenya, William Ruto, mengatakan, “Jika Anda mendukung mereka (para dokter), bayarkan uang yang mereka minta.”

Baca juga: Heboh! Fosil Reptil Purba Ditemukan di Pantai Inggris, Ukurannya Mengejutkan: Sebesar 2 Bus Berderet

Ilustrasi dokter CPNS - Format surat pengalaman bekerja Dokter untuk daftar CPNS dan PPPK 2023, beserta link downloadnya, sebagai syarat berkas pendaftaran.
Ilustrasi dokter. (Freepik)

Dampak Mogok Kerja

Masyarakat mulai merasakan efek dari mogok kerja ini pada minggu kedua semenjak protes berlangsung.

Pelayanan kesehatan mulai banyak yang terhambat akibat banyaknya tenaga medis yang absen. Pasien pun dibiarkan terlantar tanpa perhatian medis.

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang dibawa ke rumah sakit oleh ibunya karena patah kaki ditolak  rumah sakit di daerah Kakamega di Kenya bagian barat karena tidak ada dokter yang dapat membantu.

Di minggu ketiga mogok kerja, dokter-dokter mulai absen dari layanan medis darurat.

Ilustrasi dokter
Ilustrasi dokter (freepik.com)

Menurut laporan media lokal, seorang pemuda yang awalnya mengeluhkan sakit gigi tewas karena penyakitnya berkembang menjadi infeksi darah dan malaria.

Sebelumnya, ia telah mencari pertolongan medis ke berbagai fasilitas kesehatan, tapi tidak membuahkan hasil.

Banyak pasien lain beralih ke klinik swasta yang lebih mahal akibat tutupnya layanan rumah sakit umum.

Jika tidak memiliki uang untuk membayar klinik swasta, mereka akan menunda pengobatan yang hanya akan memperburuk kondisinya.

Petugas medis berjalan di luar rumah sakit anak di Seoul, Korea Selatan, pada 11 Maret 2024.
Petugas medis berjalan di luar rumah sakit anak di Seoul, Korea Selatan, pada 11 Maret 2024. (Kompas.com)
Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Tags:
dokterMogok KerjaKenya
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved