Breaking News:

Berita Viral

Dokter di Kenya Mogok Kerja Massal, Ternyata Gegara Bayaran, Pemerintah Dinilai Tak Tepati Janji

Fakta-fakta terkait dokter di Kenya mogok kerja akhirnya terkuak. Ribuan dokter itu mogok kerja massal dikarenakan kecewa dengan kelutusan pemerintah

Editor: Eri Ariyanto
freepik.com
Ilustrasi dokter 

Aksi Mogok Kerja Dokter di Korea Selatan Kian Bertambah, Menkes: Kesehatan dan Nyawa Pasien Terancam

Aksi mogok kerja dokter di Korea Selatan kian bertambah banyak. Nasib nyawa para pasien pun terancam.

Terkini Menteri Kesehatan (Menkes) Korea Selatan Cho Kyoo-hong pada Selasa (12/3/2024) memperingatkan adanya ancaman terhadap kesehatan dan nyawa pasien.

Hal itu sampaikan Cho Kyoo-hong setelah ada potensi jumlah dokter yang mogok kerja akan bertambah.

Baca juga: Pria Alami Gangguan Ingatan, Dokter Syok Temukan Jarum di Otaknya, Ternyata Tertanam Selama 20 Tahun

Sebelumnya, para profesor dari fakultas kedokteran di salah satu universitas ternama di Jepang telah menyatakan bahwa mereka akan mengundurkan diri secara massal minggu depan kecuali jika pemerintah menemukan "terobosan yang masuk akal" untuk mengakhiri kebuntuan.

Seperti diketahui, sudah ada hampir 12.000 dokter junior atau magang yang memutuskan untuk mogok kerja sebagai bentuk protes atas rencana pemerintah meningkatkan jumlah dokter secara drastis.

Para dokter mengatakan bahwa hal ini akan mengikis kualitas layanan.

Aksi protes telah pecah sejak 20 Februari lalu.

Pemerintah telah memerintahkan para petugas medis untuk kembali atau menghadapi tindakan hukum dan telah bergerak untuk menangguhkan lisensi medis mereka yang menolak untuk mematuhi.

Pemerintah Korea Selatan juga sudah menawarkan insentif dan mendirikan hotline pada hari Selasa untuk mendukung siapa pun yang menentang aksi mogok kerja. 

"Saya menyatakan keprihatinan serius atas keputusan tersebut," ujar Menteri Kesehatan Cho Kyoo-hong pada Selasa.

Ia mendesak para profesor -yang juga merupakan dokter senior di banyak rumah sakit- untuk mendorong para kolega mereka yang mogok untuk kembali bekerja, dan bukannya bergabung dengan mereka di barikade.

"Hal ini akan menjadi ancaman bagi kesehatan dan nyawa pasien," tambahnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Namun, Asosiasi Profesor Medis Korea mengatakan pada Selasa bahwa para dokter senior bekerja keras untuk membantu rumah sakit menyediakan layanan penting dalam menghadapi mogok kerja.

"Para profesor berharap konflik ini segera berakhir," ungkap mereka.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Tags:
dokterMogok KerjaKenya
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved