Teka-teki Arah Politik Jokowi Usai Tak Dianggap di PDIP, Pindah ke Partai Apa? Ini Kata Budi Arie
Berikut teka-teki arah politik Presiden Jokowi setelah tak dianggap di PDIP.
Editor: Eri Ariyanto
"Kebetulan yang pertama saya panggil dengan Pak Sekjen di lantai 2 ruang Pak Sekjen dan waktu itu beliau sendiri (Gibran) yang ngomong, bahwa dia sadar tahun depan bapaknya tidak presiden lagi, 'mau ke mana lagi saya pasti bersandar di PDIP'," ucapnya.
Kedua, kata Komarudin, Gibran juga menyatakan akan setia di PDIP saat berada di sekolah partai.
"Itu kan Ibu (Megawati Soekarnoputri) tanya Mas Gibran sama Bobby (Bobby Nasution), mau tetap di sini apa berpindah partai? Mas Gibran sendiri maju ke mimbar lalu disampaikan waktu itu tetap bersama PDIP," ungkapnya.
Komarudin menambahkan, saat ini status Gibran sudah tak lagi jadi kader partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Gibran itu sudah bukan kader partai lagi, saya sudah bilang sejak dia ambil putusan itu (jadi cawapres Prabowo)," tuturnya.
Prediksi Manuver Jokowi Setelah Tak Jadi Presiden, Mirip Kaesang, Benarkah Jadi Ketua Umum Golkar?
Prediksi terbaru manuver Jokowi setelah tak jadi presiden, mirip Kaesang yang langsung jadi Ketua Umum PSI, benarkah Golkar segera beri karpet merah Jokowi untuk langsung jadi Ketua Umum?
Seorang pengamat politik, Jannus TH Siahaan memprediksi jika partai Golkar siap memberikan posisi strategis dan penting untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah pensiun.
Seperti diketahui, kini Jokowi memang sudah tidak ada tempat di PDIP. Maka dari itu dirinya butuh partai politik baru setelah selesai menjabat sebagai presiden.
Jannus TH Siahaan menyebut jika salah satu partai yang paling realistis buat Jokowi adalah partai Golkar.

Baca juga: Berbeda Sikap dengan PDIP, PKS, dan PKB soal Hak Angket, PPP dan NasDem Pilih Bungkam, Ini Alasannya
Menurut pengamat politik Jannus TH Siahaan, Partai Golkar kemungkinan besar bakal langsung memberikan posisi bergengsi bagi Jokowi jika memang bergabung dengan mereka.
Sebab menurut Jannus, Partai Golkar bakal berupaya membalas budi kepada Jokowi karena merasa mendapatkan dampak positif secara elektoral, dari keputusan mereka mendukung calon presiden-calon wakil presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Gibran merupakan anak sulung Presiden Jokowi yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"Bagi Partai Golkar sendiri, efek ekor jas Jokowi sangat berpengaruh pada peraihan suara Partai Golkar hari ini," kata Jannus dalam pernyataannya yang dikutip pada Selasa (5/3/2024).
Saat ini perolehan suara Golkar pada pemilihan legislatif 2024 sebesar 11,583,123 atau 15 persen.
Sumber: Kompas TV
Menkeu Purbaya vs Menteri Bahlil, Semprot Pertamina & Singgung Harga Gas LPJ: Malas-malasan Aja! |
![]() |
---|
Tuding Menteri Prabowo Dipilih karena Koneksi, Bukan Kompetensi, Anies Baswedan: Kapan Negeri Maju? |
![]() |
---|
Didesak Mundur, Bupati Indramayu Lucky Hakim Malah Curhat ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Ketegasan Nyata Menteri Keuangan Purbaya: 26 Pegawai Pajak Dipecat dan 13 Lainnya Masih Diproses |
![]() |
---|
Sebulan Jadi Menteri Keuangan, Ada 7 Gebrakan Purbaya Yudhi Sadewa Termasuk Pajak hingga Dana MBG |
![]() |
---|