Berita Viral
Tangis Pilu Nenek di Cilegon, Telur Dagangannya Dibeli Pakai Uang Palsu, Bingung Setor ke Bos
Viral seorang nenek di Cilegon yang menangis karena dagangan telurnya dibeli pakai uang palsu
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pilu tangis seorang nenek penjual telur, dagangannya dibeli oleh orang dengan uang palsu.
Video nenek penjual telur yang dagangannya dibeli orang dengan uang palsu tersebut menjadi viral dan membuat orang trenyuh.
Dirinya membuat orang-orang di sekitarnya sedih karena menangis karena dagangannya dibeli orang dengan uang pals
Apalagi, dirinya malah memberi kembalian karena uang yang diberikan adalah uang 100 ribu rupiah.
Dari lokasi dalam video, kejadian ini terjadi di Cilegon dan diunggah akun @blackpinkbeb lalu menjadi viral.
Baca juga: Aksi Sejoli di Cikarang Nekat Cetak Uang Palsu Rp 100 Juta, Dijual via FB, Diprint Sendiri: Otodidak
Banyak warganet merasa ikut kesal karena ada orang sejahat itu kepada nenek tua penjual telur.
Tak hanya itu, warganet juga meminta pemilik akun membuka donasi untuk nenek tersebut.
Dalam video, tertulis jika nenek ini menangis karena ada yang membeli telur dagangannya dengan uang palsu.
Dirinya juga harus setor ke bosnya karena telur itu juga bukan miliknya sendiri, tapi mengambil milik orang.
Saat itulah, penjual gorengan yang ada di dekat situ mengatakan jika uang tersebut adalah uang palsu.
Nenek tersebut pun langsung menangis histeris karena ia ditipu oleh pembelinya sendiri.
Baca juga: TEKA-TEKI Kematian Pegawai Bank di Lampung, Polisi Temukan Uang Palsu, Penyebab Kematian Terungkap

Kronologi awalnya, ternyata ada orang yang membeli telur dua bungkus dengan total harga 10 ribu rupiah.
Kemudian karena orang tersebut membayar dengan uang 100 ribu rupiah, nenek itu pun memberi kembalian sebesar 90 ribu rupiah.
Video ini pun viral dan membuat warganet ikut sedih sekaligus kesal dengan orang yang membeli dengan uang palsu.
"Open donasi?" tulis seorang netizen.
Baca juga: Sisanya Dibakar Lunasi Mobil, Pria di Bali Nekat Beli 1000 Lembar Uang Palsu Harganya Rp 200 Juta!

"Bisa lewat saya kak..nnti saya kasih ke neneknya," jawab pemilik akun yang mengaku siap menyalurkan ke nenek tersebut.
"Inimah bi karnah jual telor asin,,suka keliling lewat rumah," ujar netizen lain.
Setelah viral, donasi pun terkumpul untuk nenek tersebut sudah mencapai angka Rp2.030.262.
Hingga 10 Mei 2024, kisah nenek penjual telur ini masih menjadi viral di media sosial.
Kisah Lain, Aksi Sejoli di Cikarang Nekat Cetak Uang Palsu Rp 100 Juta, Dijual via FB

Pasangan kekasih GP dan SD nekat memproduksi uang palsu dan menjualnya kepada pembeli melalui media sosial.
Pasangan GP dan SD itu menjual uang palsunya lewat Facebook dan pembayaran sistem COD.
Mereka melakukan aksinya di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi dengan modus pembuatan uang palsu yakni untuk diedarkan kembali.
Hal itu diungkapkan oleh Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Bekasi Komisaris Besar Twedi Aditya Bennyahdi.
"Modus mereka membuat uang palsu untuk diedarkan atau dijual menggunakan media sosial Facebook," ujar Twedi di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa (19/4/2024), dikutip dari Kompas.com.
Twedi mengatakan, sistem penjualan uang palsu itu 1 berbanding 5.
Artinya, lima lembar pecahan Rp 100.000 uang palsu dihargai Rp 100.000 yang asli.
Baca juga: TEKA-TEKI Kematian Pegawai Bank di Lampung, Polisi Temukan Uang Palsu, Penyebab Kematian Terungkap

"Kalau ada yang mau membeli uang palsu dari pelaku, maka pelaku akan mendapatkan satu lembar uang asli pecahan Rp 100.000. Sedangkan pembeli mendapatkan lima lembar uang palsu Rp 100.000," tuturnya.
Otodidak
Keduanya mengaku baru memproduksi uang palsu pada akhir tahun 2023 secara otodidak,
"Dari akhir tahun 2023, setelah didalami dari keterangan yang bersangkutan mereka belajar otodidak, tidak terkait adanya kelompok-kelompok," ungkap Twedi.
Hal ini diperkuat dengan adanya barang bukti yang ditemukan polisi. Salah satunya tinta printer yang terdiri dari empat warna, yakni merah, biru, kuning dan hitam.
Selain itu, ada satu pemotong kertas, satu kaleng lem semprot kemudian 300 lembar kertas warna putih, 29 lem kertas, satu cek kaleng merek kuda terbang.

Baca juga: NEKAT! Nenek Usia 67 di Situbondo Belanja Pakai Uang Palsu di Pasar Mangaran, Pedagang: Sudah 3 Kali
"Tiga pcs gliter warna emas dan hijau metalik, satu lembar plastik karet dan 10 lembar plastik mikro termasuk printer satu unit," jelas Twedi.
Penjualan dilakukan melalui Facebook dan proses transaksi dilakukan melalui sistem cash on delivery (COD) atau bayar di tempat.
Kedua pelaku mengantarkan uang palsu itu ke lokasi yang telah disepakati dengan pembeli.
Ditangkap saat COD
Kedua pelaku ditangkap saat hendak bertransaksi dengan pembeli di SPBU Desa Karang Raharja, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
Keduanya ditangkap pada Jumat (1/3/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.
"Pembeli meminta pembayaran COD dan diantarkan ke daerah Cikarang. Pelaku menyetujuinya dan pembeli memberikan lokasi pertemuan," kata Twedi.
GP dan SD mendapat pesanan uang palsu melalui Facebook pada Kamis (29/2/2024). Saat itu, keduanya mendapatkan pesanan uang palsu senilai Rp 5 juta.
Sepakat dengan pembeli, kedua pelaku lalu menyiapkan orderan uang palsu sebanyak Rp 5 juta.
"Mereka memberikan uang lebihan sebesar Rp 100.000 kepada pembeli, sehingga total menjadi Rp 5,1 juta," ucap Twedi.
Setelah polisi melakukan pendalaman, diketahui bahwa kedua pelaku sudah menjual uang palsu senilai Rp 100 juta.
Atas perbuatannya, GP dan SD dijerat Pasal Pencurian dengan Pemberatan atau Pasal 363 Ayat 1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
(Tribunnewsmaker.com/Talitha) (Tribunjabar.id)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Kata Bupati Bogor Jabar soal Tewasnya Operator di TPAS Galuga: Peringatan Keras dari Gunung Sampah |
![]() |
---|
Longsor Maut TPAS Galuga Bogor: Operator Alat Berat Tewas Terkubur Bersama Mesin yang Ia Kendalikan |
![]() |
---|
Sosok Agus Haris, 28 Tahun Mengabdi Jadi Operator Alat Berat, Tewas Tertimbun Longsor TPAS Galuga |
![]() |
---|
Produser Film Merah Putih: One For All Bantah Biaya Produksi Capai 6,7 M, Sebut Dana Turunan Bersama |
![]() |
---|
4 Fakta Kontroversi Film Merah Putih: One For All, Biaya Miliaran & Dikritik Hanung Bramantyo |
![]() |
---|