Breaking News:

Khazanah Islam

'Anak Haram!' Bolehkah Sebutan Kejam Ini Diarahkan ke Anak Hasil Perzinahan? Ini Kata Buya Yahya

Anak dari hasil zina terlahir bersih tanpa dosa, hanya saja yang berdosa adalah ibunya karena telah berbuat zina.

Editor: Sinta Manila
Youtube Buya Yahya
Benarkan di mata Islam anak yang lahir karena 'kecelakaan' ini adalah pertanda petaka baik dunia dan akhirat? 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Bocah yang lahir dari hubungan di luar pernikahan baik itu perselingkuhan atau pacaran membuatnya dipandang sebelah mata di masyarakat.

Anak-anak yang sama sekali tidak mengetahui dosa orang tuanya ini mirisnya jadi ikut kena getah dari perbuatan laki-laki perempuan yang berzina.

Baca juga: Hukum Suami Istri Menonton Film Biru Sebelum Melakukan Hubungan Halal, Begini Penjelasan Buya Yahya

Nasibnya sering dihina dan dipandang jijik oleh masyarakat karena kedatangannya di dunia tidak diinginkan.

Sehingga tidak jarang, anak-anak hasil hubungan gelap ini disisihkan, dihina dan disebut sebagai anak haram.

Batin terluka anak tak berdosa yang dipanggil anak haram padahal kehadirannya di dunia ini atas penciptaan dan karomah Allah SWT.

Lalu benarkan di mata Islam anak yang lahir karena 'kecelakaan' ini adalah pertanda petaka baik dunia dan akhirat?

Anak haram sering diartikan sebagai hasil dari anak zina atau hamil di luar pernikahan.

Baca juga: Suami Istri Melakukan Hubungan dengan Memasukkan Kemaluan ke Mulut, Bolehkah? Simak 3 Fatwa Ulama

Benarkan di mata Islam anak yang lahir karena 'kecelakaan' ini adalah pertanda petaka baik dunia dan akhirat?
Benarkan di mata Islam anak yang lahir karena 'kecelakaan' ini adalah pertanda petaka baik dunia dan akhirat? (Youtube Buya Yahya)

Namun apakah sebenarnya ada istilah anak haram dalam Islam?

KH Yahya Zainul Ma’arif Jamzuri atau akrab disapa Buya Yahya dengan lugas menjelaskan apa yang dimaksud dengan anak haram.

Dilansir Serambinews.com dari laman resmi buyayahya.org pada Jumat (21/1/2022), menurut Buya Yahya, yang dimaksud anak haram di masyarakat adalah anak zina.

Akan tetapi istilah anak haram itu adalah istilah yang merendahkan kepada anak tersebut.

Dalam Islam sendiri, tidak ada istilah anak haram. Adapun istilah haram itu adalah pekerjaan ibunya. 

"Di dalam Islam tidak ada anak haram, yang haram adalah pekerjaan ibunya," kata Buya Yahya.

Sementara anak dari hasil zina terlahir bersih tanpa dosa, hanya saja yang berdosa adalah ibunya karena telah berbuat zina.

Ilustrasi bayi
Ilustrasi bayi (Shutterstock)

"Anak hasil zina tidak punya dosa, yang berdosa adalah ibunya, ia bersih dan kelak jika dewasa bisa menjadi kekasih Allah jika benar dalam pendidikanya," sambung Buya Yahya.

Buya Yahya selanjutnya menjelaskan bahwa hadits yang beredar tentang anak hasil zina tidak masuk surga adalah hadits palsu.

"Awas jangan tertipu dengan hadits palsu bahwa “anak zina tidak bisa masuk surga”. Itu adalah hadits palsu dan bohong yang sering di bawa oleh para penceramah,"

"Jangan sampai kesalahan sang ibu kita tempelkan pada sang anak. Hal ini adalah kedzhaliman yang amat besar. Bahkan sebaliknya semestinya kita harus bisa menutupi dosa ibunya agar tidak diketahui sang anak," imbuh Buya Yahya.

Saran Buya Yahya, adapun hal terbaik yang bisa dilakukan pada sang ibu yang telah berzina adalah menolongnya agar tidak terjerumus dalam dosa zina.

Kita juga sebagai manusia jika mengetahui hal tersebut, sebaiknya membantu dengan menutupi aibnya dan mengajari wanita tersebut agar ikut menutup rapat aib-aibnya.

Kita wajib menutupi dosanya dari pandangan masyarakat agar jiwanya tidak putus asa karena dosanya telah ketahui banyak orang.

"Ajarilah orang yang pernah terjerumus dalam zina untuk bisa menutupi aibnya tersebut agar tidak diketahui masyarakat,"

"Ciri dosa zina yang diampuni adalah ketika sang pezina bisa menutupi dari pandangan masyarakat. Cukuplah baginya untuk mengadu dan bertaubat kepada Allah," tutur Buya Yahya.

Salah satu dosa yang sangat menjijikan adalah ghibah atau menggunjing. Ia pun lebih hina dari pada berzina.

Maka dari itu jangan mengumbar aib sesama, biarkan wanita itu bertaubat atas perbuatannya.

"Kita yang selamat dari zina jangan sampai terjerumus dalam menggunjing orang berzina sebab menggunjing itu sendiri lebih besar dosanya dari zina itu sendiri. Wallahu a’lam bish-shawab," pungkas Buya Yahya.

(Tribunnewsmaker.com/Serambi.com)

 

Tags:
haramanakBuya Yahya
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved