Breaking News:

Khazanah Islam

Jika Mendengar Petir Menggelegar, Bukan Berkata Audzubillah Tapi Seharusnya Mengucap Doa Ini

Pada umumnya orang-orang akan mengucap audzubillah begitu mendengar guntur atau petir, apakah benar seperti itu doanya?

Editor: Sinta Manila
youtube
Doa Ketika Mendengar Suara Petir dan Guntur 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kilat atau petir beberapa kali merengut nyawa orang, sehingga membuat banyak orang ketakutan ketika badai petir.

Di agama Islam sendiri ada bacaan khusus saat kita melihat kilatan dan suara menggelegar dari petir.

Baca juga: Bagaimana Jika Telat Membayar Utang Puasa Ramadhan Sebelumnya? Begini Panduan yang Benar dari Ulama

Pada umumnya orang-orang akan mengucap audzubillah begitu mendengar guntur atau petir.

Ternyata ada doa atau bacaan yang dibaca ketika melihat kilat dan mendengar petir.

Ketika terlihat kilat di langit, pertanda akan hujan. Demikian juga bila terdengar suara petir yang memekakkan telinga.

Biasanya yang dilakukan kalangan muslim adalah mengucap audzubillah himinasyaitonirrajim terkadang diikuti dengan menutup telinga.

Padahal, menurut Ustadz Riza Rahman Lc, ucapan yang berarti ‘aku berlindung kepada Allah dari syaithan yg terkutuk’ .

Hal itu tidak ada dalil atau sunnah Rasulullah SAW yang membimbing demikian.

Ilustrasi petir
Ilustrasi petir (mettofice.gov.uk)

“Yang dianjurkan justru ketika ada petir atau cahaya kilat kita mengucap istiqfar astaqfirullah atau masya Alloh ataupun boleh juga subhanallah,” ujar ulama ini ketika memimpin tanya jawab kajian Alquran dan Sunnah rasul SAW di masjid Al Jihad Banjarmasin bada Magrib, beberapa waktu lalu.

Jadi, menurutnya, ada penempatan istiqfar yang kurang tepat namun tidak mendatangkan dosa karena kata audzubillah himinasyaitonirrajim itu mengandung makna mohon perlindungan kepada Allah dari syaitan, sedangkan petir sesuatu salah satu tanda keagungan Allah.

“Kalau audzubilah himinasyaitonirrojim itu yang tepat digunakan ketika memulai membaca Alquran,” ujarnya.

Baca juga: Potret Kota Mewah Dubai, UEA Tenggelam Banjir setelah Dihantam Badai Petir Disertai Hujan Es

* Doa Kala Dilanda Bencana

Berikut adalah bacaan doa saat umat Islam dilanda musibah atau bencana yang disampaikan oleh penceramah Buya Yahya.

Musibah memang bisa datang kapan saja atas kehendak Allah. Buya Yahya mengingatkan harus berpegang pada keyakinan bahwa apapun kembali kepada Allah.

Kaum muslimin yang mendapatkan musibah, dikatakan Buya Yahya agar senantiasa kembali mendekatkan diri kepada Allah dengan iman dan taqwa.

Buya Yahya menjelaskan sahabat Nabi SAW pernah mendengar Nabi Muhammad SAW berkata, tidak ada seorang pun mendapatkan atau tertimpa musibah kemudian berkata kita semua milik Allah SWT dan akan kembali kepada Allah SWT.

Ilustrasi hujan petir.
Ilustrasi hujan petir. (Pixabay)

Allah berfirman mengenai musibah dan cara menghadapi musibah bagi seluruh umat manusia di dalam Surah Al-Baqarah ayat 156.

Surat Al-Baqarah Ayat 156

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ụn

Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".

"Lalu Nabi Muhammad mencontohkan doa ketika tertimpa musibah," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها

"Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ."

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”

"Minta kepada Allah yang lebih baik sebagai gantinya, ini rasional dan masuk akal, jangan disalah tafsirkan," terang Buya Yahya.

Tidak perlu mengamuk dan mencaci maki apabila ada musibah atau bencana yang datang menimpa kita, ikhlas dan sabar menerima apa yang telah dikehendaki Allah SWT.

Ini karena tidak ada gunanya mengomel, tidak membuahkan kebaikan, cukup berdoa kepada Allah.

Buya Yahya menerangkan musibah zhohir meliputi bencana alam, hilangnya keluarga, harta, sakit, dan sebagainya yang ditimpakan kepada orang beriman, maka ada tiga hikmah.

"Yang pertama karena Allah ingin mengampuni dosanya, sebab dosa seorang yang beriman, cara pengampunannya ada tiga macam, yang pertama secara cuma-cuma, sebagai bentuk karunia dan kasih sayang Allah," urai Buya Yahya.

Yang kedua akan diampuni dengan cara mengucap istighfar yang banyak, maka beristighfar agar diampuni dosa kita.

Yang ketiga adalah Allah akan ubah menjadi bentuk hukuman, ditimpakan musibah kepada hamba karena Allah akan menghapus dosa-dosanya.

"Maka bagi orang yang beriman ketika dilanda musibah akan ada kelegaan di dalam hatinya, merasa bersyukur karena dosa akan dihapus oleh Allah SWT," ujar Buya Yahya.

Hukuman tersebut pun ada tiga macam, salah satunya hukuman yang diberikan Allah di dunia, ini karena Allah tidak ingin menghukumnya di akhirat.

Sehingga manusia atau hamba yang tertimpa musibah di dunia, maka ini adalah pertanda pengampunan dosa dari Allah SWT.

Ada kaum muslimin yang rajin beristighfar dan meminta ampunan, namun tetap terkena musibah, maka hal ini pertanda Allah sayang kepadanya dan akan mengangkat derajat hamba tersebut.

"Jika Allah sudah mencintai suatu kaum, maka Allah akan berikan bencana untuk mengangkat kaum tersebut. Kaum ini bisa jadi dari segi beribadah kurang namun juga tidak melakukan banyak dosa, Allah berikan bencana agar naik derajatnya untuk menambah kedekatan kepada Allah SWT," jelasnya.

Tiba-tiba Anda tertimpa musibah, maka sebaiknya menata hati dan sabar, sebab Allah mencintai seorang hamba yang tertimpa musibah.

(Tribunnewsmaker/Banjarmasinpost)

Tags:
petirdoa
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved