Breaking News:

Khazanah Islam

Benarkah Shalat Wajib Menggunakan Sajadah? Buya Yahya Jelaskan Fungsinya Meningkatkan Konsentrasi

Apakah menggunakan sajadah merupakan sebuah keharusan dalam menunaikan ibadah shalat?

|
Penulis: Sinta Manila
Editor: Sinta Manila
Kolase Istimewa
Apakah menggunakan sajadah merupakan sebuah keharusan dalam menunaikan ibadah shalat? 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Menjalankan ibadah wajib shalat bagi umat muslim, hampir selalu menggunakan alas sajadah.

Apakah menggunakan sajadah merupakan sebuah keharusan dalam menunaikan ibadah shalat?

Baca juga: Bisakah Jin Menjelma Jadi Manusia? Ulama Jelaskan Jika Jin Mewujud Manusia, Buya Yahya: Pukul Saja!

Selain mukena, peci dan sarung, sajadah merupakan bagian dari alat shalat yang biasanya dipakai umat muslim.

Sajadah ini biasanya dipakai untuk mengalasi kita saat sujud dan duduk ketika shalat.

Lalu apakah sajadah ini hukumnya wajib bagi yang akan melakukan ibadah shalat?

Mengenai hal ini ulama Buya Yahya memberikan penjelasannya yang mendalam mengenai penggunaan sajadah dalam shalat.

Apakah sama pentingnya menggunakan sajadah dalam menjalankan ibadah sholat, serta manfaatnya dalam meningkatkan konsentrasi dan kualitas ibadah.

Ulama pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang peran sajadah dalam menjaga kesucian dan kenyamanan dalam ibadah sholat.

Baca juga: Jika Batuk saat Membaca Al Fatihah Dalam Shalat, Apakah Harus Diulang? Begini Penjelasan Buya Yahya

Pembahasannya disiarkan pada YouTube Al Bahjah TV dengan judul 'Apakah Sholat harus Menggunakan Sajadah?'

Kisah sukses mantan pramugari yang kini jadi pedagang sajadah dengan omzet mencapai hampir Rp 198 juta sebulan.
Kisah sukses mantan pramugari yang kini jadi pedagang sajadah dengan omzet mencapai hampir Rp 198 juta sebulan. (Instagram @thabaya.id)

"Anda bisa shalat di manapun tanpa sajadah, sebab bumi Allah itu suci. Di padang pasir, padang rumput di mana saja, tidak pakai sajadah sah." ungkap Buya Yahya mengawali penjelasannya.

Hal ini untuk menjelasakan bahwa untuk melaksanakan ibadah shalat itu banyak kemudahannya atau tidak memberatkan.

Orang bisa melakukannya di mana saja, karena sajadah bukan syarat sahnya shalat.

Meskipun kita berpikir bahwa tanah, pasir atau rumput adalah kotor bukan berarti hal itu adalah najis.

Karena dalam penjelasan Buya Yahya, najis hanya terbagi menjadi tujuh hal saja.

Mulai dari kotoran manusia hingga air kencing, biarpun lumpur yang kotor itu juga tidak najis.

"Jangan gara-gara di sawah tidak ada tempat bersihnya lalu tidak shalat, maka shalatlah di sawah, shalatlah di perjalanan biarpun tidak ada masjid.

Asalkan itu tempat umum yang diijinkan, bukan tempatnya orang, bisa di mana saja." jelas Buya Yahya.

Baca juga: Jika Batuk saat Membaca Al Fatihah Dalam Shalat, Apakah Harus Diulang? Begini Penjelasan Buya Yahya

Shalat Jumat di Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf, Makassar, Sulsel, Jumat (25/9/2015).
Shalat Jumat di Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf, Makassar, Sulsel, Jumat (25/9/2015). (Tribun Timur/ Muhammad Abdiwan)

Oleh sebab itu, Buya Yahya menjelaskan pentingnya shalat saat berada di mana saja, meskipun tanpa sajadah.

"Kebanyakan orang yang tidak shalat itu bukan karena Ia menantang Allah SWT, tapi karena tidak mengerti cara shalat yang mudah." ungkap Buya Yahya.

Lalu bagaimana dengan penggunaan sajadah yang selama ini sudah sering dipakai umat muslim?

Menurut Buya Yahya jika tempanya tidak nyaman dari aroma dan debu untuk bisa khusyuk saat sujud maka bisa menggunakan alas.

Sehingga hidung tidak menyedot tanah, akan tetapi cukup bagian atas saja tidak perlu panjang dan lebar.

Apalagi jika sajadahnya bergambar-gambar, akhirnya justru makruh dipakai.

(Tribunnewsmaker.com/MNL)

Tags:
Buya Yahyasajadahshalat
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved