Breaking News:

Khazanah Islam

Mana yang Harus Lebih Diutamakan oleh Suami, Istri atau Saudara Kandung? Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Manakah yang seharusnya lebih utamakan oleh suami, antara istri dan saudara kandungnya?

Penulis: Sinta Manila
Editor: Sinta Manila
YouTube Ceramah Islami
Manakah yang seharusnya lebih utamakan oleh suami, antara istri dan saudara kandungnya? 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kedudukan keutamaan atau prioritas yang harus dijaga oleh seorang suami pada saudara kandung dan istri diatur dalam Islam.

Lalu manakah yang seharunya lebih utamakan oleh suami, antara istri dan saudara kandungnya?

Baca juga: Sudah Mandi Besar, Tapi Ada Air Mani Keluar dari Rahim, Apakah Harus Diulang? Ini Kata Buya Yahya

Ada keyakinan bahwa seorang istri sejatinya adalah orang lain, sehingga sebaiknya diutamakan adalah saudara kandungnya terlebih dahulu.

Benarkah anggapan itu sudah sejalan dengan syariah Islam sebagai penganut agama Muslim?

Baca juga: Apakah Benar Arwah Orang Meninggal akan Pulang ke Rumah di Malam Jumat? Begini Penjelasan Buya Yahya

Hal ini ditanyakan oleh seseorang kepada Ustaz Abdul Somad tentang mana yang lebih didahulukan antara saudara dan istri.

"Hai laki-laki, kalian punya 5 kewajiban kepada perempuan, pertama adalah kasih dia makan,

Yang kedua beri dia pakaian, karena sekarang banyak laki-laki yang tidak memberikan istrinya pakaian.

Yang ketiga beri dia tempat tinggal yang layak, yang keempat beri dia pendidikan, dan yang terakhir adalah perhatian." jelas Ustaz Abdul Somad.

Menurut Ustaz Abdul Somad banyak istri-istri sekarang yang tidak begitu diperhatikan suaminya.

Kemudian jika para suami sudah memberikan lima kewajibannya maka,

"Kala sudah kau kasih lima kewajiban, maka gugurlah kewajiban engkau di hadapan Allah SWT.

Itu standarnya jika lebih dari yang 5 itu, artinya kau sudah adil." jelas Ustaz Abdul Somad.

Oleh sebab itu, jika para suami sudah memberikan lima kewajibannya, seorang istri sudah tidak perlu lagi menuntut yang macam-macam jika suami ingin memperhatikan saudara kandungnya.

Karena secara hukum Islam, kewajiban untuk istri sudah terpenuhi dan sudah tidak ada lagi dosa.

Salahkah Istri Bila Bertanya Berapa Gaji Suaminya? Begini penjelasan Buya Yahya dari pandangan Islam.
Salahkah Istri Bila Bertanya Berapa Gaji Suaminya? Begini penjelasan Buya Yahya dari pandangan Islam. (Youtube Al-Bahjah TV)

Apakah Salah Jika Istri Bertanya Jumlah Gaji Suami?

Menjawab permasalah ini ulama Buya Yahya memberikan jawabannya dari kacamata Islam.

Baca juga: Bolehkah Mengambil Tarif Keuntungan dari Tanah Wakaf Kuburan? Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, membahaskan dalam sebuah kajian yang ditayangkan di YouTube Al Bahjah TV.

Bagaimana jika suami lebih mementingkan ibunya padahal nafkah yang diberikan pada istri ternyata kurang?
Bagaimana jika suami lebih mementingkan ibunya padahal nafkah yang diberikan pada istri ternyata kurang? (Ist)

"Itu bukan hal yang baik ya, yang penting agar semuanya saling mencukupi. Suami anda meskipun gajinya banyak yang ditanggung bukanlah istri saja." ujar Buya Yahya.

"Bisa jadi ada punya ibu, misal gajinya 10 juta, itu tidak serta merta untuk istri dan anak-anak saja.

Kadang-kadang jika istri mengetahui gaji suami untuk meningkatkan, tingkat kualitas tuntutannya agar semakin hebat." jelas Buya Yahya.

Lalu bagaimana jika diberitahu oleh suami berapa gajinya sebulan.

Baca juga: Sampai Kapan Orang Tua Wajib Memberikan Nafkah Anak? Begini Jawaban Buya Yahya dari Pandangan Islam

Dengan ini Buya Yahya meneruskan penjelasannya, "Disaat diberitahupun anda harus menata, bahwa kebutuhan suami anda adalah banyak.

Bagaimana jika nafkah kurang akan tetapi suami justru memberikan uang pada ibunya, apakah itu berdosa? Begini penjelasan Buya Yahya
Bagaimana jika nafkah kurang akan tetapi suami justru memberikan uang pada ibunya, apakah itu berdosa? Begini penjelasan Buya Yahya (YouTube Buya Yahya)

Kan suami itu kadang-kadang harus berbagi kepada teman karib, mungkin suami anda waktu kerja ditolong seseorang."  ujar Buya Yaha.

Oleh sebab itu, Buya Yahya kembali menegaskan, bahwa sebaiknya istri tidak terlalu jauh  ingin tahu penghasilan sang suami.

"Yang penting tercukupi itu saja." ujar Buya Yahya.

Bagaimana jika ternyata tidak tercukupi dari nafkah yang diberikan suami?

"Kalau ternyata tidak tercukupi, tidak cukup bagi siapa bagi wanita yang normal cara belanjanya?

Jika kebutuhannya 15 ribu ternyata suami hanya memberikan 7 ribu, tinggal ngomong baik-baik.

Dengan kata maaf yang banyak. " ujar Buya Yahya.

Dari sini dapat disimpulkan, bahwa sebaiknya seorang istri tidak menanyakan perihal berapa gaji yang diterima suaminya.

Hal itu hanya akan dipakai untuk menaikkan kualitas tuntutan dari istri pada sang suami.

(Tribunnewsmaker.com/MNL)

 

Tags:
Ustaz Abdul Somadsaudaraistri
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved