Breaking News:

Khazanah Islam

Jarang Shalat tapi Bisa Mulia saat Meninggal, Apa Amalannya? Buya Yahya Jelaskan Hakikat Tobat

Apa amalan seseorang yang sepanjang hidup tidak pernah shalat tapi bisa meninggal dengan mulia di mata Islam?

Penulis: Sinta Manila
Editor: Sinta Manila
Youtube Al-Bahjah TV
Apa amalan seseorang yang sepanjang hidup tidak pernah shalat tapi bisa meninggal dengan mulia di mata Islam? 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beberapa kali mendengar kisah seseorang yang sepanjang hidupnya maksiat tapi dapat pengampunan di akhir hayat.

Apa amalan seseorang yang sepanjang hidup tidak pernah shalat tapi bisa meninggal dengan mulia di mata Islam?

Baca juga: Bolehkah Istri Menolak Hubungan Intim dengan Suami karena Sakit? Buya Yahya Jelaskan Pandangan Islam

Sering kali terdengar kisah orang yang melakukan maksiat seumur hidupnya namun justru meninggal dengan mulia.

Lalu sebaliknya, ada orang yang rajin beribadah menghadapi kematian yang tidak mulia atau disaat kepleset maksiat.

Hal itu membuat banyak umat muslim bertanya-tanya amalan apa yang dilakukan orang maksiat itu sehingga justru diberikan husnul khatimah?

Begitu juga sebaliknya, dosa apa yang terselubung dari ahli ibadah sehingga diberikan akhir yang su'ul khatimah?

Dalam hal ini, ulama Buya Yahya mengingatkan agar senatiasa mengingat pada diri sendiri saja.

Baca juga: Bolehkah Istri Menolak Hubungan Intim dengan Suami karena Sakit? Buya Yahya Jelaskan Pandangan Islam

"Bagi orang yang punya pemahaman benar, urusan nasib seorang manusia.

Mendengar kisah semacam itu tidak akan menjadi masalah." ujar Buya Yahya.

"Bisa saja orang itu selama ini tidak pernah shalat, mungkin juga mabuk dan judi.

Tiba-tiba pengen umrah, mati di sana, dan diampuni oleh Allah.

Itu namanya hunsul khatimah, bisa saja perjalanannya tadi adalah saat diatas pesawat dia tobat dan dia menyesal.

Kalau seandainya dia hidup, mungkin akan berubah.

Akan tetapi sudah dimatikan oleh Allah, itulah husnul khatimah." kata Buya Yahya.

Penjelasan perjalanan roh setelah terpisah dari jasad usia meninggal dunia dari Ustaz Khalid Basalamah
Penjelasan perjalanan roh setelah terpisah dari jasad usia meninggal dunia dari Ustaz Khalid Basalamah (YouTube)

"Begitu pula sebaliknya, ada orang sehari-hari rajin shalat, tau-tau meninggal saat sedang mabuk.

Itu namanya su'ul khatimah." jelas Buya Yahya.

Membaca kisah seperti itu jangan melihat ukuran yang terjadi pada orang.

Melainkan diri sendiri saja, semua balik ke belakang pada niat dan cara ibadah kita.

"Yang penting khatimahnya ini lho." tegas Buya Yahya.

Khatimah merujuk pada arti sebuah akhir.

Baca juga: Pengakuan Pria Jelang Kematian Ini Bikin Merinding, Misteri Pembunuhan 24 Tahun Lalu Terbongkar

Jadi, husnul khotimah memiliki arti sebuah akhir yang baik.

Kematian yang berakhir dalam kondisi yang baik alias diridhai Allah SWT.

Begitu sebaliknya su'ul khatimah merupakan akhir kehidupan dunia yang buruk.

Su'ul artinya jelek atau buruk dan khotimah artinya penutup

Layaknya seseorang meninggal dunia dalam keadaan durhaka kepada Allah SWT.

Ataupun orang yang meninggal ketika sedang melaksanakan maksiat.

Semua yang terpenting adalah di akhir hidupnya.

Akan tetapi yang menjadi catatan besar adalah siapa yang bisa memastikan akhir seseorang?

Siapa yang akan memberi tahu kapan orang akan mati?

Tidak ada yang bisa mengetahui akhir dari hidup, yang bisa dilakukan adalah mempersiapkan akhir yang baik jika sewaktu-waktu dipanggil.

Oleh sebab itu, karena menyadari makna bisa saja sewaktu-waktu meninggal dunia, maka orang takut akan berbuat maksiat.

Benarkah orang yang sudah meninggal arwahnya masih bisa mendengarkan percakapan orang yang masih hidup?
Benarkah orang yang sudah meninggal arwahnya masih bisa mendengarkan percakapan orang yang masih hidup? (Ist)

"Khatimah itu tidak ada yang tahu, kapan kita mati, siapa yang bisa memastikan akan meninggal husnul khatimah." ujar Buya Yahya.

Sehingga bisa saja orang yang selama ini maksiat, di detik-detik terakhir dia tobat kemudian dicabut nyawanya.

Sedangkan orang yang selama ini sudah beriman dengan baik, wajib mempertahankan kebaikannya.

Karena tidak pernah tahu kapan waktu terakhirnya di dunia, saat yang baik atau yang buruk.

"Orang yang biasa berbuat baik waspada tidak akan berani menghentikan,

Jangan-jangan waktu berhenti nanti dia mati saat itu.

Yang jelek akan segera berhenti, jangan-jangan aku segera mati kalau tidak aku berubah jadi baik." pungkas Buya Yahya.

(Tribunnewsmaker.com/MNL)

 

Tags:
husnul khatimahshalatBuya Yahya
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved