Pilkada 2024
Elektabilitas Ahmad Ali vs Petahana Rusdy Mastura di Pilkada Sulteng versi SMRC, Selisih 8 Persen
Inilah elektabilitas Ahmad Ali tertinggi versi SMRC di Pilkada Sulteng 2024, kalahkan Rusdy Mastura.
Editor: Delta Lidina
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ada tiga nama terkuat yang bakal mengikuti pemilihan kepala daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Pilkada 2024 mendatang.
Mereka adalah sang petahana Rusdy Mastura, anggota DPR RI, Anwar Hafid, dan Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali.
Sejumlah lembaga survei juga telah merilis hasil elektabilitas masing-masing bakal calon gubernur Sulteng.
Ahmad Ali mengungkapkan bahwa dirinya mendapat banyak dukungan dari masyarakat untuk maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) di Sulawesi Tengah pada Pilkada Serentak 2024.
Tak hanya itu, dia juga telah didukung oleh sejumlah partai politik untuk bisa maju di Pilgub Sulawesi Tengah.
Namun, Ali mengaku hingga kini partainya belum memberikan rekomendasi untuk dirinya maju dalam Pilkada.
Dia meyakini bahwa tidak lama lagi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh akan memberikan rekomendasi itu.
Hal itu disampaikan Ahmad Ali saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Kamis (27/6/2024).
"Kalau DPW, Sulawesi Tengah, dan bahkan semua DPD itu sudah merekomendasikan dan minta kepada DPP. Saya juga sudah mendapatkan kabar bahwa insyaallah Nasdem akan segera mengeluarkan rekomendasi menjadi gubernur," kata Ahmad Ali.
"Tapi memang waktu aja belum pernah ketemu. Sekarang ini Pak Surya lagi keluar, dan saya baru tiba kemarin dari ibadah haji. Sehingga kita belum sempat mendiskusikan itu," sambung dia.
Baca juga: Faktor Penyebab Elektabilitas Dedie A Rachim Naik Drastis di Pilkada Kota Bogor 2024, Ini Jawabannya
Ali pun menaruh harapan besar Partai NasDem segera memberikan rekomendasi untuk dirinya.
Sebab, dia mengungkapkan ada dua parameter yang digunakan oleh Partai Nasdem untuk memberi rekomendasi kepada calon kepala daerah.
Pertama, calon tersebut merupakan kader partai.
"Kalau dia kader, ya saya pasti kader utama, karena saya adalah Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, dan satu-satunya," ujar Ali.
Kedua, calon juga harus dilihat dari survei yang dikeluarkan oleh lembaga survei.
"Survei hari ini dari dua lembaga survei yang kredibel menurut saya. Bulan lalu disurvei oleh SMRC, masih dengan suara tertinggi. Kemudian Indikator Politik, beberapa hari kemarin, karena saya dua hari lalu merilis, survei yang trend kenaikannya itu stabil," ungkap Ali.
"Bahkan hari ini dianggap kurang lebih 33-35 persen. Ada margin 15 persen dengan persaingan nomor dua, dan bahkan yang incumbent itu 20 persen lebih. Jadi dari prasyarat-prasyarat yang selama ini menjadi acuan, saya pikir terlepasnya adalah kader, itu sudah memiliki sebuah standar," lanjut dia.
Sehingga, Ali mengatakan bahwa saat ini yang dibutuhkan adalah political will terkait objektivitas dan subjektivitas untuk partai memberikan rekomendasi.
"Tapi saya meyakini betul bahwa Partai Nasdem tidak akan mungkin merekomendasi kepada orang lain," tegasnya.
Meski begitu, Ali menegaskan bahwa dirinya akan tetap maju sebagai Cagub Sulawesi Tengah meski hingga kini partainya belum mengeluarkan rekomendasi.
Sebab, dia mengaku sudah punya modal dukungan dari partai-partai lain untuk memenuhi syarat maju Pilkada. Di antaranya, Partai Gerindra, PKB, PAN, PPP hingga Hanura.
"Tapi apapun itu, apapun keputusannya, saya sudah bertekad untuk maju menjadi gubernur Sulawesi Tengah," jelasnya.
Hasil survei
SMRC kemudian memasukkan nama petahana Rusdy Mastura.
Hasilnya:
Ahmad Ali 29,7 persen
Anwar Hafid 28,9 persen
Rusdy Mastura 20,2 persen
Belum menjawab 21,3 persen
Direktur Eksekutif SMRC Deni Irvani melalui rilisnya menjelaskan, dari dua simulasi tiga nama, persaingan ketat terjadi antara Ahmad dan Anwar.
Selisih keduanya hanya 0,8-4,3 persen.
Baca juga: Ahmad Ali Belum Aman Meski Elektabilitas Teratas di Pilgub Sulteng, Unggul Tipis dari Anwar & Rusdy
Survei SMRC melibatkan 2.420 responden dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah proporsional dari populasi tersebut.
Semua responden diwawancara secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Margin of error kurang lebih 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei berlangsung pada 6-18 Mei 2024.
Nasdem Butuh Bantuan Prabowo Kalahkan Golkar
Partai Nasdem melobi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung di Pilkada Sulteng 2024.
Partai Golkar sebagai pemenang Pemilu 2024 di Sulteng.
Sedangkan Nasdem membutuhkan koalisi supaya bisa mengusung pasangan calon.
Nasdem dan Golkar berpeluang bentrok di Sulteng.
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengaku mendapatkan sambutan positif dari Prabowo soal rencananya menjajaki Pilkada Sulteng 2024.
Pertemuan itu berlangsung di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024). “Ya bagus, bagus. Positif, sangat positif (respons Prabowo),” ujar Ali dihubungi awak media, Kamis (25/4/2024).
Ia mengatakan, dukungan dari Partai Gerindra dibutuhkan karena Nasdem hanya memperoleh delapan kursi DPRD Sulteng di Pileg 2024.
Padahal, seseorang harus diusung oleh partai maupun gabungan partai dengan jumlah 11 kursi DPRD.
“Nasdem saja itu kan tidak cukup,” katanya.
Meski begitu, ia menyampaikan bahwa Partai Gerindra belum memberikan rekomendasi untuk pengusungan resminya.
“Untuk memberikan (rekomendasi) itu kan harus hasil pembicaraan. Sehingga kemudian saya percaya kalau sesuatu yang dimulai dengan niat baik juga akan berakhir dengan baik,” paparnya.
Baca juga: Adu Elektabilitas Pilgub Sulteng 2024, Ahmad Ali Didukung Kaesang, Bagaimana Kekuatan Rusdy Mastura?
Di sisi lain, ia menekankan akan tetap maju ke Pilkada Sulteng 2024 sebagai kader Nasdem.
Ali pun menyebutkan mendapatkan sambutan yang positif dari Prabowo soal rencananya maju ke Pilkada Sulteng 2024.
“Ya bagus, bagus. Sangat positif (respon Prabowo),” katanya.
Ia mengatakan tidak tertarik untuk mencari parpol baru.
“Sampai hari ini saya adalah Waketum Partai Nasdem, kader Partai Nasdem, dan tidak kemana-mana,” ucapnya.
Ali juga yakin bahwa rencananya itu pasti mendapatkan dukungan dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
“Saya pikir ketum akan men-support semua kader-kadernya untuk hal yang baik di daerah kan,” imbuh dia.
Diketahui Ali menemui Prabowo dan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024) malam.
Kala itu, ia mengaku tak membicarakan urusan politik.
Meski begitu, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim menduga, kedatangan Ali menemui Prabowo dan Dasco terkait Pilkada Sulteng 2024.
Hal serupa juga diutarakan oleh Surya pada awak media.
“Itu yang saya pahami dan saya ketahui begitu. Bisa saja masalah pilkada, bagaimana mendapatkan saran, tanggapan ya,” tuturnya di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Konfigurasi Politik
Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai Nasdem menguasai 55 kursi DPRD Sulteng.
Ketiga partai memperoleh masing-masing 8 kursi di legislatif.
Kekuatan berikutnya ada Partai Gerindra dan PDIP yang memperoleh masing-masing 7 kursi disusul PKS dan PKB masing-masing 5 kursi.
Tapi tidak satu pun partai yang memiliki "golden ticket", dapat mengusung sendiri tanpa berkoalisi.
Syarat parpol atau koalisi parpol dapat mengusung di Pilkada Sulteng, minimal memiliki 10 kursi.
Penetapan dilakukan melalui rapat pleno terbuka yang dipimpin Plh Ketua KPU Sulteng, Christian Adiputra Oruwo bertempat di Hotel Best Western, Kota Palu, Kamis malam (2/5/2024).
Berdasarkan rapat pleno tersebut, terdapat 12 partai yang berhasil memperoleh kursi DPRD Sulteng.
Peroleh kursi DPRD Sulteng
Partai Golkar 8 kursi
NasDem 8 kursi
Demokrat 8 kursi
Gerindra 7 kursi
PDIP 7 kursi
PKS 5 kursi
PKB 5 kursi
PAN 2 kursi
Perindo 2 kursi
Hanura 1 kursi
PBB 1 kursi
Jadwal Tahapan Pilkada 2024
27 Februari-16 November 2024: pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan
24 April-31 Mei 2024: penyerahan daftar penduduk potensial pemilih
5 Mei-19 Agustus 2024: pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan
31 Mei-23 September 2024: pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih
24-26 Agustus 2024: pengumuman pendaftaran pasangan calon
27-29 Agustus 2024: pendaftaran pasangan calon
27 Agustus-21 September 2024: penelitian persyaratan calon
22 September 2024: penetapan pasangan calon
25 September-23 November 2024: pelaksanaan kampanye
27 November 2024: pelaksanaan pemungutan suara pilkada
27 November-16 Desember 2024: penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara. (TribunNewsmaker | Tribunnews/Fransiskus Adhiyuda | TribunKaltim)
| Sosok 2 Pasang Kakak-Adik Sama-Sama Jadi Kepala Daerah di Sulawesi Selatan, Karier Politiknya Moncer |
|
|---|
| Rekam Jejak Constant Karma, Cawagub Baru Pasangan Benhur Tomi Mano, Gantikan Yeremias Bisai |
|
|---|
| Bupati Termuda di Jawa Barat Ini Punya Harta Kekayaan Rp1,4 Miliar di Usia 28 Tahun, Dulu Kerja Apa? |
|
|---|
| Harta Kekayaan Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Purbalingga yang Tawari Vokalis Sukatani Jadi Guru Lagi |
|
|---|
| Breaking News! Putusan MK Pilkada Barito Utara, 2 TPS Ini Wajib Pemungutan Suara Ulang |
|
|---|
