Perbandingan Kekayaan 2 Cawagub Jakarta 2024: Suswono vs Rano Karno, Siapa Paling Tajir?

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah perbandingan kekayaan dua calon Wakil Gubernur Jakarta 2024. Suswono vs Rano Karno. Siapa paling tajir?

Seperti diketahui, Suswono menjadi Cawagub yang akan mendampingi calon Gubernur Ridwan Kamil.

Sementara Rano Karno jadi Cawagub yang akan mendampingi calon Gubernur Pramono Anung.

Baca juga: Perbandingan Kekayaan 3 Cagub Jakarta: Pramono Anung, Ridwan Kamil & Dharma, Siapa Paling Tajir?

Perbandingan kekayaan Suswono vs Rano Karno

Kekayaan Suswono 

Suswono muncul sebagai figur atau kandidat Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.

Ia diketahui merupakan salah satu tokoh yang ikut mendirikan Partai Keadilan atau PK yang menjadi cikal bakal PKS.

Suswono saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat periode 2020-2025.

Pria yang lahir di Tegal, Jawa Tengah 20 April 1959 ini mengawali karier di pemerintahan menjadi Tenaga Ahli Menteri Kehutanan tahun 1999-2001.

Beliau putra dari H. Asyraf dan Hj. Suratni.

Suswono kemudian menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009.

Suswono bahkan terpilih pada 2005 menjadi Wakil Ketua Komisi IV dari Fraksi PKS yang membidangi Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan, Perikanan, dan Kelautan.

Dikutip dari laman PKS, ia menjadi anggota DPR RI melalui Dapil Jawa Tengah IX yang meliputi Kab. Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes.

Pada 2009, Suswono terpilih menjadi Menteri Pertanian membantu pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di periode kedua.

Saat masih aktif sebagai penyelenggara negara, Suswono ini diamanahkan untuk melaporkan Harta Kekayaannya kepada negara.

Pelaporan itu sesuai dengan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara atau LHKPN sendiri menjadi bagian penting upaya mencegah tindak korupsi.

Penyampaian LHKPN selama Wajib LHKPN menjabat dilakukan secara periodik setiap 1 tahun sekali atas Harta Kekayaan yang dimiliki per posisi 31 Desember.

LHKPN itu diserahkan kepada KPK paling lambat tanggal 31 Maret pada tahun berikutnya.

Dilansir dari laman e-LHKPN Senin 12 Agustus 2023, Suswono terakhir kali menyampaikan data Harta Kekayaanya pada 20 September 2016.

LHKPN itu disampaikannya saat maju Pemilihan Bupati Brebes 2017-2022.

Berdasarkan LHKPN ini, ia memiliki total Harta Kekayaan sebesar Rp.4.796.899.253.

Dalam LHKPN tersebut, ia tercatat memiliki 11 aset tak bergerak yang nilainya Rp. 3,3 Miliar.

Suswono melaporkan dua unit mobil dan buah sepeda motor disektor alat transportasi dan mesin.

Ia juga punya dua unit usaha yakni toko baju atau busana muslimah dan sebuah PT.

Selanjutnya Suswono ada tiga aset bergerak yang salah satunya adalah Logam Mulia.

Kas dan setara Kas miliknya sementara itu tercatat sebesar Rp. 483 juta.

Dalam LHKPN ini pula Suswono nihil dari hutang.

Kekayaan Rano Karno

Harta kekayaan

Sebagai anggota DPR periode 2019-2024, Rano Karno tercatat memiliki total harta kekayaan Rp 18.493.410.489 berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tanggal 31 Maret 2024, untuk laporan periodik tahun 2023.

Dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id, harta tersebut terdiri atas empat bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jakarta Selatan, Bogor, dan Bandung dari hasil sendiri senilai total Rp 13.255.300.000.

Kemudian, empat alat transportasi berupa Toyota Alphard tahun 2017 yang tercatat dari hasil sendiri seharga Rp 352.800.000; Toyota Innova tahun 2017 dari hasil sendiri seharga Rp 132.055.000; Mitshubisi Pajero tahun 2016 dari hasil sendiri seharga Rp 225.691.200; dan Honda Jazz tahun 2015 dari hasil sendiri seharga Rp 135.000.000.

Selain itu, Rano Karno tercatat melaporkan harta bergerak lain senilai Rp 207.244.560, surat berharga sebesar Rp 675.000.000, harta lainnya sebesar Rp 140.000.000, serta kas dan setara kas Rp 3.367.319.729.

Oleh karenanya, total harta kekayaan Rano Karno sebesar Rp 18.493.410.489. Sebab, dia tidak melaporkan memiliki utang atau piutang.

(TribunNewsmaker.com/TribunPontianak/Kompas.com)