Perbandingan Utang Sritex dengan Kekayaan Iwan Setiawan Lukminto Komisarisnya, Lebih dari Separuhnya

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Raksasa tekstile Sritex kini menjadi sorotan di berbagai media massa.

Pasalnya Sritex dinyatakan pailit hingga akhirnya berhenti beroperasi total pada 1 Maret 2025.

Kini Sritex terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10.669 karyawannya.

Kepailitan Sritex terjadi setelah salah satu kreditur melayangkan gugatan dan dikabulkan oleh pengadilan.

Hal tersebut tentu bukanlah terjadi secara tiba-tiba dan begitu saja.

Dilansir dari Tribunnews.com (4/3/2025) pendapatan Sritex beberapa tahun terakhir memang turun drastis.

Baca juga: Kabar Gembira! Karyawan Sritex Bisa Kembali Bekerja 2 Minggu Lagi, Ini Kata Kurator dan Menaker

Sehingga membuat perusahaan kesulitan membayar utang yang jumlahnya begitu fantastis.

Diketahui Sritex menanggung utang sebesar 1,597 juta dollar AS atau senilai Rp 25 triliun.

Ironisnya jumlah aset Sritex tak ada setengah dari jumlah utang perusahaan yakni hanya senilai Rp 9,6 triliun.

Ditambah dengan pemasukan perusahaan yang merosot sehingga puncaknya adalah Sritex diputus pailit.

Kerugian Sritex sudah terjadi sejak tahun 2022, saat itu perusahan telah mengalami kerugian mencapai Rp 16,81 triliun.

Hal tersebut tak lepas dari terjadinya masa pandemi Covid-19.

Setelah pailit, kini sosok pemilik Sritex pun menjadi sorotan.

Baca juga: Rekam Jejak Keluarga Lukminto Pendiri PT Sritex yang Kini Ditutup Permanen, Dirintis Sejak pada 1966

Diketahui Sritex merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Iwan Setiawan Lukminto.

Sosok Iwan Setiawan Lukminto merupakan anak dari pendiri Sritex yakni Haji Muhammad Lukminto.