Breaking News:

Berita Viral

Mengungkap Alasan Mendagri Belum Lunasi Biaya Retreat Rp13 M, Baru Bayar Rp2 M, Ini Penjelasan Tito

Mengejutkan, terungkap pemerintah belum melunasi pembayaran kegiatan retreat yang diselenggarakan di Magelang, baru bayar Rp2 M, total Rp13 M.

Editor: Sinta Darmastri
Tangkapan Layar YouTube Tribunnews
MENDAGRI TITO KARNAVIAN - Baru-baru ini hal mengejutkan dari pengakuan Mendagri Tito mengenai kegiatan retreat di Magelang, ternyata kurang. Totalnya Rp13 M namun baru dibayar Rp2 M. Begini penjelasannya. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Baru-baru ini terungkap bahwa pemerintah telah membayar sekitar Rp 2 miliar dari total biaya Rp 13 miliar untuk kegiatan retreat kepala daerah yang diselenggarakan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. 

Acara ini dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, diketahui menjadi salah satu pihak yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan praktik korupsi dalam penyelenggaraan retreat tersebut. 

Laporan ini disampaikan oleh Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi pada hari Jumat, 28 Februari 2025.

Tito Karnavian pun angkat bicara terkait hal ini. Ia membenarkan bahwa seluruh biaya untuk retreat kepala daerah belum dibayar sepenuhnya. 

"Saya harus sampaikan bahwa biaya belum sepenuhnya dibayarkan Kemendagri. Kita baru panjer sekitar lebih kurang Rp 13 miliar, saya sudah cek baru dibayarkan Rp 2 miliar-an," ungkapnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (7/3/2025).

Mendagri menjelaskan bahwa ia perlu memeriksa secara rinci setiap penggunaan dana untuk kegiatan retreat ini guna memastikan kewajarannya. 

"Apa yang saya lakukan, saya betul-betul, irjen cek betul, detail semua penggunaannya, semua bill harus wajar. Penunjukan langsung boleh, tapi harus wajar penggunaannya," lanjut Tito.

Tito menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal (Irjen), panitia yang terlibat, serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), akan dilakukan review lebih lanjut untuk memastikan bahwa semua pengeluaran tersebut sesuai dengan aturan dan kewajaran.

Baca juga: Dilantik Prabowo, Bupati Magelang Pilih Bibit Tanaman daripada Karangan Bunga, Ini Sosok & Hartanya

Tito juga menekankan bahwa pemerintah tidak peduli siapa yang berada di belakang PT Lembah Tidar, perusahaan yang ditunjuk sebagai penyelenggara retreat tersebut. 

"Karena penyelenggara hanya satu, PT Lembah Tidar, itu kita enggak peduli siapa belakangnya. Sama halnya kita mau buat acara di Gedung Tribrata, kebetulan kosong dan bagus, bukan berarti itu punya polisi, atau Balai Sudirman yang punya institusi tertentu, bukan. Karena kan kepentingan publik," jelasnya.

Mendagri juga memberikan apresiasi terhadap masyarakat yang melaporkan kegiatan retreat ini ke KPK. Menurutnya, laporan tersebut merupakan bentuk pengawasan publik yang sangat penting.

Mengenai pemilihan Lembah Tidar sebagai lokasi acara, Tito menjelaskan bahwa penunjukan langsung dapat dilakukan berdasarkan Pasal 38 Perpres 16 Tahun 2018 yang kemudian diubah dengan Perpres 12 Tahun 2021, yang memungkinkan penunjukan penyedia yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. 

"Tempatnya kan jelas, karena dekat Akmil, dan teruji saat kabinet di tenda bukan di gedung," ujarnya.

Tito menegaskan bahwa penunjukan Lembah Tidar bukan berdasarkan siapa pemiliknya, melainkan karena kemampuan tempat tersebut untuk mengakomodasi kegiatan yang membutuhkan kapasitas besar, seperti parade senja atau makan malam bersama presiden. 

Halaman 1/2
Tags:
Tito KarnavianMendagriRetreat
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved