Breaking News:

Diduga Ditekan Polisi, ASN di Lombok Utara Nekat Akhiri Hidup, Sang Ayah: Mentalnya Dibunuh Aparat

Ayah Rizkil Watoni menduga, putranya melakukan aksi nekat lantaran tertekan oleh pihak kepolisian dalam kasus dugaan pencurian yang dialaminya.

Editor: Rizkia
Istimewa
SURAT DAMAI - Dalam foto: Nasruddin, ayah Rizkil Watoni menunjukkan surat perjanjian damai dalam kasus dugaan pencurian HP usai mediasi di Polsek Kayangan, Senin (18/3/2025). Namun, Rizkil Watoni memilih mengakhiri hidup karena diduga mendapat tekanan dari oknum kepolisian. 

Status ini dia buat untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan pencurian HP yang dituduhkan kepada dirinya. Melalui media sosial dia berusaha memberikan penjelasan. 

Sehari sebelumnya, 7 Maret 2025, dia pun menulis status dengan nada pasrah. "Ya Allah" 

Unggahannya ini ditanggapi teman-temannya melalui kolom komenter. 

Seperti pemilik akun Destin Audy Maulidha, "Sabar aringkh anggap cobaakn Aran iku...spalhn arak hikmahn LMK," katanya menguatkan.

Baca juga: SOSOK Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis, Pelaku Penembakan 3 Polisi di Arena Judi Sabung Ayam Lampung

Baca juga: Sumber Uang Kopral Basarsyah Beli Rumah dan Fortuner, Dari Sabung ? TNI Tembak 3 Polisi di Lampung

Kronologi Kejadian

Terkait kronologi dugaan pencurian, Nasruddin kepada wartawan menceritakan dengan secara detil. Pada hari itu, anaknya sepertinya tidak fokus, karena terburu-buru harus menjual es. 

Kebetulan ada HP yang mirip dengan HP milik Rizkil Watoni di bagian depan meja kasir, spontan ia memasukkan HP tersebut ke dalam tasnya. Almarhum mengira itu HP miliknya.

Beberapa saat kemudian, HP tersebut berdering dan diangkat olehnya, saat itulah dia baru sadar bahwa itu bukan HP miliknya. 

Melalui sambungan telpon itu, ia dan pemilik HP sepakat mengembalikan HP tersebut keesokan harinya.

Beberapa saat setelah ia bertemu dengan pemilik dan langsung mengembalikan HP tersebut datanglah aparat kepolisian dan membawanya ke markas polisi.

"Seperti orang yang sedang menangkap (dalam) OTT," ucap Nasruddin.

Baca juga: Fakta Terbaru Temuan Ladang Ganja di Bromo: 1 Terdakwa Meninggal, Lahan Rusak Ditanami Tanaman Asli

Baca juga: 5 Poin Revisi UU TNI Disorot Mahfud MD, Bandingkan dengan Dwifungsi ABRI Zaman Orde Baru

Baca juga: 4 Pemain Naturalisasi Anyar Timnas Indonesia Siap Tampil saat Lawan Australia, Ada Pemain Palermo FC

Lebih lanjut Nasruddin menceritakan, anaknya dibawa ke kantor Polsek Kayangan sampai malam.

Akhirnya Rizkil Watoni dan pemilik HP membuat perjanjian damai setelah melalui proses mediasi. Mereka sepakat untuk berdamai, dengan menandatangani surat damai dan memberikan uang damai.

Nasruddin bercerita, anaknya sempat disuruh mengaku oleh oknum tersebut.

Akhirnya muncul pernyataan dari anaknya, bahwa dia lebih baik mati atau dipenjara seumur hidup, daripada harus mengakui hal yang tidak dia lakukan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Tags:
Lombok Utaradepresibunuh diriASNPPPKRizkil Watoni
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved