Sosok
Sosok & Profil Adhel Setiawan, Wali Murid Laporkan Dedi Mulyadi, Sebut Program Militer Langgar HAM
Simak sosok dan profil Adhel Setiawan, wali murid laporkan Dedi Mulyadi soal program pendidikan militer, sebut langgar HAM, profesi advokat.
Editor: ninda iswara
"Jadi, enggak ada hal baru TNI memberikan pendidikan pada sipil, pada anak-anak sekolah, bukan hal baru. TNI melatih baris-berbaris, TNI melatih paskibraka, TNI melatih pramuka, kan enggak ada problem," lanjutnya.
Menurut Dedi Mulyadi, pro kontra dalam setiap kebijakan merupakan hal yang wajar.
"Anggaplah pro dan kontra ini adalah lagi ngasah ketajaman berpikir saya dan tindakan saya sebagai seorang pemimpin, nanti kita lihat hasilnya," ucap Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi juga mempersilakan pihak-pihak yang mengkritiknya untuk mengunjungi markas TNI tempat pendidikan berkarakter bagi para siswa nakal dilakukan.
"Dan saya juga mempersilakan pada Komisi Perlindungan Anak, Komnas HAM, Komisi X DPR, Komisi I, untuk datang berkunjung ke tempat pelatihan secara terbuka," ujar Dedi Mulyadi.
Meski menuai kritik, Dedi Mulyadi tetap melanjutkan program pendidikan militer bagi siswa nakal di Jabar.
Uji coba program pendidikan militer ini sudah dimulai dengan dikirimnya 39 siswa SMP yang dianggap nakal ke Resimen Artileri Medan 1/Sthira Yudha, Batalyon Armed 9 di Bungursari, Purwakarta, Jabar, pada Kamis (1/5/2025) lalu.
Lalu, disusul oleh 19 pelajar SMA sederajat di Kabupaten Indramayu, Jabar, yang dikirim ke Resimen Induk Kodam (Rindam) III/Siliwangi Bandung pada Senin (5/5/2025) dini hari.
Kemudian pada Selasa (6/5/2025), sebanyak 30 siswa dari berbagai sekolah dikirim ke Batalyon Infanteri Raider 300/Braja Wijaya di Kabupaten Cianjur, Jabar, guna menjalani pembinaan oleh TNI.
Selama mengikuti pendidikan berkarakter di markas TNI, para siswa akan didampingi psikolog dan petugas kesehatan untuk memastikan aspek emosional serta fisik mereka tetap terjaga.
Para siswa juga akan tetap mendapat pendampingan dari sekolah maupun Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jabar.
Kriteria siswa yang dianggap nakal atau bermasalah ini antara lain, sering terlibat tawuran pelajar, kecanduan bermain gim, merokok, mabuk, balapan motor, menggunakan knalpot brong, dan perilaku tidak terpuji lainnya.
Selain dari sekolah, para orang tua siswa juga akan dimintai persetujuan secara lisan, dan menandatangani surat sebagai persyaratan tertulis untuk mengikutsertakan anaknya dalam program pendidikan karakter ini.
(TribunNewsmaker/Tribunnews)
Sumber: Tribunnews.com
Sosok & Profil Namira Adjani, Anak Alya Rohali Nikah, S2 Inggris, Ayah Kandung & Sambung Bagi Tugas |
![]() |
---|
Sosok Syahardiantono, Dulu Bertugas di Kasat II Ditreskrim Polda Jatim, Kini Jadi Kabareskrim Polri |
![]() |
---|
Sosok Akmal Alias Martin Pelaku Pembunuhan Pemred Media Online di Babel, Sempat Palsukan Identitas |
![]() |
---|
Sosok Nguyen Thi Bich Tuyen Pevoli Vietnam Peraih MVP SEA V League 2025, Mampu Permalukan Thailand |
![]() |
---|
Sosok Endiarto Penggagas Film Merah Putih One For All, CEO Perfiki Kreasindo, Pernah Bertemu Giring |
![]() |
---|