Kabupaten New Zealand Van Java di Jawa Tengah Masuk Daerah Termaju Bersaing dengan Klaten Sukoharjo

Kabupaten di Jawa Tengah ini dijuluki "New Zealand van Java", karena keindahan alamnya dan peternakannya. Daerah ini resmi masuk jajaran lima besar kabupaten paling maju di Jawa Tengah berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kabupaten Boyolali berhasil menempati peringkat kelima sebagai kabupaten dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Provinsi Jawa Tengah.

Posisinya sejajar dengan daerah-daerah maju lainnya seperti Sukoharjo, Klaten, Kudus, dan Karanganyar. 

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Boyolali bukan hanya unggul dalam sektor agrikultur dan peternakan, tetapi juga dalam pembangunan manusianya.

Julukan “New Zealand van Java” disematkan pada Boyolali karena keunikan lanskap alamnya yang hijau dan berbukit-bukit, serta perannya sebagai salah satu sentra penghasil susu sapi terbesar di Pulau Jawa. 

Panorama alam yang memukau, udara sejuk, dan peternakan sapi perah yang terkelola dengan baik membuat daerah ini sering disandingkan dengan suasana pedesaan di Selandia Baru. 

Tak hanya menarik dari sisi pariwisata, kemajuan Boyolali juga tercermin dalam kualitas hidup penduduknya.

Apa Itu Indeks Pembangunan Manusia?

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengukur kemajuan suatu wilayah dalam aspek pembangunan manusia. 

IPM mencakup tiga dimensi utama:

- Umur Panjang dan Hidup Sehat
Diukur berdasarkan angka harapan hidup saat lahir, yaitu rata-rata usia yang diperkirakan akan dicapai oleh seorang bayi yang baru lahir jika pola hidup dan layanan kesehatan saat ini terus berlanjut.

- Pengetahuan
Diukur menggunakan dua indikator:

Harapan lama sekolah: jumlah tahun pendidikan yang diharapkan akan ditempuh oleh anak-anak usia sekolah.

Rata-rata lama sekolah: jumlah tahun pendidikan yang telah diselesaikan oleh penduduk berusia 25 tahun ke atas.

- Standar Hidup Layak
Diukur melalui pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan dengan paritas daya beli (PPP).