Kabar Wilayah
Kota Onde-Onde di Jawa Timur Jadi Kota Paling Tertinggal, Lompati Blitar, Pasuruan dan Probolinggo
Sejumlah kota di Jawa Timur tertinggal secara ekonomi padahal Jatim merupakan salah satu provinsi paling maju. Di posisi teratas ada Kota Onde-Onde.
Penulis: Sinta Manila
Editor: Tim TribunNewsmaker
Fakta mengejutkan terungkap ketika melihat data PDRB terbaru di Jawa Timur, di mana beberapa kota justru berada di posisi terbawah. Daerah paling terendah PBRB-nya berada di kota yang dijuluki Kota Onde-Onde melebihi Blitar, Pasuruan, hingga Probolinggo.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tak bisa dimungkiri, Jawa Timur dikenal sebagai salah satu provinsi paling maju di Indonesia.
Namun, di balik geliat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, ternyata masih ada beberapa daerah yang tertinggal secara ekonomi—jika dilihat dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mereka.
Nilai PDRB yang rendah menjadi indikator bahwa kontribusi ekonomi suatu wilayah masih tergolong kecil dibandingkan dengan daerah-daerah lain di provinsi ini.

Fakta ini penting untuk diperhatikan dalam perencanaan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan.
Kota Mojokerto dan Kota Blitar di Posisi Terbawah
Berdasarkan data terbaru, Kota Mojokerto mencatatkan diri sebagai daerah dengan nilai PDRB terendah di Jawa Timur, yakni sebesar Rp 8,61 triliun. Diikuti oleh Kota Blitar dengan nilai Rp 9,18 triliun.
Kedua kota ini, meski berstatus sebagai kota administratif, justru kalah dalam hal kontribusi ekonomi dibandingkan dengan beberapa kabupaten.
Pacitan: Daerah Terpencil yang Mengejutkan
Yang menarik, Kabupaten Pacitan—yang dikenal sebagai daerah terpencil di ujung barat daya Jawa Timur—justru mencatatkan nilai PDRB yang lebih tinggi dibandingkan beberapa kota lain.
Ini menjadi bukti bahwa status kota tidak selalu menjamin kemajuan ekonomi.
Keseimbangan di Kota Batu dan Madiun
Sementara itu, dua kota wisata dan niaga, yakni Kota Batu dan Kota Madiun, menunjukkan angka PDRB yang hampir setara.
Hal ini menunjukkan adanya keseimbangan pertumbuhan ekonomi antara kawasan industri dan destinasi pariwisata.
Mengapa PDRB Penting untuk Diperhatikan?
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan ukuran seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu daerah dalam kurun waktu satu tahun.

PDRB menjadi tolok ukur utama untuk mengetahui seberapa kuat perekonomian suatu wilayah—baik itu kabupaten, kota, maupun provinsi.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam menghitung PDRB:
- Pendekatan Produksi – Menghitung nilai tambah dari seluruh kegiatan ekonomi yang berlangsung di daerah.