Diplomat Kemenlu RI Tewas
Lakban Kuning Ternyata Milik Arya Daru, Beli Sebelum Tewas, Teman: Biasa Digunakan Pegawai Kemlu
Teka-teki lakban kuning, ternyata milik Arya Daru sendiri, sudah sering beli, atasannya di Kemlu akui memang sering memakainya.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Teka-teki mengenai lakban kuning yang melilit kepala diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, akhirnya mulai terurai.
Lakban mencolok yang sempat memicu spekulasi publik itu ternyata merupakan milik Arya sendiri.
Fakta tersebut terungkap setelah penyelidikan mendalam dilakukan oleh pihak kepolisian.
Lakban tersebut diketahui dibeli Arya saat terakhir kali pulang ke Yogyakarta, tempat istri dan anak-anaknya tinggal.
Bahkan, ia masih menyimpan gulungan lakban serupa di rumahnya di sana.
Baca juga: Kejanggalan Penjaga Kos, Ngaku Ketemu Arya Daru Pukul 22.15, padahal di Rooftop hingga Pukul 23.09
"Benar bahwa lakban kuning itu berdasarkan keterangan dari istri korban, MAP, lakban kuning tersebut dibeli di salah satu tempat perbelanjaan di Yogyakarta," ungkap Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, dikutip dari TV One, Sabtu (26/7/2025).
Arya ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (8/7/2025).
Saat itu, kondisinya sungguh mengundang tanda tanya: wajah tertutup plastik, kepala hingga leher terlilit lakban kuning, tubuh berselimut, dan pakaian berbeda dari yang terekam CCTV sebelumnya.
"Korban ditemukan dalam kondisi wajah tertutup plastik, kemudian terlilit lakban berwarna kuning di tempat tidurnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kamis (25/7/2025).
"Kemudian tertutup selimut. Korban di atas tempat tidurnya ditemukan dengan menggunakan kaos dan celana pendek," lanjutnya.
Kondisi jenazah yang tidak biasa ini sempat menimbulkan berbagai dugaan, termasuk spekulasi bahwa Arya menjadi korban pembunuhan dengan pesan simbolik.
Namun temuan bahwa lakban tersebut dibeli sendiri oleh Arya beberapa hari sebelumnya mulai mengarahkan penyelidikan ke jalur berbeda.
Polisi juga telah membawa gulungan lakban yang ditemukan di rumah Arya di Yogyakarta ke Jakarta untuk dibandingkan dengan lakban yang ditemukan di lokasi kematian.
"Itu akan dibawa ke Jakarta untuk diserahkan kepada penyelidik, untuk dilakukan persesuaian, apakah identik atau tidak lakban itu," ujar Reonald.
Uniknya, lakban kuning ini rupanya bukan barang asing di lingkungan Kementerian Luar Negeri.
Rekan kerja dan atasan Arya menyebut bahwa lakban tersebut memang kerap digunakan oleh pegawai Kemenlu saat akan bertugas ke luar negeri.
"Kemudian ditemukan juga keterangan dari rekan kerja ADP dan atasan korban di kementerian, bahwa lakban kuning itu memang biasa digunakan oleh pegawai Kemenlu yang bepergian ke luar negeri," jelas Reonald.
Lakban itu biasanya berfungsi sebagai penanda bagasi agar mudah dikenali di bandara tujuan.
"Di mana lakban kuning itu gunanya untuk mempermudah mencari barang pada saat tiba di bandara negara tujuan sebagai penanda karena warnanya mencolok.
Penanda bahwa itu merupakan barang rombongan dari Indonesia," tambahnya.
Dengan berbagai temuan ini, kepolisian masih terus mendalami motif di balik kematian Arya Daru Pangayunan.
Apakah benar ia meninggal karena perbuatannya sendiri, atau ada faktor lain yang belum terungkap sepenuhnya?
Baca juga: Hasil Labfor Arya Daru Pangayunan Sudah Keluar, Penyebab Tewasnya Bakal Segera Ketahuan

Ada di rooftop
Polda Metro Jaya juga mengungkap fakta keberadaan Arya Daru di rooftop lantai 12.
Di sana Daru naik ke rooftop lantai 12 Gedung Kemenlu.
Keberadaan Arya Daru di rooftop itu cukup lama, yakni hampi satu setengah jam.
"7 Juli 2025 pukul 21.43 sampai 23.09 atau sekitar 1 jam 26 menit, diduga korban berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemenlu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam, Kamis (24/7/2025).
Saat naik ke rooftop, kata Ade, Arya Daru terlihat membawa tas ransel dan tas belanja.
"Kemudian penyelidik mendapatkan fakta bahwa berdasarkan CCTV tersebut, awalnya korban naik membawa tas gendong dan tas belanja," ujarnya lagi.
Namun sepertinya kedua tas itu ditinggalkan oleh Arya Daru di rooftop.
Daru kemudian pulang ke kosan tanpa membawa kedua barang itu.
"Kemudian saat turun, korban sudah tidak membawa tas gendong dan tas belanja," jelas Ade Ary lagi.
Pada rekaman CCTV pukul 23.23 WIB, terlihat Arya Daru baru tiba di kosannya.
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak juga mengungkap bahwa isi tas Arya Daru.
"Isi lengkapnya nanti akan disampaikan pada saat rilis besar, yang pasti dari barang-barang yang ada di rooftop tersebut ada beberapa seperti pakaian, kemudian kacamata ilik korban, parfum," kata Reonald.
Sementara isi goodie bag, kata dia, merupakan barang yang dibeli dari pusat perbelanjaan sebelum Arya Daru naik ke rooftop.
"Di dalam goodie bag tersebut nanti pada rilis juga akan disampaikan bahwa yang bersangkutan juga sebelum ke Kantor Kementerian, itu sempat di salah satu pusat perbelanjaan, dan CCTV nya sudah kita temukan, sudah kita ambil," kata dia.
"Yang bersangkutan bersama rekannya ada melakukan transaksi, dan membeli pakaian, dasi, dan beberapa hal lainnya, Dan itu yang dibawa tersangka ke atas rooftop," tambahnya.
(TribunNewsmaker/TribunBogor)
Sumber: Tribun Bogor
Meta Ayu Geram Alat Kontrasepsi Jadi Barang Bukti Kematian Arya Daru, Polisi Sebut Tidak Mengada-ada |
![]() |
---|
Kondisi Makam Arya Daru Acak-acakan, Ada Bunga Putih Misterius di Samping Nisan, Pita: Ini Siapa |
![]() |
---|
Kondisi Makam Arya Daru, Amblas hingga Ditumpuk Batu, Jasadnya Masih Ada? Polisi: Bukan Dirusak |
![]() |
---|
Bongkar Pemilik Alat Kontrasepsi di Kasus Suami, Meta Ayu Istri Arya Daru: Sekarang Semua Jadi Tahu |
![]() |
---|
Benturan Cerita Istri Arya Daru dan Penjaga Kos: Siapa yang Sebenarnya Mengenal Sang Diplomat? |
![]() |
---|