Breaking News:

PPG 2025

Cerita Reflektif PPG Kemenag 2025: Praktik Nyata Diferensiasi di Ruang Kelas

PPG Kemenag 2025 hadirkan refleksi diferensiasi. Yuk, simak referensi menulis cerita reflektif Topik 2 Modul 1 PPG Kemenag 2025 di sini.

TribunNewsMaker.com/Imaged by AI
PPG Kemenag 2025 hadirkan refleksi diferensiasi. Yuk, simak referensi menulis cerita reflektif Topik 2 Modul 1 PPG Kemenag 2025 di sini. 

Kemudian, saya mulai menyesuaikan konten, proses, dan produk. Untuk konten, saya siapkan bahan bacaan dengan tingkat kompleksitas berbeda atau video tambahan untuk yang visual. 

Untuk proses, saya sering membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang fleksibel; ada yang bekerja mandiri dengan tantangan lebih, ada yang berdiskusi intensif, dan ada yang mendapat bimbingan langsung dari saya. 

Misalnya, dalam matematika, siswa yang sudah mahir mengerjakan soal cerita yang lebih kompleks, sementara yang lain berlatih konsep dasar dengan alat peraga.

Puncaknya, dalam diferensiasi produk, saya memberikan pilihan. Saat proyek IPS tentang "Keanekaragaman Budaya", siswa bisa memilih membuat poster infografis, video pendek, atau presentasi di depan kelas. 

Dengan begitu, mereka bisa menunjukkan pemahaman mereka melalui cara yang sesuai dengan kekuatan dan minat mereka.

Saya sangat yakin pembelajaran berdiferensiasi dapat diimplementasikan dan mencapai tujuan pembelajaran karena saya melihat langsung dampaknya: siswa menjadi lebih termotivasi, aktif bertanya, tidak takut salah, dan yang paling penting, mereka merasa dihargai dan diakui potensi uniknya. 

Mereka belajar lebih bermakna karena materi disampaikan dengan cara yang relevan bagi mereka, bukan cuma satu jalan untuk semua.

Kunci Jawaban alternatif: 

Sebagai guru madrasah pada mata pelajaran umum, saya menyadari pentingnya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi karena latar belakang, minat, dan kemampuan siswa sangat beragam. 

Salah satu pengalaman yang membekas adalah saat saya mengajar materi “Sumber Energi” di kelas VII. Saya melihat beberapa siswa sangat cepat memahami materi, sementara yang lain memerlukan waktu dan pendekatan yang berbeda.

Dalam merancang pembelajaran berdiferensiasi, saya memulai dengan memetakan kebutuhan belajar siswa melalui hasil asesmen awal dan pengamatan harian. Dari sana, saya mengelompokkan siswa berdasarkan tingkat kesiapan dan gaya belajar. 
Untuk siswa yang cepat tangkap, saya sediakan proyek eksploratif seperti membuat presentasi atau model sederhana. Sedangkan untuk siswa yang butuh penguatan, saya berikan lembar belajar bertahap yang membimbing mereka memahami konsep dasar terlebih dahulu.

Saya juga mengatur ragam aktivitas dalam satu waktu: diskusi kelompok, pembelajaran mandiri, dan pendampingan khusus. Tujuannya agar setiap siswa tetap terlibat aktif sesuai kemampuannya. Evaluasi pun saya lakukan secara fleksibel, tidak hanya lewat tes, tapi juga melalui observasi, jurnal refleksi, dan produk karya siswa.

Meskipun tantangan seperti keterbatasan waktu dan jumlah siswa cukup besar, saya melihat bahwa pendekatan ini membuat siswa lebih termotivasi dan percaya diri. Mereka merasa dihargai dan didukung sesuai kebutuhan masing-masing. 

Pengalaman ini menguatkan keyakinan saya bahwa pembelajaran berdiferensiasi bukan hanya mungkin dilakukan di madrasah, tapi juga efektif dalam membantu semua siswa mencapai tujuan pembelajaran dengan cara yang paling sesuai bagi mereka.

Kunci Jawaban alternatif: 

Sebagai guru madrasah mata pelajaran umum, pengalaman merancang pembelajaran berdiferensiasi sangat menantang sekaligus bermakna. Dalam kelas IPA di Madrasah Tsanawiyah, saya menghadapi siswa dengan kemampuan beragam: ada yang cepat memahami, ada pula yang membutuhkan pendekatan lebih sederhana. 

Untuk topik “Sifat Cahaya,” saya merancang pembelajaran berdiferensiasi agar semua siswa mencapai tujuan pemahaman konsep dasar dan penerapannya.

Halaman
123
Tags:
PPG Kemenag 2025refleksi diferensiasicerita reflektifTopik 2Modul 1Latihan Pemahamankunci jawabanPembelajaran Mendalam dan AsesmenMerancang Pembelajaran BerdiferensiasiRuang GTK
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved