Breaking News:

Berita Viral

Curhat Prada Lucky Sebulan Sebelum Tewas, Dipukuli Senior, Tak Cerita ke Ibu, Kakak: Takut Kepikiran

Sebulan sebelum tewas, Prada Lucky sempat curhat ke sang kakak, sering dipukuli, tak berita cerita ke mamanya.

Editor: ninda iswara
Kolase Tribun Manado/Ho/POS-KUPANG.COM/YouTube Tribunnews Bogor)
TNI TEWAS DIANIAYA SENIOR - Sebulan sebelum tewas, Prada Lucky sempat curhat ke sang kakak, sering dipukuli, tak berita cerita ke mamanya. 

Wahyu juga menegaskan penggunaan kekerasan tidak diperbolehkan dalam pembinaan prajurit di lingkungan TNI AD.

"Sekali lagi manakala kecelakaan terjadi menimpa pada satu orang prajurit, salah seorang prajurit, itu tentu dihadapkan pada kondisi kesehatan, kondisi fisik, maupun pada saat korban ini bagaimana perlakuannya, pada saat prajurit yang lain bagaimana perlakuannya, sehingga korban (Prada Lucky) ini bisa tidak selamat dan wafat," ungkapnya.

Terkini, sebanyak 20 prajurit telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tewasnya Prada Lucky.

Penyidik Polisi Militer juga telah menyiapkan lima pasal kepada para tersangka sesuai dengan perannya masing-masing.

Namun demikian, proses penyidikan dan pendalaman masih berlanjut hingga saat ini.

Baca juga: Mirisnya Kehidupan Prada Lucky Namo di Markas, Dianiaya & Dicambuk, Kelelahan Masak Malah Dipukuli

KASUS TNI DIANIAYA - Epi Seprina Mirpey tak hanya kehilangan putranya, Prada Lucky, tapi juga dikhianati oleh para senior yang menyembunyikan fakta sebenarnya. 
KASUS TNI DIANIAYA - Epi Seprina Mirpey tak hanya kehilangan putranya, Prada Lucky, tapi juga dikhianati oleh para senior yang menyembunyikan fakta sebenarnya.  (TribunNewsmskaer.com | Kolase Facebook)

TPDI NTT: 20 Tersangka Harus Dipecat!

Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) wilayah NTT, menanggapi penetapan 20 anggota TNI Angkatan Darat (AD) sebagai tersangka kasus tewasnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23). 

Koordinator TPDI NTT, Meridian Dewanta mengutuk keras tindakan para pelaku, dan meminta proses hukum harus ditegakkan tanpa kompromi. 

"Termasuk harus ada sanksi pemecatan terhadap semua pelaku," ujar Meridian saat dihubungi, Senin (11/8/2025).

Menurutnya para tersangka sudah tidak pantas untuk berada dalam institusi TNI AD yang menjunjung tinggi cita-cita mulia menjaga kedaulatan negara, dan kesejahteraan rakyat Anggota Peradi ini mengapresiasi respons cepat Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto yang telah memerintahkan pengusutan dan penindakan yang tegas atas kasus tersebut.

"Respons cepat ini tentu membuat orang tua dan keluarga korban, serta publik merasa puas," katanya.

Berkaca dari kasus ini, Meridian berharap proses rekrutmen anggota TNI AD harus diawasi secara serius ke depannya. Sehingga prajurit TNI yang terpilih benar-benar matang secara mental, dan emosional. 

"Begitu juga proses pembinaan dan pelatihannya agar boleh dilakukan tanpa kekejaman atau kekerasan yang melewati batas," ungkapnya. 

Meridian menambahkan TPDI NTT akan terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas.

Prada Lucky meninggal pada Rabu (6/8/2025), saat sedang menjalani perawatan intensif di Unit Perawatan Intensif (ICU) RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo. 

Prada Lucky merupakan anggota Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere, Kabupaten Nagekeo. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, mengatakan 20 pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Yang 20 tersangka yang sudah ditahan. Satu di antaranya perwira," kata Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, usai melayat ke rumah duka di Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (11/8/2025). 

Saat ini, kata Piek, 20 tersangka itu telah diperiksa secara intensif oleh polisi militer dari Detasemen Polisi Militer Kodam Udayana.

(TribunNewsmaker/Bangkapos)

Sumber: Bangka Pos
Tags:
Prada LuckyTNINusa Tenggara Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved