Breaking News:

Didemo Didesak Mundur, Bupati Pati Sudewo Minta Maaf Malah Dilempar Sandal, Ketar-ketir Dimakzulkan

Didemo didesak mundur, Bupati Pati Sudewo minta maaf malah dilempar sandal, ketar-ketir dimakzulkan.

|
KOLASE TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal - TRIBUNJATENG/Mazka Hauzan Naufal
BUPATI DILEMPAR SANDAL - (foto kiri) Bupati Pati Sudewo saat memberikan keterangan pada wartawan di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (3/3/2025). (foto kanan) Kini ia dilempar sandal oleh warganya hingga dituntut mundur dalam demo besar-besaran terjadi di depan Kantor Bupati Pati di Jalan Tombronegoro Nomor 1, Kaborongan, Pati Lor, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). 

DPRD Pati pun membentuk pansus pemakzulan dengan struktur kepemimpinan dari dua fraksi besar.

“Mereka segera bekerja usai seminggu terbentuk,” ujar Badrudin, menjelaskan kesiapan pansus dalam menindaklanjuti proses penyelidikan dan pengambilan keputusan.

Pansus tersebut diketuai oleh Bandang Waluyo dari Fraksi PDIP dan didampingi oleh Juni Kurnianto dari Fraksi Demokrat sebagai wakil ketua.

Sementara rapat berlangsung, suasana di luar gedung semakin tak terkendali.

DEMO DI PATI - Ribuan massa sudah memadati Alun-alun Kabupaten Pati, Jawa Tengah untuk berdemonstrasi menuntut Bupati Pati, Sudewo mundur dari jabatannya, Rabu (13/8/2025). Tuntutan agar Sudewo lengser menggema sepanjang demonstrasi. Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Ahmad Husein mengatakan ada 100 ribu massa akan mengikuti demo.
DEMO DI PATI - Ribuan massa sudah memadati Alun-alun Kabupaten Pati, Jawa Tengah untuk berdemonstrasi menuntut Bupati Pati, Sudewo mundur dari jabatannya, Rabu (13/8/2025). Tuntutan agar Sudewo lengser menggema sepanjang demonstrasi. Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Ahmad Husein mengatakan ada 100 ribu massa akan mengikuti demo. (Tangkapan Layar Tribun Jateng)

Baca juga: Bupati Pati Sudewo Terpojok &Terancam Dimakzulkan DPRD, Hak Angket Diketuk di Tengah Amarah Warga

Aksi demonstrasi yang berlangsung sejak pagi itu mulai menunjukkan tanda-tanda kericuhan.

Massa yang awalnya hanya menyuarakan aspirasi mulai melemparkan botol air mineral dan sayur busuk ke arah kantor bupati.

Bentrokan kecil pun terjadi antara sebagian massa dan aparat, membuat suasana semakin mencekam.

Di tengah tekanan dan desakan yang semakin besar, Bupati Pati Sudewo akhirnya muncul dan mencoba menenangkan massa.

Ia keluar dari kendaraan taktis milik kepolisian, mengenakan rompi pelindung, dan berdiri dengan mikrofon di tangan.

Dalam suasana penuh ketegangan itu, Sudewo mencoba meredam amarah warga dengan kata-kata permintaan maaf.

“Bismillahirrahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya akan berbuat yang lebih baik,” ujar Sudewo di hadapan massa.

Namun, bukannya mereda, emosi warga justru semakin memuncak mendengar permintaan maaf itu.

Sejumlah orang mulai melemparkan sandal dan sepatu ke arah sang bupati, sebagai bentuk penolakan terhadap pernyataannya.

Aksi pelemparan tersebut memaksa petugas keamanan untuk membentuk barikade dan melindungi Sudewo dengan tameng.

Tak lama kemudian, Sudewo pun kembali masuk ke dalam mobil taktis, meninggalkan lokasi tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Tags:
bupatiPatiSudewodemoDPRD
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved