Breaking News:

Sosok

Sosok SA Ayah di Aceh yang Alami Sakit Jiwa karena Trauma Konflik, Kini Tersangka Pembunuhan Anaknya

Hidup SA (55) penuh luka sejak konflik Aceh, bahkan sempat dirawat di rumah sakit jiwa akibat trauma mendalam.

|
Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com | Dok. Polres Bener Meriah dan Dok Polsek Pintu
SA, warga Kampung Bintang Berangun, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, tega membunuh anak kandungnya sendiri berinisial TI (31). 

Lalu, saat pulang pada malam terakhir acara kenduri korban pembunuhan itu, tiba-tiba di depan halaman rumahnya SA sudah menunggu seseorang yang tidak dikenal, bahkan melakukan ancaman terhadap dirinya.

Karena itu, keesokan harinya keluarga SA langsung pindah rumah menuju rumah ibunya di Kampung Mutiara Baru, Kecamatan Bukit, Bener Meriah (Kampung Berghendal). 

Kemudian sejak tinggal di Bergendal, sikap SA dinilai sudah mulai ada tanda-tanda keanehan. 

Dimana, SA mulai merasa ketakutan ketika mendengar suara mobil atau sepeda motor yang melintas di luar rumah, karena ia merasa selalu ada orang yang ingin membunuhnya.

Kala itu, prilaku SA dari hari ke hari semakin mengkhawatirkan, bahkan tidak jarang dengan berani melakukan tindak kekerasan terhadap istrinya. 

"Lantas, pada tahun 2003, keluarganya memutuskan untuk membawa SA berobat ke Rumah Sakit Jiwa di Medan, Sumatra Utara," ungkap Fauzan.

Saat di rumah sakit, kata Fauzan lagi, kepada dokter di RSJ itu SA menceritakan semua peristiwa yang dialaminya, sedangkan dokter hanya memberikan resep obat, namun demikian tidak mengurangi rasa traumanya.

"Pasca pulang dari Medan, ia setiap kali minum obat, efeknya selalu ingin mencoba bunuh diri dengan melompat ke kolam di samping rumah ibunya. Syukur upaya masih bisa diselamatkan keluarga," ceritanya. 

Lalu, kondisi tersebut terus berlarut-larut dan bahkan di setiap kali sakitnya kambuh, SA selalu melakukan kekerasan kepada istrinya. 

Merasa tidak tahan dengan perlakukan suaminya, akhirnya sang istri memutuskan untuk bercerai. 

"Sebab perceraian dengan istrinya SA jadi semakin parah hingga menambah sakit jiwanya," beber Fauzan.

Sosok Korban

Sementara di Kampung Bintang Berangun, korban TI dikenal warga setempat sebagai pribadi yang tertutup.

Karena jarang bersosialisasi bersama masyarakat, khususnya para pemuda di kalangannya. 

"Dia ini baru dua tahun tinggal di sini, duluan ayahnya, terus selama di Kampung jarang sosialisasi, berbeda dengan ayahnya yang sangat aktif di kegiatan masyarakat," ujar Haliyansyah, salah satu warga setempat saat ditemui di lokasi pada Sabtu (16/8/2025).

Halaman
1234
Tags:
ayahanakRSJAceh
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved