Berita Kriminal

BIADAB! Ibu di Padang Pariaman Tega Siksa Anaknya yang Berusia 9 Tahun, Korban hingga Sulit Kencing

Editor: Eri Ariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI ibu siksa anak kandung.

TRIBUNNEWSMAKER - Seorang ibu berinisial W (37), di Sungai Lumau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat tega melakukan tindak kekerasan terhadap anak kandungnya sendiri yang masih berusia 9 tahun.

Korban berinisial B itu dianiaya sang ibu dengan disiram air panas ke wajah.

Tak hanya itu saja, juga ditemukan sejumlah luka di tubuh korban bekas benturan ke dinding, pukulan benda tumpul, jambakan hingga pukulan tangan.

Akibatnya, orban mengalami kesulitan buang air kecil dan perutnya menggembung.

Korban pun dirawat secara intensif di RSUD Pariaman.

“Korban diperiksa di RSUD Pariaman. Setelah dicek, ternyata perut korban menggembung karena tidak bisa buang air kecil. Korban pun tidak merasa ingin buang air kecil,” jelas Kasat Reskrim Polres Pariaman AKP Muhamad Arvi pada Rabu (14/6/2023).

Ilustrasi penganiayaan. (Shutterstock)

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Tak Jera 3 Kali Dipenjara, Pria Asal Cilacap Tetap Nekat Curi Laptop di Kos Sleman

Karena kondisi tersebut, petugas kesehatan berencana melakukan penyedotan air seni.

“Selain permasalahan perut, terhadap korban juga diberikan pengobatan atas luka bakar dan luka benturan lain di tubuhnya,” ujar Arvi.

Selain itu B juga dipukul di bagian kepala dengan alat pijat oleh sang ibu.

Video yang memperlihatkan kondisi tubuh B penuh luka viral di media sosial.

Dalam video itu terlihat B menggunakan baju kaos berwarna pink dan seseorang memeriksa luka di bagian wajah, tangan, punggung hingga pinggul korban.

Menurut Arvi, penganiayaan sudah dlakukan sejak lama saat ayah korban pergi bekerja.

"Dianiaya sudah lama. Di saat ayah korban tidak berada di rumah, sedang pergi bekerja," kata dia.

Ilustrasi tindak kekerasan terhadap anak. (Shutterstock)

Baca juga: BIADAB! Imingi Password WiFi, Pria di Blitar Setubuhi 2 Gadis di Bawah Umur, Beraksi saat Rumah Sepi

Arvi mengatakan, ayah korban sebenarnya mengetahui tindakan W itu kepada korban.

Namun ayah korban tak bisa berbuat banyak karena kondisi fisiknya.

Halaman
123