TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang pria bernama Syah Munir alias Munir (45) warga Desa Sukaraja, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut), harus berurusan dengan polisi karena melakukan tindak asusila terhadap mertuanya.
Selain melakukan perbuatan bejat, pelaku juga diketahui membunuh korbannya.
Seperti diketahui, Munir diberikan tindakan tegas dan terukur oleh petugas karena perbuatannya yang nekat memerkosa mertuanya Maimunah(52).
Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Modus Pura-pura Menolong, 2 Pria Nekat Curi Motor Korban Kecelakaan di Lombok Barat
Munir memerkosa mertuanya karena sudah lama tidak mendapatkan belaian dari sang istri yang merantau ke Malaysia untuk bekerja.
Tak hanya memerkosa sang mertua, Munir juga nekat menghilangkan nyawa sang mertua dengan cara di cekik dan di injak hingga tewas.
"Kejadian tersebut terjadi pad Kamis(7/9/2023) lalu. Tkpnya di Desa Bagan Dalam, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara," ujar AKP Ellysa Simaremare, Kasat Reskrim Polres Batubara, Selasa(19/9/2023).
Katanya, korban dihabisi oleh pelaku dirumahnya dan sempat disebutuhi di dalam kamar korban.
"Munir memukul dan mencekik korban. Kemudian, korban diseret masuk ke kamarnya dan disetubuhi," ujarnya.
Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Kepergok Selingkuh dengan Dokter ASN, Suami di Mamuju Aniaya Istri hingga Babak Belur
Pelaku juga sempat mencuri perhiasan, sepeda motor, dan handphone milik korban.
"Pelaku dan korban ini statusnya mertua dan menantu, motifnya ini sakit hati dengan korban," jelasnya.
Ungkapnya, pelaku juga merupakan seorang residivis kasus pembunuhan yang dilakukannya beberapa tahun lalu.
"Tersangka sempat melarikan diri, dan kami berhasil mengamankannya di Kota Berastagi, Kabupaten Karo," jelas Ellysa.
Baca juga: INNALILLAHI! Satpam Unipar Jember Ditemukan Tewas Mengenaskan di Kamar Mandi, Kematian Misterius
Sementara Munir mengaku sakit hati dengan Maimunah yang meminta anaknya untuk menceraikan tersangka.
Pengakuan tersangka, dirinya diminta cerai oleh mertua dengan sang istri dengan alasan bahwa tersangka Munir seorang pengangguran.
"Disuruhnya saya pisah dengan istri saya. Dia biang keroknya, sehingga saya sangat sakit hati," pengakuan Munir.