TRIBUNNEWSMAKER.COM - Misteri keberadaan nahkoda kapal pengungsi Rohingya yang karam di perairan Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) masih belum terpecahkan.
Sosok nahkoda tersebut menghilang setelah kapal yang mengangkut pengungsi Rohingya tiba di kawasan Sumatera Utara (Sumut).
Diketahui, kapal tersebut membawa 156 pengungsi Rohingya dan singgah di Desa Kuala Besar, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang.
Usut punya usut, saat kapal mendekati Deli Serdang, nakhoda kapal diduga sengaja merusak kapal tersebut.
Hal itu dilakukan oleh nahkoda tersebut agar kapal itu karam.
Setelah kapal tersebut karam, keberadaan nahkoda tersebut tak diketahui.
Diduga nahkoda kapal tersebut kabur agar tidak dimintai pertanggungjawaban.
"Diduga kapal yang membawa pengungsi Rohingya asal Bangladesh ini karam. Ada unsur sengaja merusak kapal dari pihak tekong nakhoda," ujar Kapolres Belawan, AKBP Janton Silaban saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Senin (1/1/2024).
Baca juga: NELANGSA Wanita Rohingya Kehilangan Putranya usia 14 Tahun saat Berlayar ke Aceh: Didatangi di Mimpi
Baca juga: DETIK-DETIK Warga Rohingya Baku Tembak dengan Polisi Malaysia, 3 Tewas: Terlibat 50 Aksi Perampokan
Janton mengemukakan, setelah kapal rusak, nakhoda tersebut meninggalkan para pengungsi.
"(Nakhoda) melarikan diri dengan menggunakan boat kecil," ujarnya.
Sebelumnya kepala Desa Kuala Besar, Amiruddin mengatakan para pengungsi Rohingya tiba di Deli Serdang, Sabtu (30/12/2023) pukul 23.00 WIB.
Warga yang berempati kemudian memberikan makanan dan mengobati pengungsi Rohingya yang sedang sakit.
"Jadi kondisinya ada (pengungsi) yang sakit, tapi ya kita atas dasar kemanusiaan yang sakit kami obati masih dibawa ke desa kami" ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com.
Saat tiba di Deli Serdang, para pengungsi dalam kondisi kelaparan.
Oleh karena itu, pihaknya berusaha memberikan bantuan makanan untuk pengungsi Rohingya.