Pada Mei 2023, E menjemput korban dan mengajaknya ke sebuah hotel.
Saat kejadian, korban belum mengenali pria yang menjemput merupakan guru SMPnya.
Korban mengaku dipaksa masuk ke hotel dan dirudapaksa dua kali.
"Pas di kamar, saya disuruh baring, saya tidak mau, pas saya lagi duduk, saya langsung dipaksa," ucap korban.
Baca juga: BIRAHI Memuncak! 3 Pemuda di Luwu Rudapaksa Remaja di Rumah Kosong, 2 Hari Diculik, Diancam Dibunuh
Meski sempat berusaha kabur, namun E kembali melakukan rudapaksa hingga korban tidak berdaya.
"Setelah pertama, dia mandi, saya mau keluar kamar tapi tidak tau cara buka pintu kamarnya," tuturnya.
E kemudian mengantar korban pulang dan mengancam agar tidak menceritakan kasus rudapaksa yang dialami.
Selang beberapa bulan, E mengajak A bertemu lagi namun ditolak karena masih trauma.
"Dia ada ngajak ketemu lagi, tapi saya tidak mau, bahkan dia pernah bilang mau ngajak nikah, tetapi saya bilang tidak mau karena mau sekolah saya bilang," ucapnya.
Korban kemudian merasa janggal karena tidak datang bulan, setelah dicek dirinya hamil.
Korban menceritakan kasus rudapaksa ke orang tuanya, sehingga kasus ini dilaporkan ke kepolisian.
(SerambiNews.com/Jafaruddin)
Diolah dari berita tayang di SerambiNews.com