Gadis itu dipaksa menikah dengan pria berusia 19 tahun. Kisah itu sempat membuat warganet heboh.
Gadis itu awalnya diajak liburan namun ternyata dibohongi. Lantas, seperti apa kisah lengkapnya?
Siswi di Inggris berusia 13 tahun berhasil diselamatkan dari pernikahan paksa dengan sepupunya di Pakistan.
Diketahui pernikahan tersebut rupanya direncanakan diam-diam oleh ayahnya.
Kisah mengejutkan ini terungkap ketika sang ibu mengirim pesan teks memohon bantuan kepada seorang tetangga di Inggris.
"Anak saya hampir dinikahkan dengan seorang pria dewasa atas perintah ayahnya," ungkap sang ibu berusia 40 tahun kepada Daily Mail.
Mereka pergi ke Pakistan pada Agustus lalu untuk liburan keluarga, namun begitu sampai di sana, suaminya telah menipu mereka berdua.
"Saat kami sampai, saya mengetahui suami saya telah menipu kami. Dia meninggalkan kami dengan kerabatnya dan kembali ke Inggris." ujar sang ibu.
"Keluarganya mengambil alih hidup kami, dan saudara perempuannya mengatakan bahwa anak perempuan saya akan dinikahkan dengan sepupu laki-laki berusia 19 tahun, padahal dia masih seorang anak. Saya putus asa untuk menyelamatkannya," terangnya.
Kemudian pertolongan datang ketika sang ibu mengirimkan pesan teks ke tetangganya pada akhir Oktober.
Ternyata tetangganya tersebut merupakan anggota dari organisasi amal anti-misuse perempuan, Jeena International, yang segera memberi peringatan kepada polisi Inggris, pekerja sosial, dan Forced Marriage Unit Pemerintah.
Setelah itu duta besar Inggris di Pakistan dihubungi, dan setelah beberapa minggu, keluarga ayah berusia 52 tahun tersebut berhasil dibujuk untuk mengembalikan paspor.
Bulan Desember, pengadilan di London memutuskan bahwa ibu dan anaknya harus kembali ke Inggris.
Seperti diketahui, surat perintah pengadilan menyatakan bahwa anak perempuan tersebut dalam bahaya akan pernikahan paksa, dan Interpol diberi tahu untuk mengawasi bandara-bandara guna mencegah penculikan oleh kerabat ayah di Pakistan.
Anak tersebut adalah anak yang cerdas, pandai di sekolah, dan memiliki banyak teman di Inggris, seharusnya hanya menikmati liburan di Pakistan.