Akan tetapi, ia hampir dinikahkan dengan seorang dewasa di negeri yang hampir tidak dikenalnya.
"Di Pakistan, dia tidak bersekolah selama lima bulan. Dia terkurung, dan saya kira dia mendengar rencana yang sedang dipersiapkan untuknya. Dia mengatakan bahwa dia tidak pernah ingin melihat ayahnya lagi," ujar sang ibu.
Setelah itu, sang ibu dan putrinya kembali ke rumah mereka di Inggris yang sudah kosong karena ayahnya menjual semua perabot mereka selama Natal.
Ayah gadis itu menyatakan kepada otoritas Inggris bahwa ia berencana meninggalkan Inggris dan tinggal di Pakistan, meninggalkan sang ibu tanpa uang.
Setelah mengetahui kesulitan wanita tersebut, sejumlah donasi dikirim untuknya.
Kemudian para donatur mengumpulkan uang untuk membeli dua kasur dan beberapa makanan kaleng untuk ibu dan putrinya.
(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto)