Yang di luar penjaringan ada Nyoman Arya Astawa atau yang akrab disapa Mang Dauh yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil bupati Buleleng.
Setelah pendaftaran ditutup, nama-nama tersebut akan serahkan ke DPD PDIP Bali untuk dikaji, lalu diproses oleh DPP PDIP untuk dikeluarkan rekomendasi siapa yang akan dicalonkan pada Pilkada Buleleng.
"Ada tiga kader lagi yang tidak mendaftar, yakni I Gusti Ayu Aries Sujati, Kadek Setiawan dan Ni Kadek Turkini. Tidak jadi masalah, karena nama mereka kan hanya sekadar usulan. Kalau tidak daftar berarti tidak ingin menindaklanjuti usulan dari DPC dan PAC," jelasnya.
Terkait Sukrawan yang juga melakukan pendaftaran di beberapa partai lainnya, Supriatna menegaskan, itu menjadi haknya, tidak ada instruksi dari PDIP untuk melakukan penolakan.
Bagaimana jika Sukrawan memohon untuk kembali menjadi anggota PDIP?
Pria yang juga sebagai Ketua DPRD Buleleng tersebut menyebut, hal tersebut dapat diputuskan melalui kongres.
Ketua Golkar Bali Daftar Bakal Calon Bupati Buleleng ke Nasdem
Ketua DPD I Partai Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry mendaftar sebagai bakal calon bupati Buleleng ke DPD Nasdem Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Ia menyebut, keputusannya untuk mendaftar melalui Partai Nasdem dipengaruhi oleh kesamaan visi dan misi dengan Partai Golkar. Terutama terkait pembangunan infrastruktur seperti bandara yang sedang digagas.
Selain itu, langkah yang diambil Partai Nasdem untuk membuka pendaftaran calon pemimpin Buleleng dinilai sejalan dengan semangat demokrasi yang dianut oleh Partai Golkar.
"Saya tertarik dan menghormati proses yang berjalan di Partai Nasdem, yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat Buleleng. Kami juga memiliki kecocokan dan kesamaan visi," kata dia, Rabu (8/5/2024) di Buleleng.
Sugawa Korry yang kini menjabat sebagai wakil ketua DPRD Provinsi Bali ini menegaskan, meskipun dia mendaftar melalui Nasdem, dirinya tetap berada di Golkar. Ia juga mengaku telah meminta izin dari DPP Parati Golkar untuk langkah yang diambilnya
"Tidak ada istilah itu (pindah partai). Saya sudah meminta izin ke DPP Golkar. Sudah sempat saya WhatsApp," kata Sugawa Korry.
Semetara, terkait siapa nanti yang cocok yang mendampinginya menjadi wakil Bupati, Sugawa menyebut hal tersebut masih melalui proses, yakni hasil survei.
"Kami akan melalui hasil survei. Siapa hasil tertinggi akan dikomunikasikan," tutupnya.