Tetap dahulukan haji, ujar Buya Yahya.
Selain itu, kita perlu menyadari bahwa waktu dan takdir ada di tangan Allah.
Jika Allah menghendaki, segala sesuatu dapat berubah dengan cepat.
Undang-undang atau kebijakan pemerintah yang mengatur tentang haji juga dapat mengalami perubahan.
Oleh karena itu, kita tidak boleh terlalu terburu-buru atau mendahului rencana Allah, mungkin sekarang aturannya menunggu dalam waktu 20 tahun, mungkin nanti bisa dipercepat jadi hanya lima tahun misalnya, tidak ada yang tahu, perlu juga diingat bahwa ketika kita sudah ber-azam untuk haji, dan tiba tiba kita tidak bisa memenuhi panggilan haji karena sudah meninggal, kewajiban kita sudah gugur.
Karena kita sudah serius, sudah menabung dan daftar untuk haji.
Intinya dahulukan haji, daftar dulu haji, sambil menunggu siapa tau dapat rejeki tambahan, bisa berumroh, namun jangan sampai tidak jadi daftar haji dan malah digunakan untuk umroh dulu, pesan Buya Yahya.
Selain itu, jangan pernah meremehkan kekuatan doa.
Sambil menunggu waktu yang ditentukan untuk melaksanakan ibadah haji, kita dapat terus berdoa kepada Allah agar diberikan kemudahan dan kesempatan untuk melaksanakan haji dalam waktu yang lebih cepat.
Allah Maha Mendengar doa hamba-Nya yang tulus dan berusaha dengan ikhlas.
Terakhir, tetaplah bersemangat dan berusaha menjalani kehidupan sebagai seorang muslim yang taat.
Jadikan rindu akan ibadah haji sebagai pendorong untuk meningkatkan kualitas iman dan ibadah kita sehari-hari.
Perbanyaklah amal ibadah lainnya, seperti salat, puasa, sedekah, dan dzikir, serta berbuat kebaikan kepada sesama.
Semakin kita mendekatkan diri kepada Allah dan menghidupkan agama-Nya, semakin besar kemungkinan Allah akan memberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji dalam waktu yang lebih cepat.
(Tribunnewsmaker.com/Serambinews.com)