Di unggahan yang lain, terlihat pula sejumlah papan bunga dikirim ke rumah duka.
Baca juga: Sosok Pacar Alberto Tanos, Gadis yang Membawa Cucu 9 Naga Sulut Menuju Kematian Tragisnya
Salah satunya adalah papan bunga dari IMI Switzerland, tempat Alberto tengah menuntut ilmu.
Sebelum meninggal, Alberto ternyata sedang menempuh pendidikan di Swiss.
Ia pulang ke Manado dalam rangka liburan.
Dari penelusuran Tribunnewsmaker, IMI adalah sekolah perhotelan swasta yang menawarkan program dari tingkat Foundation hingga Master of Science.
Kronologi
Kapolresta Manado Kombes Pol Irham Halid menjelaskan, peristiwa ini bermula ketika sekira pukul 07.00 Wita, Alberto datang ke rumah pacarnya di Kelurahan Karombasan Utara.
Namun, pacarnya tidak ada disana, setelah bertanya ke beberapa teman dari pacarnya, didapat informasi jika perempuan itu sedang berada di jalan Sion, Kelurahan Sario.
Alberto dan teman pacarnya bergegas kesana untuk menemui pacarnya.
Setiba dilokasi yang dimaksud, Alberto mendapati pacarnya sedang pesta miras bersama beberapa orang, termasuk kedua pelaku.
Karena emosi, korban mendobrak pintu rumah, soalnya pintu kena ke kedua pelaku yang kebetulan duduk dibelakang pintu.
"Adu mulut terjadi antara salah satu pelaku dengan korban hingga berujung perkelahian. Melihat temannya sedang berkelahi dengan korban, pelaku lainnya mencabut pisau lalu menikam dada kiri, leher depan korban.
Setelah mendapat dua tikaman, korban berupaya melarikan diri. Namun, pelaku kembali menikam korban di bagian pinggul," jelas Irham, Selasa (5/8/2025).
Baca juga: Tampang Pelaku Pembunuh Alberto Tanos Cucu 9 Naga Sulut, Emosi Sesaat Karena Pintu Didobrak
Kata Irham, warga yang melihat kejadian itu, langsung melerai lalu melarikan korban ke RS Bhayangkara Karombasan.
"Namun, setiba di rumah sakit dokter mengatakan korban sudah meninggal dunia," pungkasnya.