Sosok The Ning King Tokoh Berpengaruh di Sektor Properti, Pendiri Kota Alam Sutera, Punya 80+ Pabrik
Sosok The Ning King dikenal sebagai Pendiri Kota Alam Sutera, membangun jaringan bisnis lintas sektor hingga memiliki lebih dari 80 pabrik.
Editor: Eri Ariyanto
The Ning King mengembuskan napas terakhirnya pada usia 94 tahun.
Ia meninggalkan seorang istri, Lie Ang Sioe Nio, serta warisan bisnis raksasa di bawah payung Argo Manunggal Group.
Sejak kabar duka ini beredar, berbagai pihak turut mengucapkan duka belasungkawa atas kepergian The Ning King.
Profil The Ning King
The Ning King adalah seorang konglomerat senior Indonesia yang dikenal sebagai pendiri Argo Manunggal Group dan pengembang kawasan properti Alam Sutera.
Ia lahir di Bandung, Jawa Barat pada 20 April 1931.
The Ning King memulai karier bisnisnya pada tahun 1949 di industri tekstil, berdagang kain.
Seiring waktu, kelompok usaha Argo Manunggal Group yang didirikan The Ning King berkembang menjadi salah satu produsen tekstil terintegrasi terbesar di Indonesia.
Pada tahun 1961, The Ning King mendirikan pabrik tekstil pertamanya di Salatiga, Jawa Tengah, yang kemudian berkembang menjadi PT Argo Pantes Tbk.
Selain tekstil, The Ning King juga terjun ke industri baja berat dengan mendirikan Fumira pada tahun 1970 melalui kemitraan dengan perusahaan Jepang.
Pada 1993, keluarga The Ning King mendirikan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), yang kemudian menjadi salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia, khususnya di kawasan Tangerang.
Seiring waktu, Argo Manunggal Group memperluas usahanya ke berbagai sektor, termasuk baja, unggas, pertambangan, energi, perpipaan PVC, asuransi, dan perkebunan.
Kelompok perusahaan ini memiliki sekitar 22.000 karyawan dan mengoperasikan lebih dari 80 pabrik di seluruh Indonesia.
Argo Manunggal Group juga terkenal sebagai perusahaan yang sangat kompetitif, mampu beradaptasi dengan pasar dan tantangan baru baik di dalam maupun luar negeri.
Salah satu perusahaan tekstilnya, PT Argo Pantes, tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 7 Januari 1991.
Grup ini memiliki visi global dan distribusi produknya menjangkau pasar internasional, dengan sekitar 50 persen produksinya diekspor setiap tahun.
| Sosok AS, Hansip di Cakung Tewas Ditembak Maling saat Gagalkan Curanmor, Dikenal Bertanggung Jawab |
|
|---|
| Sosok Lisdyarita, Berpeluang Jadi Bupati Ponorogo Gantikan Sugiri Sancoko, Dulunya Cuma Pegawai Bank |
|
|---|
| Nasib Zidan Pemuda Disabilitas Berubah Usai Bertemu Pramono Anung, Kini Jadi Pegawai Transjakarta |
|
|---|
| Sosok 4 Tersangka Suap Jual Beli Jabatan, Adik Sugiri Sancoko Bupati Ponorogo Lolos dari Jerat KPK |
|
|---|
| Bupati Sukoharjo Serahkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau kepada 986 Buruh Tani dan Pabrik Rokok |
|
|---|