Breaking News:

Sosok The Ning King Tokoh Berpengaruh di Sektor Properti, Pendiri Kota Alam Sutera, Punya 80+ Pabrik

Sosok The Ning King dikenal sebagai Pendiri Kota Alam Sutera, membangun jaringan bisnis lintas sektor hingga memiliki lebih dari 80 pabrik.

Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com | Ist
SOSOK VIRAL - Sosok The Ning King dikenal sebagai Pendiri Kota Alam Sutera, membangun jaringan bisnis lintas sektor hingga memiliki lebih dari 80 pabrik di seluruh negeri. 
Ringkasan Berita:
  • Sosok The Ning King mungkin sudah tidak asing di kalangan para pebisnis, khususnya para pemain properti.
  • Di dunia properti, The Ning King dikenal sebagai Pendiri Kota Alam Sutera.
  • Kota Alam Sutera adalah sebuah kota terencana yang terletak di wilayah Tangerang, Banten, Indonesia.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Di balik megahnya Alam Sutera dan deretan industri raksasa, nama The Ning King berdiri sebagai sosok paling berpengaruh di dunia properti Indonesia.

Berawal dari berdagang kain, ia membangun jaringan bisnis lintas sektor hingga memiliki lebih dari 80 pabrik di seluruh negeri.

The Ning King kini berpulang pada usia 94 tahun, meninggalkan warisan besar yang membentuk wajah industri dan kota modern.

Baca juga: Profil Erni Yuniati, Dosen Jambi Hidupnya Direnggut Oknum Polisi, Dianiaya & Diperkosa Hingga Tewas

Sosok The Ning King mungkin sudah tidak asing di kalangan para pebisnis, khususnya para pemain properti.

Di dunia properti, The Ning King dikenal sebagai Pendiri Kota Alam Sutera.

Kota Alam Sutera adalah sebuah kota terencana yang terletak di wilayah Tangerang, Banten, Indonesia.

Sebagian besar Alam Sutera berada di Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, sedangkan sebagian lain, terutama distrik bisnis pusatnya, terletak di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Alam Sutera berlokasi di tenggara Jakarta dan merupakan bagian dari kawasan metropolitan Jabodetabek.

Kota ini memiliki luas sekitar 800 hektar dan dikenal sebagai kawasan perumahan mandiri lengkap dengan fasilitas seperti perumahan elit, pusat perbelanjaan, perkantoran, dan universitas.

Alam Sutera mudah diakses dari Jakarta melalui jalan tol Jakarta-Serpong, dan berdekatan dengan fasilitas umum penting serta transportasi berbasis online meskipun akses transportasi umum langsung masih terbatas.

Berkat kepiawaian The Ning King, wajah Jakarta berubah menjadi Kota Metropolitan.

Meninggal Dunia

Setelah puluhan tahun berkiprah dalam dunia properti dan bisnis, The Ning King dikabarkan meninggal dunia.

Kabar ini diamini oleh Wakil Ketua Umum Apindo Sanny Iskandar.

Sanny mengatakan, bahwa tokoh berpengaruh dalam dunia prperti itu meninggal dunia saat menjalani perawatan di Singapura. 

"Ya benar, The Ning King meninggal dunia di Singapura," ujar Sanny, Minggu (2/11/2025) dikutip dari Kompas.com.

The Ning King mengembuskan napas terakhirnya pada usia 94 tahun.

Ia meninggalkan seorang istri, Lie Ang Sioe Nio, serta warisan bisnis raksasa di bawah payung Argo Manunggal Group.

Sejak kabar duka ini beredar, berbagai pihak turut mengucapkan duka belasungkawa atas kepergian The Ning King.

SOSOK VIRAL - Sosok The Ning King dikenal sebagai Pendiri Kota Alam Sutera, membangun jaringan bisnis lintas sektor hingga memiliki lebih dari 80 pabrik di seluruh negeri.
SOSOK VIRAL - Sosok The Ning King dikenal sebagai Pendiri Kota Alam Sutera, membangun jaringan bisnis lintas sektor hingga memiliki lebih dari 80 pabrik di seluruh negeri. (TribunNewsmaker.com | Ist)

Profil The Ning King

The Ning King adalah seorang konglomerat senior Indonesia yang dikenal sebagai pendiri Argo Manunggal Group dan pengembang kawasan properti Alam Sutera.

Ia lahir di Bandung, Jawa Barat pada 20 April 1931.

The Ning King memulai karier bisnisnya pada tahun 1949 di industri tekstil, berdagang kain.

Seiring waktu, kelompok usaha Argo Manunggal Group yang didirikan The Ning King berkembang menjadi salah satu produsen tekstil terintegrasi terbesar di Indonesia.

Pada tahun 1961, The Ning King mendirikan pabrik tekstil pertamanya di Salatiga, Jawa Tengah, yang kemudian berkembang menjadi PT Argo Pantes Tbk.

Selain tekstil, The Ning King juga terjun ke industri baja berat dengan mendirikan Fumira pada tahun 1970 melalui kemitraan dengan perusahaan Jepang.

Pada 1993, keluarga The Ning King mendirikan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), yang kemudian menjadi salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia, khususnya di kawasan Tangerang.

Seiring waktu, Argo Manunggal Group memperluas usahanya ke berbagai sektor, termasuk baja, unggas, pertambangan, energi, perpipaan PVC, asuransi, dan perkebunan.

Kelompok perusahaan ini memiliki sekitar 22.000 karyawan dan mengoperasikan lebih dari 80 pabrik di seluruh Indonesia.

Argo Manunggal Group juga terkenal sebagai perusahaan yang sangat kompetitif, mampu beradaptasi dengan pasar dan tantangan baru baik di dalam maupun luar negeri.

Salah satu perusahaan tekstilnya, PT Argo Pantes, tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 7 Januari 1991.

Grup ini memiliki visi global dan distribusi produknya menjangkau pasar internasional, dengan sekitar 50 persen produksinya diekspor setiap tahun.

Pendapatan tahunan Argo Manunggal Group diperkirakan mencapai lebih dari 1,2 miliar dolar AS.

Punya Dua Anak

The Ning King dikenal sebagai sosok visioner dan pekerja keras yang rendah hati.

Ia memiliki dua anak, salah satunya Hungkang Sutedja, dan menantunya Haryanto Tirtohadiguno yang juga berperan penting dalam ekspansi bisnis keluarga.

Sepanjang karirnya, The Ning King telah menjadi tokoh penting dalam berbagai sektor industri di Indonesia dan masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada 2017 versi Forbes.

Pada 2 November, The Ning King meninggal dunia dalam damai di Singapura.

Biodata The Ning King

Nama Lengkap: The Ning King

Tempat & Tanggal Lahir: Bandung, Jawa Barat, 20 April 1931

Profesi: Konglomerat, Pendiri Argo Manunggal Group

Bidang Usaha: Tekstil, Baja, Properti, Energi, Pertambangan, Perpipaan, Asuransi, Perkebunan

Awal Karier: Memulai bisnis tekstil pada 1949 sebagai pedagang kain

Pencapaian Utama:

Mendirikan PT Argo Pantes Tbk (1961), produsen tekstil terintegrasi

Mendirikan Fumira (1970), industri baja berat

Mendirikan PT Alam Sutera Realty Tbk (1993), pengembang properti di Tangerang

Skala Usaha:

22.000+ karyawan

80+ pabrik di seluruh Indonesia

50 persen produksi diekspor ke pasar internasional

Pendapatan tahunan > USD 1,2 miliar

Catatan Bursa: PT Argo Pantes tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak 7 Januari 1991

Ciri Khas Usaha: Adaptif, kompetitif, berorientasi global

(TribunNewsmaker.com/Tribun-Medan.com)

Tags:
The Ning KingPropertiKota Alam Sutera
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved