Breaking News:

Tampang Bengis 5 Tersangka Pembunuh Arjuna Tamaraya di Masjid Agung Sibolga, Ngaku Tersinggung

Lima tersangka pembunuh Arjuna diperlihatkan ke publik, mengaku tersinggung sebelum lakukan aksi brutal.

Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com | Polres Sibolga/Rekaman CCTV Facebook Eki Tanoto
PELAKU PEMBUNUHAN - Lima tersangka pembunuh Arjuna diperlihatkan ke publik, mengaku tersinggung sebelum lakukan aksi brutal. 
Ringkasan Berita:
  • Polres Sibolga menangkap 5 pelaku pengeroyokan hingga tewas terhadap Arjuna Tamaraya warga Aceh yang tengah beristirahat di masjid Agung Sibolga.
  • Kelima tersangka pengeroyokan yakni Chandra Lubis alis CL (38), Rismansyah Efendi Caniago alias REC (30), Zulham Piliang alias ZP (57), Hasan Basri alias HB(46), dan Syazwan Situmorang alias SS (40).
  • Semua dipicu dari rasa ketersinggunganya Zulham Piliang terhadap korban Arjuna Tamaraya yang sudah dilarang istirahat namun tetap diacuhkan.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Lima tersangka yang terlibat dalam tewasnya Arjuna Tamaraya akhirnya diperlihatkan ke publik dengan wajah tegang dan tanpa penyesalan.

Mereka kompak mengaku melakukan aksi brutal itu karena merasa tersinggung oleh korban.

Kasus tragis ini kini memasuki babak baru setelah polisi membeberkan peran masing-masing pelaku.

Baca juga: Sosok Budi Arie, Ketua Umum Projo yang Tinggalkan Jokowi, Politisi PDIP: Dia Mau Dijadikan Tersangka

Polres Sibolga menangkap 5 pelaku pengeroyokan hingga tewas terhadap Arjuna Tamaraya warga Aceh yang tengah beristirahat di masjid Agung Sibolga, Sabtu lalu.

Kelima tersangka pengeroyokan yakni Chandra Lubis alis CL (38), Rismansyah Efendi Caniago alias REC (30), Zulham Piliang alias ZP (57), Hasan Basri alias HB(46), dan Syazwan Situmorang alias SS (40).

Adapun semua dipicu dari rasa ketersinggunganya Zulham Piliang terhadap korban Arjuna Tamaraya yang sudah dilarang istirahat namun tetap diacuhkan.

Pengakuan tersebut disampaikan ketika para pelaku diinterogasi pihak kepolisian.

"Sudah dilarang, tetapi korban tetap istirahat di situ dan dilarang kembali. Korban seperti acuh dan melawan," kata Kasi Humas Polres Sibolga, AKP Suyatno melansir dari Kompas.com, selasa (4/11/2025).

Suyatno memastikan bahwa para pelaku bukanlah pengurus Masjid Agung Sibolga. Aksi mereka murni tindakan kriminal.

 "(Mereka) bukan pengurus masjid. Mereka pemuda setempat, dan tindakan ini murni kriminal," ujarnya. Atas perbuatannya, para pelaku ditahan untuk penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut.

 "Mereka dijerat dengan Pasal 338 subsider Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang pembunuhan atau kekerasan bersama yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," tuturnya.

SOSOK PELAKU PENGEROYOKAN - Sosok lima pelaku yang habisi Arjuna Tamaraya di Masjid Agung Sibolga akhirnya terungkap
SOSOK PELAKU PENGEROYOKAN - Sosok lima pelaku yang habisi Arjuna Tamaraya di Masjid Agung Sibolga akhirnya terungkap (TribunNewsmaker.com | TribunMedan)

Kronologi kejadian

Kasat Reskrim Polres Sibolga, AKP Rustam E. Silaban, mengatakan peristiwa bermula pada pukul 01.30 WIB.

Mulanya, korban datang ke masjid dengan niat untuk menumpang istirahat di bagian teras masjid.

Dia kemudian bertemu warga setempat, ZP, untuk meminta izin.

Namun, kala itu, ZP melarangnya.

"Beberapa saat kemudian, ZP melihat korban tetap beristirahat di dalam masjid tanpa izinnya. Merasa tersinggung, ZP kemudian memanggil empat orang lainnya, termasuk pelaku HB, SSJ, REC, dan CLI (yang berada di luar masjid)," ujar Rustam dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/11/2205).

Selanjutnya, kata Rustam, para pelaku memukul korban di dalam masjid, lalu menyeret korban ke luar hingga kepala korban juga terbentur anak tangga masjid

Para pelaku kemudian membiarkan korban tergeletak di area parkir.

Selanjutnya, jasad korban ditemukan warga dan kemudian dibawa ke RSUD Dr. F.L. Tobing Sibolga

Namun, nahas, nyawanya tidak tertolong. 

 "Pada Sabtu (1/11/2025) pukul 05.55 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka berat di kepala," ujar Rustam.

PELAKU PEMBUNUHAN - Lima tersangka pembunuh Arjuna diperlihatkan ke publik, mengaku tersinggung sebelum lakukan aksi brutal.
PELAKU PEMBUNUHAN - Lima tersangka pembunuh Arjuna diperlihatkan ke publik, mengaku tersinggung sebelum lakukan aksi brutal. (TribunNewsmaker.com | Polres Sibolga/Rekaman CCTV Facebook Eki Tanoto)

Sudah Minta Izin 

Saat kejadian kata Kausar, paman Arjuna mengatakan bahwa sebelumnya korban berhenti di masjid tersebut. 

Di halaman masjid itu terdapat seorang ibu-ibu penjual nasi goreng. 

Usai menyantap makan malam berupa nasi goreng, korban kemudian menanyakan kepada si penjual apakah ia bisa istirahat untuk tidur di masjid sebentar.

"Ibu itu kemudian bilang bisa, karenakan ini rumah Allah, kata si ibu. Korban kemudian istirahat ke dalam masjid,” ucapnya.

Tak lama setelah korban terlelap, datang seorang tukang sate yang juga berjualan di sekitar masjid dan mengusir korban, dengan mengatakan tidak bisa tidur di masjid

Namun ia beranggapan karena korban sudah sangat lelah, ia tidak mengacuhkah imbauan pria tersebut.

Melihat tegurannya tak diacuhkan, tukang sate tersebut kemudian memanggil empat temannya dan langsung menghajar korban. 

Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul pakai batok kelapa.

"Penyebab kematian itu akibat ada gumpalan darah akibat pukulan di belakang kepalanya. Dia juga dipukul pakai batok kelapa,” jelasnya.

Korban Anak Yatim

Kepergian Arjuna meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, pamar korban Kausar Amin mengatakan, bahwa keponakannya merupakan pribadi yang dikenal baik dan santun. 

Arjuna sosok abang bagi adiknya yang kini sedang berkuliah di Banda Aceh.

Arjuna sendiri merupakan anak yatim. Ibunya kini menetap di Simeulue.  

Arjuna sendiri merupakan anak kedua dari empat bersaudara. 

Ia memiliki tiga saudari yang mana dua di antaranya berada di Banda Aceh sedang menempuh pendidikan.

Dikatakan Kausar, ia mengetahui kabar kematian Arjuna dari aplikasi Facebook pada Sabtu (1/11/2025) pagi. 

Kausar sendiri kini sudah menetap di Sibolga dan berprofesi sebagai nelayan.

"Saya adik kandung dari ayah korban. Saat ini jenazah sudah kami semayamkan di Sibolga pada Sabtu kemarin. Keluarga dari Simeulue tidak ada yang berangkat ke Sibolga. Jenazah korban ditangani oleh keluarga yang di sini,” kata Kausar saat dihubungi Serambi di Banda Aceh, Senin (3/11/2025).

Di sana ia menceritakan sebelum peristiwa pengeroyokan itu terjadi, sebelumnya seminggu sebelum kembali dari laut, Arjuna menghubunginya melalui aplikasi messenger. 

Di sana korban mengatakan dalam waktu dekat ia akan berangkat melaut.

Sekembalinya dari melaut, ia kemudian menghubungi adik korban Cahaya di Banda Aceh. 

Di sana adik korban mengatakan bahwa Arjuna kini telah berangkat pergi melaut seminggu sebelumnya.

Namun, tiga hari setelah ia mendapat kabar bahwa korban sudah pergi melaut, dirinya mendapat informasi dari facebook bahwa warga Simeulue menjadi korban pengeroyokan di Sibolga melalui Facebook.

“Dia memang sudah lama di Sibolga. Korban sendiri sebelumnya baru saja kembali berangkat dari laut setelah dua bulan lamanya. Lalu dia rencananya akan kembali berangkat pada Sabtu paginya,” ujarnya.

Biasanya kata Kausar, jika korban mengetahui bahwa dirinya sudah kembali dari melaut, biasanya korban akan menemuinya terlebih dahulu. 

“Karena dia nggak tau kalau saya sudah pulang, sembari menunggu kapal tempat ia bekerja berangkat. Arjuna saat ini istirahat sebentar di Masjid Agung Sibolga,” ucapnya.

Berdasarkan informasi yang ia terima peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada pukul 02.00 Wib, Sabtu (1/11/2025) dini hari. 

Atas peristiwa pengeroyokan yang menimpa keponakannya, ia menuntut para pelaku pengeroyokan itu dihukum seberat-beratnya.

“Kalau bisa hukuman mati. Kemarin juga kami baru kembali dari Polres setempat menanyakan kelanjutan kasus ini. Pihak polisi kini sudah ditangani dan sudah dibuat laporan,” ujarnya.

(TribunNewsmaker.com/TribunSumsel.com)

Tags:
tampang pelakutersangkapembunuhArjuna TamarayamasjidSibolga
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved