Detik-detik Muhammad Farhan Ditemukan Tinggal Kerangka di ACC Kwitang Jakpus, Disebut Bukan Pendemo
Hilang saat ricuh, Muhammad Farhan yang bukan pendemo akhirnya ditemukan tinggal kerangka di gedung ACC Kwitang.
Editor: Eri Ariyanto
Ringkasan Berita:
- Mengenal sosok Muhammad Farhan (23), orang yang sempat dilaporkan hilang saat demo dan kini kerangkanya ditemukan di lantai dua Gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang, Jakarta Pusat pada Kamis (30/10/2025).
- Selain Farhan, kerangka Reno Syahputra Dewo (24) juga ditemukan.
- Kedua pemuda itu hilang sejak aksi demo berujung kerusuhan pecah di sekitaran Jakarta pada 29 Agustus 2025.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Muhammad Farhan hilang sejak kerusuhan pecah, bukan sebagai pendemo, hanya penonton yang terseret suasana.
Keluarganya mencari tanpa lelah, dari rumah sakit hingga pengajian yang digelar setiap sore.
Berbulan kemudian, Farhan dipulangkan dalam bentuk kerangka dari lantai dua ACC Kwitang, Jakarta Pusat, jawaban yang paling mereka takuti.
Baca juga: Detik-detik Roy Suryo Ditetapkan Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Terancam 6 Tahun Penjara
Mengenal sosok Muhammad Farhan (23), orang yang sempat dilaporkan hilang saat demo dan kini kerangkanya ditemukan di lantai dua Gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang, Jakarta Pusat pada Kamis (30/10/2025).
Selain Farhan, kerangka Reno Syahputra Dewo (24) juga ditemukan.
Kedua pemuda itu hilang sejak aksi demo berujung kerusuhan pecah di sekitaran Jakarta pada 29 Agustus 2025.
Sosok Farhan, yang selama ini dikenal sebagai pribadi yang suka bergaul, tiba-tiba menghilang tanpa kabar.
Sejak dikabarkan hilang, keluarga Farhan rutin menggelar pengajian bersama selepas salat Asar yang dipimpin langsung ayahanda Farhan, Ustaz Hamidi di Jakarta.
Keluarga pun dirundung keresahan yang dalam, terutama saat muncul berbagai spekulasi yang menyudutkan mereka.
"Bayangkan, sudah seserius ini tapi kami dianggap tidak mencari ataupun saudara kami dianggap melarikan diri karena takut proses hukum," ucap Adin, perwakilan keluarga Farhan, dikutip Tribunjakarta.com, Rabu (17/9/2025).
Disebut Bukan Pendemo
Di sisi lain, salah satu korban yakni Farhan ternyata bukanlah pendemo yang ikut aksi pada akhir Agustus 2025 lalu.
Menurut keterangan kakak Farhan, Imrony Hamid, sang adik hanya ingin menonton demonstrasi dan datang ke Mako Brimob di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.
Imrony menyebut adiknya menonton bersama dua temannya.
"Dia berangkat berdua temannya terus setelah di sana teman satunya pulang karena dia ada urusan keluarga di rumah," ungkapnya saat menyerahkan surat desakan ke Polda Metro Jaya pada 1 Oktober 2025 lalu.
Lalu, menjelang sore, Imrony memperoleh informasi bahwa suasana di Mako Brimob Kwitang semakin memanas.
Akibatnya, Farhan terpisah dengan kedua rekannya karena polisi menembakkan gas air mata.
"Temannya sama Farhan ini sudah mencari, jadi ya sudah, semenjak di situ sudah enggak tahu," ujarnya.
Sebelum ditemukan tinggal kerangka, Farhan disebut masih terlihat sebanyak tiga kali.
Adapun momen pertama dan kedua ketika Farhan disebut terlihat berlari ke arah tim medis untuk meminta pertolongan diberi oksigen.
Lalu, momen terakhir kali Farhan terlihat saat dirinya disebut digotong oleh dua orang berjaket ojek online (ojol) dan dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto.
"Kalau tidak salah naik motor karena kakinya terluka," ujar Imrony.
Pihak keluarga meyakini Farhan tidak terlibat dalam aksi ricuh. Imrony menuturkan aktivitas adiknya sehari-sehari sebagai pekerja, meski tak disebut apa jenis pekerjaannya.
Hasil DNA, Salah Satunya Farhan
Sebelumnya, polisi mengungkap identitas kerangka manusia yang ditemukan di Gedung ACC Kwintang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Deoxyribonucleic acid (DNA), identitas 2 kerangka manusia itu adalah Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan, aktivis yang dilaporkan hilang usai demo ricuh akhir Agustus 2025 lalu.
Tes DNA adalah pemeriksaan ilmiah yang dilakukan untuk menganalisis asam deoksiribonukleat (DNA) seseorang — yaitu materi genetik yang membawa informasi pewarisan sifat dari orang tua ke anak.
Kepastian identitas 2 kerangka manusia itu diumumkan oleh Kepala Biro Laboratorium dan Dokumen Kesehatan (Karo Labdokkes) Pusdokkes Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanti.
Ia menjelaskan, hasil pemeriksaan sekunder melalui analisis tulang tengkorak dan panggul menunjukkan bahwa kedua kerangka tersebut berjenis kelamin laki-laki.
"Hasil pemeriksaan DNA dan gigi post mortem 0080 cocok dengan Ante Mortem 002 sehingga teridentifikasi Reno Syahputra Dewo anak biologis dari bapak Muahamad Yasin," jelas Sumy Hastry di RS Polri Kramat Jati, Jumat (7/11/2025), dilansir dari Kompas.com.
Sementara itu, Sumy menyampaikan bahwa identifikasi terhadap kerangka lainnya juga dilakukan dengan menggunakan data sekunder berupa perhiasan kalung dan kepala ikat pinggang, serta pemeriksaan primer DNA dari tulang.
"Hasil pemeriksaan nomer Post mortem 0081 cocok dengan ante mortem 001 sehingga teridentifikasi Muhammad Farhan," jelasnya.
Keluarga Farhan Terima Hasil tes DNA
Sementara, kakak kandung Farhan, Muhammad Irfan Zidny (31) mengatakan, keluarga bakal menerima apapun hasil dari tes DNA tersebut.
"Keluarga sendiri mempersiapkan informasi jelasnya dari polisi, bagaimana pun hasilnya kita menerima hasilnya," ucap Irfan saat ditemui di kediamannya di Koja, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).
Irfan mengatakan, Farhan hilang sejak tanggal 29 Agustus.
Saat itu, adik bontotnya itu pamit ke keluarga hendak melaksanakan salat Jumat di Masjid Istiqlal dan berlanjut mengunjungi pemakaman Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas terlindas kendaraan taktis Brimob Polda Metro Jaya pada 28 Agustus.
Sehari berselang, keluarga tak menerima kabar apapun dari Farhan, sehingga akhirnya pencarian pun dilakukan.
"Kita tunggu 1 x 24 jam pun nggak ada kabar. Dan kita langsung berusaha menghubungi KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) untuk meminta bantuan," ucap Irfan.
Sejak tanggal 29 Agustus, keluarga yang dibantu KontraS menelusuri sejumlah tempat untuk mencari keberadaan Farhan.
Selain ke kantor polisi, keluarga juga mencari Farhan di rumah sakit tempat para demonstran dirawat kala itu.
Hingga akhirnya keluarga didatangi polisi menyusul temuan kerangka manusia di gedung ACC Kwitang.
"Dan kebetulan pada tanggal 1 atau 2 November 2025 itu, dapat informasi dari kepolisian bahwa ada ditemukan kerangka mayat di suatu gedung di samping Brimob di daerah Kwitang, langsung keluarga diminta datang untuk melakukan tes DNA di sana (RS Polri)," ucap Irfan.
Belakangan, orangtua Farhan sudah datang ke RS Polri Kramat Jati untuk mencocokkan DNA mereka dengan temuan kerangka manusia.
Hasil tes DNA akan keluar hari ini, Jumat 7 November 2025.
Keluarga pun berharap hasil tes DNA bisa menjadi jawaban atas pencarian yang keluarga selama ini lakukan terhadap Farhan.
"Misalnya itu memang benar almarhum adik saya, ataupun saudara, saya minta doanya untuk beliau biar tenang di sana, semoga nggak ada lagi Farhan Farhan berikutnya," ucap Irfan.
Penemuan 2 Kerangka Manusia
Sebelumnya, dua kerangka manusia ditemukan di lantai dua Gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang, Jakarta Pusat, dipastikan milik Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputra Dewo.
Kepastian identitas diperoleh melalui uji DNA yang cocok dengan keluarga masing-masing oleh kepolisian.
Kerangka ditemukan oleh tim renovasi pada 29 Oktober.
Meski identitas telah terverifikasi, penyebab pasti kematian keduanya belum bisa dipastikan.
Polisi menyebut kondisi jasad yang hangus terbakar menyulitkan proses forensik.
"Sebagian besar bagian tubuh sudah rusak akibat paparan api saat kebakaran. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan tumpul, cidera, atau jatuh,” ujar Kepala Laboratorium Kedokteran Kepolisian (Karo Labdokkes Polri), Brigjen Pol Sumi Hastry Purwanti, dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat (7/11/2025), dikutip Tribunnews.com
Hastry menjelaskan, pada kerangka yang diidentifikasi sebagai Farhan, tubuh nyaris habis terbakar.
Tim forensik hanya menemukan sedikit bagian organ dalam dan potongan tulang.
“Hanya sisa-sisa organ dalam yang terbakar dengan beberapa tulang. Tinggal sedikit sekali kerangkanya, sehingga kami tidak bisa menulis sebab kematian,” lanjut Hastry.
Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto menambahkan, dua peti jenazah telah disiapkan dan akan segera diserahkan kepada pihak keluarga.
“Kami sudah menyiapkan dua peti jenazah dan akan langsung diserahkan kepada keluarga,” ujarnya.
Hingga kini, belum ada pernyataan dari pihak keluarga terkait penyerahan jenazah.
Namun, proses ini menandai akhir dari pencarian identitas dan awal dari harapan akan kejelasan yang lebih dalam.
Penemuan jasad ini juga menjadi pengingat bahwa dampak kerusuhan sosial tak hanya berhenti pada kerugian material.
Ada nyawa yang hilang, ada keluarga yang menunggu jawaban, dan ada sistem yang diuji untuk memberi kepastian.
| Awal Mula FN Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Dibully, Gerak-gerik Beda, Eksekusi Peledakan Dipercepat |
|
|---|
| Survei Indikator: Prabowo Jadi Capres Terkuat, Dedi Mulyadi Unggul Jauh dari Anies Baswedan & Gibran |
|
|---|
| Bupati Klaten Hamenang Dukung Produk Lokal, Beli Dandang Bakso dan Toples Snack Khas Jambu Kidul |
|
|---|
| Petani Tembakau Jambu Kidul Usulkan Bantuan Traktor ke Bupati Klaten Hamenang |
|
|---|
| Tabel Angsuran KUR Mandiri November 2025, Pinjaman Mulai Rp10 Juta sampai Rp500 Juta, Cicilan Ringan |
|
|---|