Breaking News:

5 Perusahaan Tambang Milik Gubernur Malut Sherly Tjoanda, Ada Satu yang Disebut Beroperasi Ilegal

Inilah 5 perusahaan tambang milik Gubernur Maluku utara Sherly Tjoanda, ada satu tambang nikel yang disebut beroperasi secara ilegal.

Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
TribunTernate/Sansul Sardi
BISNIS SHERLY TJOANDA - Inilah 5 perusahaan tambang milik Gubernur Maluku utara Sherly Tjoanda, ada satu tambang nikel yang disebut beroperasi secara ilegal. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dikenal sebagai Gubernur terkaya membuat harta Sherly Tjoanda disorot.

Sherly Tjoanda yagn dikenal sebagai pengusaha ini memiliki banyak bisnis.

Bisnis tersebut banyak yang ia rintis bersama mendiang suami, Benny Laos.

Namun belakangan muncul kabar kurang mengenakkan mengenai bisnis Sherly Tjoanda.

Salah satu tambang nikel miliknya disebut beroprasi secara ilegal.

Baca juga: Kondisi Sherly Tjoanda Setelah Mobil Dinasnya Kena Tabrak Lari, Bagian Belakang Penyok Parah!

Berikut deretan bisnis tambang Sherly Tjoanda, ada yang bermasalah.

1. PT Indonesia Mas Mulia (IMM)

Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu pemain di sektor tambang emas yang beroperasi di wilayah Halmahera Selatan.

PT Indonesia Mas Mulia (IMM), yang disebut-sebut terafiliasi dengan Gubernur Maluku Utara, mengantongi konsesi tambang seluas 4.800 hektare yang berlokasi di Desa Yaba, Kecamatan Bacan Barat Utara.

Namun, perjalanan operasional perusahaan ini tak lepas dari kontroversi.

IMM sempat diduga mengabaikan aspek lingkungan hidup karena beroperasi tanpa mengantongi izin Hak Pengusahaan Hutan (HPH), yang menjadi salah satu syarat penting dalam aktivitas tambang di kawasan hutan.

2. PT Amazing Tabara

Dimiliki oleh Sherly Tjoanda, PT Amazing Tabara mengelola area pertambangan emas di lahan seluas 4.655 hektare, mencakup Desa Sambiki Aer Mangga, Sambiki, dan Anggai di Pulau Obi, Halmahera Selatan.

Perusahaan ini mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara pada tahun 2018.

Namun, izin tersebut tak bertahan lama.

Pada April 2022, Kementerian Investasi/BKPM mencabut IUP milik PT Amazing Tabara.

Alasannya, perusahaan tidak melaksanakan kewajiban pelaporan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB), serta diduga melakukan pelanggaran terhadap prinsip keberlanjutan lingkungan.

Baca juga: Harta Rp709 M, Gubernur Sherly Tjoanda Tegas Tak Jual Jabatan & Proyek: Tidak Butuh Tambahan Ekonomi

100 HARI KERJA - Sherly Laos atau Sherly Tjoanda dapat pujian karena langsung sibuk bekerja setelah menjadi Gubernur Maluku Utara, terlebih di saat 100 hari pertama kerjanya. Foto tangkapan layar dari Instagram Sherly Tjoanda.
100 HARI KERJA - Sherly Laos atau Sherly Tjoanda dapat pujian karena langsung sibuk bekerja setelah menjadi Gubernur Maluku Utara, terlebih di saat 100 hari pertama kerjanya. Foto tangkapan layar dari Instagram Sherly Tjoanda. (Instagram @s_tjo)

3. PT Bela Kencana

Nama Sherly Tjoanda kembali mencuat dalam industri tambang nikel melalui PT Bela Kencana.

Meski informasi spesifik mengenai lokasi dan luas wilayah konsesi perusahaan ini belum diketahui secara pasti, keterlibatan Sherly telah dikonfirmasi oleh Jaringan Advokasi Tambang (JATAM).

Keterlibatan ini memperkuat dugaan adanya jaringan perusahaan tambang yang memiliki hubungan dengan elite daerah dan tokoh bisnis di Maluku Utara.

4. PT Bela Sarana Permai

Bergerak di sektor pertambangan pasir besi, PT Bela Sarana Permai juga disebut-sebut memiliki kaitan dengan Sherly Tjoanda.

Walaupun belum ada informasi detail mengenai lokasi konsesi maupun skala operasional perusahaan, PT Bela Sarana Permai termasuk dalam daftar entitas bisnis yang diduga terhubung dengan Gubernur Maluku Utara.

5. PT Karya Wijaya

Salah satu perusahaan tambang nikel yang tengah menjadi pusat perhatian publik adalah PT Karya Wijaya.

Sherly Tjoanda tercatat menjabat sebagai Komisaris Utama dan memiliki 30 persen saham di perusahaan ini.

Konsesi tambangnya mencakup area seluas 1.145 hektare yang berada di Pulau Gebe, Halmahera Tengah.

Sayangnya, lokasi pertambangan ini sangat dekat dengan sumber air masyarakat yang selama puluhan tahun telah mengalami krisis air bersih.

Kehadiran tambang nikel di wilayah ini dikhawatirkan semakin memperburuk kondisi lingkungan dan mengganggu sumber penghidupan warga.

Isu tersebut bahkan telah menarik perhatian DPR RI, yang kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap aktivitas pertambangan di wilayah tersebut.

(TribunNewsmaker/Ninda)

Tags:
Sherly TjoandaMaluku Utaratambang
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved