Utang RI Tembus Rp 9.138 T, Menkeu Purbaya Santai, Sebut Tak Perlu Khawatir: Aman Nggak Usah Panik!
Utang Republik Indonesia tembus Rp 9.138 Triliun, Menkeu Purbaya santai, sebut tak perlu khawatir: 'Aman, nggak usah panik!'
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
“Saya enggak akan tembus 3 persen deficit to GDP ratio. Anytime soon enggak akan berubah, enggak akan saya ubah itu. Saya akan jaga terus tahun ini, tahun depan, tahun depan,” tegasnya dengan nada yakin.
Kendati demikian, Purbaya tetap membuka ruang fleksibilitas kebijakan apabila pertumbuhan ekonomi nasional ke depan meningkat signifikan.
Ia menjelaskan bahwa strategi fiskal dapat disesuaikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi tanpa mengorbankan stabilitas keuangan negara.
“Nanti kalau tumbuh kita sudah misalnya 7 persen, kita pertimbangkan perlu enggak kita kurangin pajak? Atau perlu enggak kita kurangin debt-nya? Atau perlu enggak kita tambahin debt-nya untuk menembus 8 persen? Tapi kan hitungannya clear di atas kertas. Kalau sudah 7 persen saya naikin sedikit, orang juga happy,” tukasnya.
Baca juga: Menkeu Purbaya Pamer Topi dari Menhut Raja Juli, Makna Logo 8 Persen: Target Presiden Ya, Bukan Saya
Strategi Purbaya kelola utang
Pada kesempatan berbeda, Purbaya memaparkan strategi pemerintah dalam mengelola utang negara yang kini tembus Rp 9.000 triliun.
Menurutnya, kunci utama menjaga kemampuan bayar utang adalah memastikan anggaran negara dibelanjakan secara efisien dan memberikan dampak maksimal pada perekonomian.
"Strategi yang pertama adalah anggarannya dibelanjakan, tepat sasaran, tepat waktu enggak ada kebocoran, optimalkan dampak anggaran ke perekonomian," ujar Purbaya saat ditemui di kantornya, Senin (27/10/2025).
Purbaya optimistis, dengan mengoptimalkan penggunaan anggaran negara dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih kencang sehingga dari sisi penerimaan negara pun akan lebih besar.
Dengan perbaikan di sektor penerimaan negara, rasio pajak terhadap PDB akan meningkat dalam waktu dekat.
"Kalau real sector berjalan dengan bagus seperti yang saya desain, tapi enggak langsung sekarang ya, beberapa bulan ke depan, harusnya itu akan menaikkan tax ratio hampir 0,5 - 1 persen," ungkapnya.
Untuk itu, Purbaya terus berkeliling ke berbagai daerah untuk mengidentifikasi hambatan di sektor riil.
Dia berharap langkah ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2025.
"Jadi saya kalau ke sana-sini, bukan enggak ada kerjaan, karena saya bertaruh untuk kuartal ini paling enggak laju pertumbuhan ekonominya lebih cepat dibanding kuartal-kuartal sebelumnya, kita targetkan di atas 5 persen, kalau bisa syukur," tuturnya.
(TribunNewsmaker.com/ Kompas.com)