Gaya 'Koboi' Menkeu Purbaya saat Sidak Pakaian Ilegal di Cikarang, Tak Tegang Malah Bikin Ngakak!
Seperti inilah gaya 'Koboi' Menkeu Purbaya saat sidak pakaian ilegal di Cikarang Jawa Barat, tidak tegang malah bikin ngakak!
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Menurut Rifai, pernyataan Purbaya yang dianggap menekan importir dan menarget pemberantasan pakaian bekas impor justru berpotensi mematikan ribuan usaha kecil.
Di Pasar Senen saja, tercatat lebih dari 1.500 pedagang yang menggantungkan hidup dari bisnis thrifting.
Keberadaan para pedagang thrifting ini yang membuat Pasar Senen masih ramai pengunjung.
“Reaksi kami itu khawatir, karena pernyataan Pak Purbaya seperti mau mencekik importir dan memberantas thrifting. Padahal usaha ini sudah lama kami jalani. Kalau ditutup, kami enggak tahu mau usaha apa,” tegasnya.
Minta Solusi
Ia menilai pemerintah seharusnya tidak hanya membuat kebijakan pelarangan, tetapi juga menyediakan solusi nyata bagi para pelaku usaha kecil yang terdampak.
“Kita enggak menolak aturan, tapi tolong dikasih jalan keluar. Kalau dilarang total tanpa solusi, ribuan orang kehilangan mata pencaharian,” ujarnya.
Respons Pemburu Thrifting
Sedangkan para pemburu thrifting mengungkapkan membeli barang thrifting bukan sekadar karena soal harga yang jauh lebih murah.
"Kalau bisa sih tetap ada thrifting karena ini kan sudah dari dulu dan tergantung minat pembeli," kata Febri (35) yang tengah berburu thrifting di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11/2025).
Febri mengatakan, dirinya memang senang berburu thrifting. Ada yang untuk dipakainya sendiri, tapi terkadang juga untuk ia jual kembali melalui online.
Ia mengaku sejauh ini lebih nyaman mengenakan pakaian thrifting ketimbang pakaian produksi lokal dengan harga yang sama.
"Kalau saya kan dari dulu emang belanjanya thrifting, lebih murah, lebih oke aja dan dipakainya itu enak, kualitas ga gampang rusak," kata dia.
Hal senada disampaikan Lutfi (27). Selain soal harga, dirinya membeli thrifting karena ada kenikmatan tersendiri saat bisa mendapatkan barang yang bagus.
"Serunya itu pas lagi nguliknya. Apalagi kalau bisa nawar sampai harganya tuh sesuai yang kita mau. Ada kepuasan tersendiri aja daripada beli di toko biasa," katanya.
Ia pun tak sependapat dengan tudingan bahwa mengenakan pakaian thrifting berdampak pada kesehatan.
"Kan kalau kita beli ya kita cuci. Jadi ya enggak khawatir kalau soal itu (penyakit)," kata dia.
(TribunNewsmaker.com/ Tribunnews)