Memprihatinkan! Kondisi Ammar Zoni di Nusakambangan, Aditya Zoni Khawatirkan Psikis: Ditutup Matanya

Ringkasan Berita:

• Kondisi Ammar Zoni di Nusakambangan disebut memprihatinkan.
• Ammar Zoni harus menaati berbagai aturan termasuk matanya ditutup saat minum.
• Terkait ketatnya aturan Ammar Zoni di Nusakambangan, Aditya Zoni takut sang kakak mengalami gangguan psikis.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Keluarga aktor Ammar Zoni mengungkap kondisi yang sangat memprihatinkan selama dirinya menjalani penahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Ammar disebut menerima perlakuan yang tidak manusiawi, yang berpotensi menimbulkan dampak serius pada kesehatan fisik dan mentalnya.

Menurut keluarga, Ammar Zoni yang berstatus sebagai tahanan high risk mengalami pembatasan gerak yang ekstrem.

Setiap hari, ia hanya diperbolehkan keluar dari sel untuk menghirup udara bebas selama satu jam.

"Satu jam aja sehari. Betul, satu jam sehari," ungkap Aditya Zoni, adik Ammar, saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (3/11/2024).

Baca juga: Penampilan Terbaru Ammar Zoni, Tanpa Kumis dan Jenggot saat Jalani Sidang Online Kasus Narkoba

Selain pembatasan waktu di luar sel, perlakuan saat Ammar berpindah tempat juga menjadi sorotan.

Dokter Kamelia, yang merupakan kekasih Ammar, mengutip kesaksian langsung dari sang aktor.

"Kalian bisa dengar sendiri Bang Ammar bilang kalau kita ke mana-mana dari sel ke tempatnya itu ditutup, diborgol," ujarnya.

Lebih miris lagi, Titik Haryanti, ibu angkat Ammar, menambahkan detail yang membuat keprihatinan semakin dalam:

"Mau minum aja ditutup matanya."

Perlakuan ini sejalan dengan dokumentasi yang beredar ketika Ammar dipindahkan ke Nusakambangan pada pertengahan Oktober 2025.

Dalam foto-foto tersebut, ia tampak mengenakan penutup kepala hitam yang menutupi matanya, dengan tangan terborgol saat diangkut menggunakan perahu.

Pemindahan ini dilakukan setelah dugaan keterlibatannya dalam jaringan peredaran narkoba di Rutan Salemba, sehingga statusnya menjadi narapidana high risk.

Kondisi penahanan yang sangat ketat ini mulai berdampak pada kesehatan fisiknya. Titik Haryanti menjelaskan bahwa keterbatasan gerak telah menimbulkan keluhan fisik:

"Dia sudah mulai mengeluhkan dirinya dengan kaki kebas karena untuk keluar itu kan hanya 1 jam dan itu pun ditutup matanya dan sebagainya," jelasnya.

Baca juga: Ammar Zoni Takut, di Nusakambangan Disatukan dengan Teroris, Minta Pindah ke Jakarta, Kena Mental