Breaking News:

Berita Viral

Sosok Soedeson Tandra, DPR yang Dukung Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk', Sarankan Belajar Disiplin

Saat banyak pejabat merasa pantas mendapat prioritas di jalan raya, anggota DPR RI Soedeson Tandra justru memberi teladan berbeda. 

|
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM | Kolase Kompas.com
STOP STROBO VIRAL - (kanan) Anggota Komisi III DPR Fraksi Golkar Soedeson Tandra yang dukung gerakan stop tot tot wuk wuk. 

Soedeson juga memberikan contoh dari pengalamannya sendiri.

Jika memiliki agenda penting, ia memilih mengatur waktu lebih awal tanpa meminta perlakuan khusus di jalan. 

“Saya tidak pernah menggunakan kayak begitu-begitu. Kalau acaranya saya melihat bahwa acaranya itu macet, saya datang lebih awal saja ke sana, ya kan,” tutupnya.

Sosok Soedeson Tandra

Melansir dari Wikipedia, Soedeson Tandra lahir 4 Desember 1963.

Ia adalah seorang Kurator dan politikus Partai Golongan Karya.

Saat ini ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina DPP HKPI dan Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar mewakili Papua Tengah.

Soedeson Tandra merupakan pria kelahiran Maluku Tenggara yang berkutat di dunia hukum dan memiliki spesialisasi di bidang kepailitan.

Sepakterjangnya di dunia kepailitan sudah diakui dengan pendirian Himpunan Kurator dan Pengurus Indonesia (HKPI) yang dipimpinnya terdaftar resmi di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum & HAM Republik Indonesia.

Selain di bidang hukum, Tandra juga aktif dalam kegiatan politik. Jabatannya sebagai Fungsionaris Partai Golongan Karya Papua Tengah meneguhkan dirinya untuk mengabdi dan menyampaikan aspirasi masyarakat Papua Tengah dalam kancah Nasional.

Dengan latar belakang sesama 'orang timur' tentunya membuat Tandra paham dan dapat merasakan keinginan dan maksud dari masyarat Papua Tengah.

Atas dasar itulah, Tandra memutuskan untuk mencalonkan dirinya menjadi Calon Anggota Legislatif DPR RI Daerah Pemilihan Provinsi Papua Tengah dengan maksud agar mempermudah dirinya menyampaikan aspirasi masyarakat Dapilnya.

Fenomena penggunaan sirene dan strobo oleh pejabat sebenarnya bukan hal baru.

Namun, ketika masyarakat sudah semakin melek digital, praktik yang dianggap sepele ini cepat sekali jadi sorotan publik. 

Wajar jika gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” mendapat banyak simpati, karena masyarakat ingin merasakan kesetaraan di jalan.

Halaman
123
Tags:
Soedeson TandraDPRjalan rayapolisi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved