Berita Viral
Alasan Ponpes Lirboyo Kediri Dibiarkan Santrinya Ikut Ngecor, Sebut Bantu Tukang Jadi Amal Jariyah
Inilah aasan ponpes Lirboyo Kediri dibiarkan santrinya ikut ngecor, sebut bantu tukang jadi amal jariyah.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Dalam keruntuhan pancake material saling tumpang tindih.
"Material bangunan jatuh dan menumpuk satu sama lain, membentuk lapisan-lapisan seperti tumpukan panekuk," urai Taufik, Sabtu (4/10/2025), dikutip dari Kompas.com.
Tumpukan ini bersifat sangat tidak stabil (sentilat).
Setiap pergerakan, sekecil apa pun (seperti getaran alat berat), dikhawatirkan akan memicu runtuhan susulan yang jauh lebih fatal.
Penggunaan crane atau alat berat untuk mengangkat beton secara cepat dalam kondisi ini justru berisiko memicu pergerakan material besar yang akan menghimpit dan membahayakan jiwa korban yang masih tertimbun hidup-hidup.
Taufik menegaskan penggunaan alat berat mengandung risiko, korban reruntuhan semakin terhimpit dan penggunaan alat berat berpotensi membahayakan jiwa.
"Jadi perlu kehati-hatian," imbuhnya.
Menurut Taufik, meskipun Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah mengerahkan bantuan secara cepat berupa sejumlah alat berat, namun sesuai dengan Undang-Undang (UU) Penanggulangan Bencana Nomor 24 Tahun 2007 dan aturan turunannya (termasuk Perpres 29 Tahun 2021, komando di lapangan adalah BNPB.
BNPB merupakan pemegang kendali penuh dan koordinator penanganan bencana.
"Jadi, meskipun ambruknya gedung ini berstatus kecelakaan konstruksi, tingginya jumlah korban dan dampak persepsi kepada publik membuat BNPB mengambil alih komando," tegas Taufik.
Taufik menjelaskan, Prosedur Operasi Standar (SOP) yang diterapkan BNPB dan tim SAR harus diikuti petugas gabungan lain yang dikerahkan, termasuk operator alat berat, yang pada prinsipnya menitikberatkan dua hal:
- Menjaga Stabilitas dan Golden Time
Sebelum pemindahan material dilakukan, petugas wajib memasang penopang (shoring) untuk menyetabilkan material-material bangunan yang tumpang tindih.
Evakuasi material dilakukan secara perlahan dan terus-menerus dengan sistem shifting atau rolling petugas untuk mengejar "Golden Time", periode emas di mana kemungkinan korban masih hidup sangat tinggi.
- Peralatan Khusus dan Batasan Alat Berat
Proses evakuasi harus dilakukan dengan alat-alat khusus, seperti alat pemotong material dan alat pengangkat khusus, bukan alat berat biasa yang memiliki getaran dan beban tak terkontrol.
Penggunaan alat berat hanya diperbolehkan jika keselamatan korban tertimbun sudah terjamin (misalnya, setelah lokasi korban diisolasi dan diamankan).