Berita Kriminal
Pengakuan Bripda Waldi Bunuh Dosen EY di Bungo Jambi, Sakit Hati Diejek, Gasak Barang-barang Korban
Pengakuan Bripda Waldi tega bunuh dosen EY di Bungo Jambi, sakit hati diejek, gasak barang berharga korban.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
“Untuk motif sementara yang bisa kami ungkapkan adalah asmara,” jelas Natalena.
Namun demikian, ia menekankan bahwa penyidikan masih terus berlangsung, dan pihaknya belum dapat mengungkapkan secara gamblang alasan pasti di balik tindakan brutal pelaku.
Sejumlah barang milik korban yang sempat hilang pun berhasil ditemukan oleh polisi di dua lokasi berbeda di Provinsi Jambi.
Mobil Honda Jazz milik EY ditemukan di wilayah Tebo, sekitar 300 meter dari kos pelaku, sedangkan sepeda motor Honda PCX korban ditemukan di area parkir rumah sakit.
Bukti-bukti itu semakin memperkuat dugaan bahwa pelaku dengan sengaja berusaha menutupi keterlibatannya dengan menyebar barang-barang korban ke berbagai tempat.
Lebih mengejutkan lagi, hasil visum sementara dari dokter mengindikasikan adanya dugaan pemerkosaan sebelum korban dibunuh.
“Diduga ada pemerkosaan karena ditemukan sperma di celana korban,” kata Natalena menegaskan.
Selain itu, tubuh korban saat ditemukan juga menunjukkan tanda-tanda kekerasan fisik yang cukup parah, termasuk lebam di wajah, bahu, dan leher, serta luka terbuka di bagian kepala.
Temuan tersebut memperkuat dugaan bahwa korban sempat mengalami kekerasan brutal sebelum akhirnya kehilangan nyawa.
EY sendiri diketahui merupakan dosen sekaligus Ketua Program Studi S-1 Keperawatan di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo.
Kematian tragisnya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, serta para mahasiswa yang mengenalnya sebagai sosok cerdas, ramah, dan berdedikasi tinggi di dunia pendidikan.
Baca juga: Bunuh Dosen EY, Bripda Waldi Akting Panik ke Adik Korban, Sempat Makan Bareng, Rampok Motor & Mobil
Kronologi Pembunuhan
Mengutip Tribunnewsbogor.com, dosen EY dan Bripda Waldi disebut sempat jalan bersama.
"Berawal dari masih bersamanya antara pelaku dan korban masih makan bareng di Kota Bungo," kata Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono.
Saat tengah malam, 23.30, keduanya masuk ke dalam rumah korban.
"Jam 11.30 malam mereka berdua masuk rumah korban. Masih tidak ada suatu percekcokan atau perselisihan," ujarnya.