Berita Viral
Viral Mahasiswa 3 Hari Kelaparan Ambil Infak Masjid Rp 30 Ribu, Tulis Pesan: Maaf Saya Pinjam Duit
Seorang guru bernama Nizam ungkap secarik kertas berisi pesan yang ditinggalkan mahasiwa setelah ambil infak masjid
Penulis: Galuh Palupi Swastyastu
Editor: galuh palupi
Ringkasan Berita:
- Viral mahasiswa tinggalkan pesan setelah ambil uang infak masjid
- Ia mengaku sudah tiga hari kelaparan sehingga terpaksa ambil infak masjid
- Dalam pesannya ia minta maaf dan berjanji akan mengembalikan
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Viral kisah seorang mahasiswa mengambil infak masjid untuk membeli makanan setelah tiga hari kelaparan, tinggalkan sebuah pesan.
Kisah tersebut dibagikan oleh seorang guru bernama Nizam melalui akun TikToknya, @ckgnizam.
Peristiwa ini terjadi di sebuah masjid yang ada di salah satu perguruan tinggi di Malaysia.
Dikutip dari Ohbulan pada Rabu (5/11/2025), guru asal Malaysia itu tidak menyebutkan pasti identitas mahasiswa yang dimaksud.
Ia hanya menunjukkan secarik kertas berisi pesan yang dituliskan si mahasiswa setelah mengambil uang infak masjid.
"Nota kecil ditemukan di surau sebuah sekolah, beginilah perihnya kehidupan universitas," tulisnya dalam caption unggahan.
Baca juga: Sosok Shivani, Istri Umur 20 Tahun Dibunuh Suami yang Selingkuh dengan Ibu Mertua, Foto Mesra Viral
Pesan itu dituliskan dalam secarik kertas dengan bekas robekan di pinggirnya.
Dalam pesannya, sang mahasiswa mengaku telah mengambil uang infak masjid sebesar Rp 30 ribu.
Aksinya mengambil uang tersebut terpaksa ia lakukan karena ia sudah kelaparan, tiga hari tidak makan.
Ia pun meminta maaf atas perbuatannya dan berjanji akan mengganti uang yang ia ambil jika sudah punya uang nanti.
Berikut isi pesan lengkapnya dikutip Tribunnewsmaker:
"Assalamualaikum semua
Saya pinjam uang tabungan masjid RM 7.65 (sekitar Rp 30 ribu).
Maaf saya sudah tiga hari tidak makan karena saya tak ada uang.
Insya Allah dalam waktu dekat saya akan ganti dan kembalikan.
Saya adalah pelajar di sekolah ini.
Terimakasih.
Semoga Tuhan memberkati kalian semua.
Doakan saya kuat," bunyi pesan tersebut.
Baca juga: Sosok Istri Rusli Kades Bogor Viral Pamer Uang Sesumbar Bisa Beli Polisi, Ternyata Pengusaha Tambang
Kisah ini ternyata berhasil menyentuh banyak netizen di media sosial.
Hingga artikel dimuat, unggahanya Nizam telah ditonton hingga 1,4 juta kali.
Banyak netizen memberikan kata semangat pada pelajar yang dimaksud.
Tak sedikit juga yang justru turut menceritakan pengalamannya ketika masih berjuang menjadi mahasiswa.
Mahasiswa Dikeroyok saat Tidur di Masjid
Kisah lain terjadi di Indonesia, mahasiswa bernama Arjuna Tamaraya tewas setelah dikeroyok ketika sedang istirahat tidur di masjid.
Kasus pengeroyokan tragis yang menimpa Arjuna Tamaraya (21), seorang mahasiswa asal Sibolga, Sumatera Utara, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Insiden mengenaskan itu terjadi di area Masjid Agung Sibolga di Sumatera Utara pada Jumat (31/10/2025), sekitar pukul 03.30 WIB, saat suasana dini hari yang seharusnya tenang berubah menjadi mencekam.
Korban diketahui merupakan warga Kelurahan Kalangan, Kabupaten Tapanuli Tengah, yang sedang berada di Sibolga untuk beristirahat dalam perjalanannya.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara pihak kepolisian, Arjuna tewas setelah dikeroyok secara brutal oleh lima pria dewasa.
Meski sempat dilarikan ke RSUD Kota Sibolga, nyawanya tidak dapat diselamatkan karena luka parah di bagian kepala dan tubuh.
Peristiwa berdarah itu disebut berawal dari masalah sepele, yaitu teguran terkait tempat istirahat di dalam masjid.
Pihak keluarga korban, melalui Rida Chaniago, dengan tegas menuntut agar Polres Sibolga segera mengusut tuntas kasus penganiayaan ini tanpa pandang bulu.
Rekaman CCTV di sekitar masjid menjadi bukti penting yang memperlihatkan momen kejam saat korban diseret dan dipukuli hingga tak sadarkan diri.
Kasat Reskrim Polres Sibolga, AKP Rustam Silaban, menjelaskan bahwa korban sejatinya adalah seorang musafir yang hanya ingin beristirahat sejenak di masjid.
Musafir sendiri adalah orang yang sedang melakukan perjalanan jauh dan biasanya beristirahat sementara di tempat umum, termasuk masjid.
Namun, niat baik Arjuna untuk beristirahat malah memicu kemarahan seorang pria berinisial ZP alias A (57) yang melarangnya tidur di dalam masjid.
Baca juga: Tampang Oknum Polisi Terduga Pelaku Pembunuhan Dosen Perempuan di Jambi, Harta Benda Korban Raib
Arjuna yang merasa tidak mengganggu siapa pun tetap memilih bertahan untuk beristirahat di sana.
Tindakan sederhana itu rupanya membuat ZP tersinggung dan kemudian memanggil empat rekannya, dua di antaranya adalah HB alias K (46) dan SS alias J (40).
Kelima pelaku lalu bersama-sama menyerang korban secara membabi buta di area halaman masjid.
Tubuh Arjuna diseret dengan kasar, bahkan kepalanya terbentur keras di anak tangga masjid hingga mengalami luka serius.
Tak berhenti di situ, korban juga dipukul, diinjak, dan dilempar dengan buah kelapa, membuatnya semakin tak berdaya.
“Korban dipijak dan dilempar menggunakan buah kelapa oleh salah satu pelaku hingga mengalami luka parah di bagian kepala,” ungkap AKP Rustam Silaban, Minggu (2/11/2025), dikutip dari Tribun Medan.
Setelah puas melakukan penganiayaan, para pelaku meninggalkan tubuh Arjuna begitu saja di tepi jalan, tanpa rasa bersalah sedikit pun.
Beberapa jam kemudian, tubuh korban ditemukan oleh seorang warga yang sedang melintas di kawasan itu.
Pemandangan mengenaskan tersebut sontak menarik perhatian warga sekitar yang kemudian segera melapor kepada pihak keamanan masjid.
Marbot Masjid Agung, Alwis Janasfin Pasaribu (23), yang melihat kerumunan mencurigakan lewat CCTV, langsung bergegas ke lokasi kejadian.
Baca juga: Sosok GRAj Putri Anak Raja Solo Pakubuwono XIII, Pernah Viral Nikahi Pria Biasa, Menikah Sederhana
Saat tiba di tempat, Alwis mendapati Arjuna dalam kondisi kritis dan segera meminta bantuan warga untuk membawa korban ke RSUD Dr. F.L. Tobing Sibolga.
Meski sempat mendapatkan perawatan medis intensif, nyawa Arjuna tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 05.55 WIB.
Kabar kematian mahasiswa muda itu dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu gelombang kemarahan serta belasungkawa dari masyarakat.
Banyak yang menilai tindakan para pelaku sangat tidak manusiawi karena dilakukan di lingkungan rumah ibadah.
Kini, pihak kepolisian telah menangkap seluruh pelaku dan tengah mendalami motif lengkap di balik aksi brutal tersebut.
Kasus ini menjadi pengingat keras akan pentingnya rasa kemanusiaan dan empati, terutama di tempat suci yang seharusnya menjadi ruang aman bagi siapa pun.
Keluarga besar Arjuna berharap keadilan benar-benar ditegakkan, agar pelaku mendapat hukuman setimpal dan peristiwa serupa tidak pernah terulang lagi. (Tribunnewsmaker)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
| Detik-detik Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Pertama Kali, Warga Curiga Ada Mau Menyengat Tajam |
|
|---|
| Sosok Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu, 28 Hari Tak Makan Apapun |
|
|---|
| Pengakuan Kakak-Adik di Kendal Jateng Tak Makan 28 Hari, Lemas di Samping Jasad Ibu yang Membusuk |
|
|---|
| Penyebab Arjuna Tamaraya Dikeroyok hingga Tewas di Masjid, Padahal Cuma Mau Istirahat Sejenak |
|
|---|
| Warung Bakso Remaja Gading di Solo Ternyata Halal, Ada Kesalahpahaman Saat Penjual Diwawancara |
|
|---|