Sosok GKR Timoer Putri Sulung PB XIII Tolak KGPH Hangabehi Jadi PB XIV, 8 Tahun Tak Akur dengan Ayah

Ringkasan Berita:

• Menurut GKR Timoer, penobatan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono XIV tidak sesuai dengan komunikasi internal keluarga.
• Situasi memanas ketika GKR Timoer berdebat keras dengan Ketua LDA, yang tak lain adalah adik Pakubuwono XIII sendiri, GKR Wandansari atau Gusti Moeng.
• GKR Timoer merupakan putri tertua sekaligus anak sulung Pakubuwono XIII, hasil pernikahan sang raja dengan KRAy Endang Kusumaningdyah. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Penobatan putra tertua Pakubuwono XIII, KGPH Hangabehi, sebagai Pakubuwono XIV memicu gejolak besar di lingkungan Keraton Solo, setelah sebagian anggota keluarga menolak keputusan tersebut.

Acara sakral itu diselenggarakan oleh Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo) di Sasana Handrawina, pada Kamis (13/11/2025), sebagai bentuk penghormatan atas garis keturunan yang dianggap sah.

Namun, prosesi penobatan berubah menegangkan ketika putri sulung Pakubuwono XIII, GKR Timoer Rumbai, bersama adik-adiknya mendatangi lokasi dan menolak pengangkatan tersebut.

Menurut GKR Timoer, penobatan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono XIV tidak sesuai dengan komunikasi internal keluarga, yang seharusnya melibatkan seluruh pihak keturunan raja sebelumnya.

Bahkan, situasi memanas ketika GKR Timoer berdebat keras dengan Ketua LDA, yang tak lain adalah adik Pakubuwono XIII sendiri, GKR Wandansari atau Gusti Moeng.

"Gusti Timoer dan adik-adiknya menyerbu Handrawina tempat acara kita. Mereka mengatakan acara ini bertentangan dengan komunikasi internal mereka sebelumnya," ujar KGPH Suryo Wicaksono, putra Pakubuwono XII, dikutip dari TribunSolo.com.

Ia menambahkan bahwa perdebatan antara Gusti Timoer dan Gusti Moeng masih berlangsung, menunjukkan bahwa konflik internal di keluarga Keraton Surakarta masih jauh dari selesai.

Peristiwa ini pun menjadi sorotan publik karena memperlihatkan perpecahan internal keluarga raja, sesuatu yang jarang muncul secara terbuka di lingkungan bangsawan Jawa.

Dari catatan sejarah, GKR Timoer merupakan putri tertua sekaligus anak sulung Pakubuwono XIII, hasil pernikahan sang raja dengan KRAy Endang Kusumaningdyah.

Dari pernikahan pertama itu, Pakubuwono XIII dikaruniai tiga anak perempuan, yakni GKR Timoer, GRAy Devi Lelyana Dewi, dan GRAy Dewi Ratih Widyasari, yang ketiganya dikenal aktif dalam kegiatan budaya dan sosial.

GKR Timoer, yang memiliki nama lengkap Gusti Kanjeng Ratu Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, dikenal bukan hanya sebagai bangsawan keraton, tetapi juga sebagai sosok berjiwa seni tinggi.

Ia memiliki ketertarikan mendalam terhadap dunia kesenian dan seni peran, serta kerap menghadiri acara budaya yang diselenggarakan oleh Keraton maupun komunitas seniman lokal.

Baca juga: Sosok GKR Timoer Rumbai, Putri Sulung PB XIII, Kerap Buat Konten di Keraton, Sempat Main Film

Pada tahun 2024, GKR Timoer bahkan mencoba dunia akting, beradu peran dengan pedangdut Gilga Sahid dan Happy Asmara dalam film “Ambyar Mak Byar” yang sempat menjadi perbincangan di dunia hiburan Jawa.

Dalam film tersebut, ia berperan sebagai ibu dari karakter Bethari yang diperankan oleh Happy Asmara, menampilkan sosok ibu Jawa yang bijak namun tegas.

Perannya di film itu menunjukkan bahwa GKR Timoer mampu menjembatani budaya tradisional dan dunia modern tanpa meninggalkan identitasnya sebagai bangsawan keraton.