Berita Viral
Video Dea MUA saat Sedang Merias Pelanggan, Kini Viral Dijuluki Sister Hong, Diduga Aslinya Pria
Viral kasus Dea MUA dari Lombok yang diduga pria, kini beredar videonya sedang merias pelanggan
Penulis: Galuh Palupi Swastyastu
Editor: galuh palupi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beredar video Dea MUA dari Lombok saat sedang merias pelanggan, kini viral dijuluki 'Sister Hong Indonesia', diduga aslinya pria.
Video tersebut ramai beredar di TikTok, satu di antaranya diunggah akun TikTok @fyi_id pada Kamis (13/11/2025).
Dalam video itu, Dea tengah sibuk merias seorang pelanggan wanita.
Ia terlihat memakai busana sederhana berupa atasan panjang warna merah dipadu celana dan hijab warna kream.
Dea tampak luwes ketika menyapukan kuasnya di wajah pelanggan.
Gerak-geriknya pun terlihat selayaknya seorang wanita.
Melalui kolom komentar banyak netizen mengakui jika Dea berparas ayu dan bertingkah seperti wanita.
Viral Dijuluki 'Sister Hong'
Kasus ini pertama kali menyebar setelah diviralkan wanita bernama Diana Arkayanti melalui Facebook pada 6 November 2025.
"Dia seorang mua dr lombok tengah, dia bantong dan berhijab. Sudah banyak laki laki tertipu krn tampilannya emang tdk seperti bantong kalau sekilas dilihat.
Dia dipuja dan dpuji cantik, dia berhijab.
Pemangku adat dan pemuka agama dikampungnya kenapa diam saja.
Melihat seorang laki laki tpi berhijab, bantong jak muk bantong bae en kembe berhijab endah.
Baca juga: Chat Lawas Dea Sister Hong Lombok dengan Pria yang Ingin Mendekatinya, Terpesona Akan Kecantikannya
Wandahara masuk kajian trus pake cadar aja kena kecam smpe ahirnya skr dia brubah.
Kalau kalian diam saja dia akan makin melunjak, isa zega udah op kelamin aja tetap dia kena kasus penistaan agama.
Tolong ini pemuka agama dan pemangku adat, seorang tukang rias penganten dia jenis kelamin laki laki tpi kesehariannya pke hijab, tolong neh tolong banget.
Lombok sudah hrus siaga satu untuk hal hal menyimpang disekitar kita," tulis Diana melalui unggahannya.
Kemudian pada 9 November 2025, Diana menyebut jika kasus ini telah dilaporkan ke MUI Mataram dan sedang dalam peninjauan.
"Besuk hari Senin laporan baru akan ditinjau sama MUI Mataram.
Harap sabar teman-teman, semua butuh proses, makanya saya gak mau kalau disuruh diam karena kita ada di negara no viral no justice.
Mari tetap berjihad di jalan yang benar dengan ajaran agama kita," tulis Diana dalam unggahannya.
Diana juga menyebut telah melaporkan kasus ini ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Mataram.
Hal yang sama diungkap pula oleh Instagram bernama @nasikrawumataram.
@nasikrawumataram menyebut Dea sebenarnya lelaki yang sedang menyamar, nama aslinya Deni.
Tingkah laku Deni alias Dea ini membuat orang resah lantaran sebagai MUA ia kerap membantu para pengantin wanita berhias hingga berbusana.
Dea juga disebut menistakan agama lantaran beribadah selayaknya seorang wanita.
Baca juga: Kasus Dea MUA Sister Hong Indonesia Dilaporkan ke MUI, Akun Medsos Diserbu, Terakhir Update 2018
"Namanya Deni, nama panggung Dea.
Dari Mujur, Lombok Tengah.
Laki laki menyerupai prempuan muslimah menggunakan hijab, tukang rias pengantin, dia menyembunyikan identitas aslinya dan memegang-megang customer yang bukan muhrimnya, membantunya memasang pakaian smentara pengantin sangat menjaga dirinya dari laki-laki yang bukan muhrim.
Sholat pakai mukenah, pakai hijab sehari-hari penista agama.
Korbannya perempuan juga karena dia merias dan megang-megang perempuan muslimah yang sangat menjaga diri bahkan sehelai rambutpun dari yang bukan muhrimnya, bahkan laki-laki juga udah banyak korbannya," tulis @nasikrawumataram.
Klarifikasi Dea MUA
Deni Apriandi Rahman (23) pria asal Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, belakangan menjadi perhatian di media sosial setelah ia mengubah penampilan sebagai seorang wanita.
Deni memiliki nama panggung sebagai Dea Lipa, sehari-hari bekerja sebagai seorang MUA atau tata rias pengantin yang cukup terkenal di Lombok. Namun belakangan Deni mendadak viral karena penampilannya.
Siapa sangka di balik kulit putih, rambut panjang yang menjuntai itu adalah laki-laki yang lahir dengan keterbatasan. Deni lahir sebagai penyitas disabilitas tuna rungu atau keterbatasan pendengaran.
"Kondisi ini diperparah ketika saya mengalami kecelakaan saat saya berusia 10 tahun," kata Deni saat konfrensi pers, Sabtu (15/11/2025).
Tak sampai disitu, Deni kembali di uji saat orang tuanya bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI). Dia harus tinggal bersama neneknya dari pihak ibunya.
Saat menimba ilmu Deni kerap mengalami perundungan yang membuat mentalnya cukup terganggu. Puncak ujian hidupnya saat sang nenek meninggal dunia ketia dia duduk di bangku kelas enam SD dan dia tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
"Saya tidak melanjutkan pendidikan karena tidak memiliki cukup tabungan dan nenek saya meninggal saat kelas enam SD," kata Deni.
Merasa Difitnah dan Dirugikan
Namun beberapa hari belakangan, Deni merasa difitnah atas postingan media sosial dari seseorang yang tidak dikenalinya. Bahkan dia tidak pernah bertemu dengan orang tersebut.
Deni bahkan merasa difitnah dengan narasi yang ditampilkan di media sosial sebagai seorang yang menistakan agama, kaum Sodom dan sister hong dari Lombok. Dia juga membantah pernah menggunakan mukenah dan shalat di saff perempuan.
"Itu tidak benar, saya menghormati rumah ibadah dan tata cara beribadah serta memahami adab dalam agama," kata Deni sambil meneteskan air mata.
Ia juga membantah pernah menipu laki-laki lain dengan penampilannya bahkan sampai bertunangan, hingga melakukan hubungan di luar batas. Deni juga membantah mengidap penyakit HIV.
"Saya beru menjalani tes (HIV) dan hasilnya negatif," tegas dia.
Deni merasa terpukul dengan postingan tersebut dan mengaku mengalami tekanan mental yang cukup berat.
Akibat tuduhan itu juga, banyak orderan make up harus dibatalkan yang menyebabkan kerugian materil bukan hanya bagi dirinya, juga bagi mitranya.
Meski mendapatkan cacian di tengah keviralannya ini, Deni memiliki mimpi besar dengan mendirikan galeri make up serta menyelesaikan pendidikan formalnya.
Tanggapan Tokoh NU
Sementara itu terkait dengan viralnya Dea, MUA wanita yang ternyata pria akhirnya ditanggapi tokoh agama Nadlatul Ulama (NU).
Tokoh NU Lombok Tengah TGH Lalu Mala Syar'i menyebut bahwa persoalan wanita jadi-jadian di wilayah Lombok bukan baru pertama kali terjadi.
"Itu sebenarnya bukan masalah baru," ujar TGH Lalu Mala Syar'i dilansir dari tayangan tv one news, Jumat (14/11/2025).
Perihal aksi yang dilakukan Dea yakni mengubah penampilannya seperti wanita asli, tokoh agama NU itu mengecamnya.
Menurut TGH Lalu Mala Syar'i, perbuatan Dea adalah haram.
"Seorang yang dengan frontal menolak ataupun tidak menerima apa yang ditakdirkan, seorang laki-laki merubah secara total menjadi wanita dan sebaliknya, itu adalah haram mutlak," imbuh TGH Lalu Mala Syar'i.
Namun TGH Lalu Mala Syar'i mengurai kemungkinan berbeda terkait dengan kondisi tertentu.
"Akan tetapi beda kasusnya ketika orang itu banci, mempunyai dua kelamin, maka bagi dia dibolehkan bagi dia untuk memilih yang dominan. Kalau yang dominan di dia perempuan, maka kita yang normal dari jenis laki-laki maka batal wudhu (dengan dia)," pungkas TGH Lalu Mala Syar'i. (Tribunnewsmaker)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
| Potret Dea Sister Hong Lombok saat Jadi Pria, Aksinya Dandan Bak Wanita Bikin Geram, Tokoh NU: Haram |
|
|---|
| Suara Dea "Sister Hong" Lombok saat Nyamar Jadi MUA Cantik, Percaya Diri Pakai Mukena |
|
|---|
| Sosok Faisal Tanjung Oknum LSM Laporkan 2 Guru SMAN 1 Luwu Utara, Ogah Disalahkan: Yang Vonis Siapa? |
|
|---|
| Viral Pernikahan Ning Alfa Putri Kyai Maksum di Kediri, Undang 21 Ribu Tamu, Pesta Selama 3 Hari |
|
|---|
| Firasat Rekan Kerja Sebelum Hakim Raden Zaenal Arief Ditemukan Tewas di Kamar Kos: Kami Semua Kaget! |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/Kasus-soal-Dea-sudah-dilaporkan-ke-MUI.jpg)