Deretan Pro Kontra Soal Pernyataan Jokowi Jika Koruptor Bisa Dihukum Mati!
Berikut beberapa pro kontra mengenai pernyataan presiden Jokowi bahwa koruptor bisa dihukum mati.
Editor: Desi Kris
"Agar pejabat-pejabat yang ada itu tidak bisa melakukan korupsi, agar baik semua,
agar pagarnya itu bisa menghilangkan korupsi yang ada di negara kita," ujar dia.
"Tapi apa pun semua butuh proses negara-negara lain juga butuh proses ini, bukan barang gampang," lanjut Jokowi.
• Lihat Erick Thohir, Nadiem Makarim & Wishnutama Berakting di Pentas Antikorupsi, Ini Reaksi Jokowi
Kehendak masyarakat
Saat ditanya wartawan seusai acara, Presiden Jokowi menyebutkan, aturan hukuman mati untuk koruptor bisa saja diterapkan untuk mencakup korupsi yang lebih luas, tak hanya sebatas yang sudah diatur di UU Tipikor saat ini.
Menurut dia, aturan yang ada dapat direvisi apabila memang ada kehendak yang kuat dari masyarakat.
"Itu yang pertama kehendak masyarakat.
Kalau masyarakat berkehendak seperti itu dalam rancangan UU pidana tipikor, itu (bisa) dimasukkan," kata Jokowi.
Ia meyakini, apabila memang ada keinginan dan dorongan kuat dari masyarakat, maka DPR akan mendengar.
Namun, Presiden Jokowi menekankan semuanya akan kembali pada komitmen sembilan fraksi di DPR.
"Sekali lagi juga termasuk yang ada di legislatif," kata dia.
Saat ditanya apakah pemerintah akan menginisiasi rancangan atau revisi UU yang memasukkan aturan soal hukuman mati bagi koruptor, Jokowi tak menjawab lugas.
Menurut dia, hal itu kembali berpulang pada kehendak masyarakat.
"Ya bisa saja (pemerintah inisiasi) kalau jadi kehendak masyarakat," kata Jokowi.
Pernyataan Presiden Jokowi mengenai hukuman mati yang berawal dari pertanyaan seorang siswa SMK belakangan mendapatkan respon pro dan kontra dari berbagai pihak.