Kisah di Balik Batu Prasasti Keraton Agung Sejagat, Batu Biasa, Desain Ukiran Menjiplak dari Google
Terungkap kisah di balik batu prasasti Kerato Agung Sejagat. Ternyata hanya batu biasa yang tak miliki sejarah. Desain ukirannya dari Google.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Terungkap kisah di balik batu prasasti Keraton Agung Sejagat.
Sebuah batu besar menghiasi halaman Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung, Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo.
Batu prasasti tersebut tampak memiliki ukiran di permukaannya.
Beberapa gambar terukit di permukaan batu tersebut.
Mulai dari telapak kaki anak kecil hingga gambar yang lainnya.

Tak hanya itu, terlihat pula tulisan menggunakan Aksara Jawa di batu prasasti Keraton Agung Sejagat ini.
Batu tersebut diletakkan di sebuah tempat menyerupai pendopo.
Kini terungkap bahwa batu prasati tersebut ternyata palsu.
Batu prasasti Keraton Agung Sejagat ini ternyata hanya batu biasa yang tak memiliki sejarah terkait berdirinya keraton tersebut.
Terungkap pula rahasia di balik ukiran yang tersemat di permukaan batu prasasti milik Keraton Agung Sejagat ini.
Batu prasasti yang sebelumnya disebut-sebut diukir oleh seorang pemahat bernama Empu Wijoyo Guno ini bukanlah batu bersejarah.
• Curhatan Ratu Keraton Agung Sejagat, Ungkap Dirinya Jadi Bahan Gurauan Para Napi di Lapas
• Ogah Jawab Pertanyaan, Raja & Ratu Keraton Agung Sejagat dapat Tanggapan Telak dari Karni Ilyas
• Pengakuan Korban Totok Santoso soal Hubungan Keraton Agung Sejagat dengan Jogja DEC & Sunda Empire
Batu berukuran 1,5 meter itu sebenarnya hanya sebuah batu biasa yang digunakan sebagai penanda bahwa di lokasi tersebut telah berdiri Keraton Agung Sejagat.
Kepala Budang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iskansar Fitriana mengatakan, hal itu diketahui dari penelitian yang dilakukan ahli.
"Ya bisa dicek kok kalau palsu. Batunya itu diambil dari lereng gunung karena dari beberapa batu yang sebelumnya kita temukan mempunyai kontur batu sama yang seakan-akan dinyatakan sebagai batu bersejarah," jelas Iskandar di Mapolda Jateng, Kamis (23/1/2020).

Desain ukiran gambar pada batu prasasti tersebut juga ternyata diambil oleh Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso dari internet, untuk selanjutnya dikerjakan oleh pemahat batu atas pesanan Toto.